Chapter six

1.5K 75 2
                                    

Hai apa kabarr, selamat hari raya idul Fitri bagi yang merayakan

Bahasa ku amburadul banget, hiks.

Visual Kelvin(Xu Kai) aku taruh di atas ya, buat tambahan referensi aja. Kalo ga sesuai sama kalian ya imajinasi sendiri aja
_

________



duak


Yoel kaget mendengar suara gebrakan pintu dari ruangan Kelvin. Ia melihat Kelvin berjalan keluar dari ruangannya dengan raut wajah tidak karuan.

"Aneh, Pak Kelvin kenapa?" Guman Yoel sedikit penasaran dengan Kelvin.

Yoel mengedikan bahu dan kembali fokus dengan komputer nya.

Sebenarnya ia sedikit khawatir dengan Kelvin.

***

Yoel sedari tadi tidak melihat Kelvin di dalam kantor. "Dimana dia itu berada. Ck, sia-sia membuatkannya kopi" desisnya, ia menggigit ujung jarinya.

Yoel diam sebentar dan cepat cepat menggeleng kepala. "Kenapa aku peduli?" Kembali dengan perkejaan nya.

Yoel amat khawatir dengan Kelvin, tidak biasa dia menunjukan raut muka seperti tadi.

***

"Hahhh.... Akhirnya selesai"

Yoel merenggangkan badannya yang masi terduduk di kursi. Menyalakan ponsel, tertera pukul 22.30. "hmm hari ini enaknya makan apa? Masak sendiri aja kali ya, mempir deh supermarket" senyum lebar tertera di wajah pria itu.

Beranjak dari kursi, menuju lift dan keluar dari gedung kantornya.

Berjalan di tepi jalan di iringi suara kendaraan yang berlalu lalang, menghembuskan nafasnya, menatap langit langit malam yang di hiasi bintang bintang, membuat langit itu tampak indah.

Berjalan di tepi jalan di iringi suara kendaraan yang berlalu lalang, menghembuskan nafasnya, menatap langit langit malam yang di hiasi bintang bintang, membuat langit itu tampak indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tersenyum dengan perasaan campur aduk, hanya bisa pasrah dengan kehidupan nya.

Mata indahnya mulai mengeluarkan sebutir dua butir tetesan air.

"Akh" langsung mengusap butiran air di pipinya sambil tersenyum.

Yoel kehilangan kedua orangtuanya ketika ia mulai duduk di bangku SD. Orangtuanya meninggal karena sebuah kecelakaan, saat itu hanya yoel yang selamat. Setelah semua itu Yoel hanya hidup sendiri, melakukan semuanya sendiri, jujur ia sangat kesepian. Namun kadang perlahan ia mulai terbiasa dengan suasana hening yang ada di sekitar.

Tak terasa kini pemuda manis itu sedang memilih bahan makanan, tentu saja untuknya.

Dia segera menyelesaikan acara belanja nya dan segera menuju kasir. Setelahnya pemuda iku keluar supermarket dengan dua kantong plastik di tanganya. Segera menuju apart dia tinggal.

Yoel memasuki gedung apartemen dan berjalan menuju lift, apartnya berada di lantai 5. Di dalam lift ia hanya sibuk bergumam tidak jelas.

Ting

Keluar lift dengan kepala menunduk dan merasa ada sesuatu di depan pintu apartnya.

Pandangan di depannya membuat ia menjatuhkan barang belanjaannya"Astaga! Pak ngapain? UGH bau alkohol, hei kamu minum? ck sial" dengan nada tingginya, segara membopong tubuh kekar kelvin dan masuk ke dalam.

"Ugh, berat" keluh Yoel menidurkan Kelvin di sofa panjangnya.

Yoel segera beranjak pergi, tapi naas tanganya di tahan oleh Kelvin.

"Umhh, jangan tinggalkan aku" rengeknya sambil meluk lengan Yoel.

Yoel mengernyit heran dengan kelakuan bosnya. "lepaskan, ada yang harus aku lakukan" tanganya menempis lengan bosnya.

Kelvin menggeleng ribut. Dia sebenarnya sadar, tapi masi sedikit ada pengaruh alkohol. "Gak! Jangan tinggalin saya" mulutnya mengembung.

"Dih, lepass njeng!" Yoel gak peduli lagi sama ucapannya.

Kelvin memanyunkan bibirnya tanda kecewa. "Aku juga mau" merangkul pinggang Yoel.

"Ck, mendokse(merepotkan)" Yoel gak suka sebenarnya di suruh suruh, tapi sekarang dia lagi laper pake banget.

Yoel segera berdiri mengganti baju lalu ke dapur untuk masakin suam- eh bosnya.

"Gak mandi?" teriak Yoel.

*Fyi dapur sama ruang tamunya tuh one room gtu, jadi si kelvin bisa liat Yoel lagi di dapur. Apartnya yoel gak gede² amat, ya gtu lah sederhana tapi enak di pandang, pa lgi si yoel orangnya rajin dan rapi mhaha.

 Apartnya yoel gak gede² amat, ya gtu lah sederhana tapi enak di pandang, pa lgi si yoel orangnya rajin dan rapi mhaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, tapi aku gak bawa ganti" mendudukan tubuh nya.

"Akan saya siapkan, mandi dulu saja" sibuk motong bawang.

"Ya sayang" beranjak menuju kamar mandi.

~•~

Selang beberapa waktu Yoel sudah selesai dengan masaknya, menaruh semua hidangan di atas meja. "Pak bajunya saya taruh sini" menaruh lempitan baju hitam dan celana training.

Yoel melepas celemek yang ia gunakan. Seketika sedikit mengerjap melihat kelvin yang keluar bilik dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawah. Oh shit, dia telanjang dada. Yoel menelan saliva pelan, dengan paras panipurna menyibak rambut basahnya.

Kelvin menaikkan satu alisnya. "Mau pegang gak?" Smirk

Yoel langsung tersadar dari lamunannya langsung menggeleng ribut. "Gak, cepatan pake baju!"

"Gak ah gini aja"

"Tidak usah menyentuh makanan"

"Ahh sayang"

Yoel mengernyit jijik "sudah kenakan pakaian anda ceo kelvin yang terhormat"

"Ya sayang"

Mereka mulai memakan hidangan dengan penuh khidmat. Hanya terdengar detingan sendok dan garpu, hingga Kelvin membuka suara.

"Sudah memenuhi syarat menjadi istriku" kesemsem sama masakan Yoel mhahaha.

"Maaf aku tidak tertarik denganmu" mendengar itu Kelvin hanya menggeleng senyum.




























Tbc.

Enaknya pake 'lu-gue' 'kamu-aku' 'saya-anda' 'saya-kamu' atau 'kau-aku? Bingung 😕

Byebye🧏

CEO & SEKRETARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang