Chapter two

2.4K 107 0
                                    

I hope you like it, sorry if anything disappoints huhu(╥﹏╥)





















Disini karena Sang CEO tidak suka dengan lawan jenis(gak suka deket cewe mksdnya), maka Sang CEO lebih memilih memiliki sekretaris laki laki yang bisa menyeimbangi kemampuan kerjanya.

Tok tok tok!

"Masuklah" pinta Kelvin.

Seseorang itu membuka pintu dan berjalan ke arah meja kerja Kelvin dengan membawa amplop yang tidak di ketahui isinya.

Ia mengalihkan pandangannya yang tadinya ke arah tablet sekarang mengarah seseorang "Ada apa, Yoel? Apakah ada masalah?"

"Tidak ada pak, maaf saya ingin menyerahkan surat pengunduran diri saya" ucapnya sambil membungkukkan badannya dan menyerahkan surat pengunduran dirinya.

"Hm, apa alasanmu?" Tanya Kelvin heran dengan menaikan satu alisnya.

"Saya sudah isi alasan dan syarat syarat lainnya di situ pak"

"Oh begitu, baiklah, jika aku menolak bagaimana?" Tanya Kelvin dan lagi lagi menaikan satu alisnya dengan wajah yang tampan dan dingin seperti es batu kotak.

Yang ditanya hanya menatapnya malas "Maaf pak, tolong terima surat pengunduran diri saya, saya akan berkerja di tempat yang bisa saya kerjakan" balas Yoel dengan menundukkan kepalanya.

Kelvin berdiri dari duduknya.

Ia melangkah ke arah Yoel "Hm, perkejaan yang bisa kamu kerjakan ya?" guman Kelvin yang masi terdengar oleh Yoel.

"Jadilah kekasihku saja" smirk Kelvin.

***

"bangsat! goblok, kelvin Gay?" teriak batin Yoel.

"YOELL!!!"

Dap dap dap klotak

"Sukurin, keren banget Ge, pake sepatu begitu lo buat lari, udah maju aja teknologi pikir lo" pujian sang Yoel Prananda.

"Bangs**, tolongin!! Tega banget lo" teriak Gea dengan wajah malu, ia tengah terjatuh karena berlari dengan sepatu hak tinggi dan orang sekitar memperhatikan dirinya, bahkan ada yang tertawa.

Gea adalah teman dekat Yoel dari SMA. Semasa SMA Yoel tidak punya satu pun teman, hingga akhirnya Gea sang ekstrovert datang dalam hidupnya. Mereka tidak lebih hanya sekedar teman, tidak ada dari mereka yang mempunyai perasaan satu sama lain. Bahkan Gea diam diam menganggap Yoel seperti adiknya sendiri.

Oh iya, Yoel itu laki laki yang bisa dibilang cantik dia memiliki kulit putih kekuningan, badan yang bisa dibilang ramping, bibir menggoda pun juga punya. eaa~ boti bgt~

**

"WHAT? lo ngundurin diri? Kenwpaw" tanya Gea yang sedang mengunyah makanan.

"Yah tadinya gitu cuma.. gak jadi, karna pak Kelvin ngajak gue jadian malah, ya kaga sudi gua" jelas Yoel ragu sedang menggigil merinding.

Gea dibuatnya cengo "hah?! Kenapa gak lo terima, lumayan el, sogeh" mulutnya menganga hingga paha ayam yang ia kunyah jatuh.

"Lambemu, Gue straight ye Straight" balas Yoel dengan menekan kata 'straight'.

Gea mendengar itu berdecak "Awas demen el, ups..." Ejek Gea dengan menempelkan telapak tangan di bibir.

Orang yang di maksud hanya bergidik ngeri mendengarnya.

"Terus ceritanya gimana kok bisa boss lo ngajak jadian, terus lo masih kerja jadi sekretaris gak si?" Tanya Gea dengan kerut di dahi menggambarkan ekspresi heran di wajah.

.

.

.

3 jam yang lalu

"Hah?! Apa maksud dari perkataan anda pak?" Tanya Yoel kesal.

"Jadilah kekasihku" jawab enteng Kelvin.

Yoel kini diam membeku mendengar perkataan Kelvin. Apa-apaan itu enteng sekali bicaranya.

"Pilihlah, jadi kekasihku atau tetap jadi sekretaris ku" ucap Kelvin dengan wajah datar.

Kelvin melihat Yoel yang terlihat kesal ia menghela nafas.

Kelvin mendekatkan dirinya ke arah Yoel, membuat Yoel melangkah mundur dan tersudut.

Yoel sangat gugup ketika Kelvin bergerak mengukungnya dengan satu tangan. Kelvin menyesuaikan posisi wajahnya dengan tinggi Yoel ....

cup!

"Hmmpp!" Yoel membelalakkan matanya.

Dengan sekuat tenaga tangan Yoel berusaha mendorong badan kokoh Kelvin.

Tangan kanan Kelvin meraih tengkuk leher Yoel, dan tangan kiri merangkul pinggang Yoel.

"Hhmmp" Yoel merasa sesak karena Kelvin belum melepaskan ciuman.

Kelvin melepaskan tautan itu untuk memberi oksigen pada dirinya.

nafasnya tak beraturan dengan wajah memerah yang menatap agak samar ke arah Kelvin.

"Hhmmp" Kelvin kembali menyatukan bibir mereka dengan sedikit kasar.

Yoel mendorong badan kekar Kelvin.

Niatnya adalah menjatuhkan Kelvin dengan sekuat tenaga tapi usaha nya gagal, karena Kelvin hanya sedikit terdorong mundur.

"B-baiklah, ak-saya tidak akan mengundurkan diri, s-saya permisi pak" jelas Yoel dengan menundukkan badan lalu berbalik pergi meninggalkan Kelvin yang wajahnya tidak bisa di tebak.

Kelvin tersenyum geli "Baiklah, kau yang memilih nya" guman Kelvin dengan wajah smrik

****










"Begitu..." Kata terakhir Yoel setelah menjelaskan semua pada Gea.

Gea terdiam membeku dengan membelalakkan matanya dan mulut mengangah, lagi lagi ayamnya jatuh.

"Ah, lo merasa ada yang ilang gak?" Tanya Gea setelah sadar.

"Gak ada t-" Yoel terkejut.

Gea dan Yoel saling menatap.

Beberapa detik mereka saling menatap

"Ah, gue pergi dulu hehe ada urusan, dan menurut gue ambil juga punya itu orang ya, bye bye muah" jelas Gea segera membereskan barang barang dan beranjak meninggalkan Yoel yang terdiam.

"Aghh Kelvin sialannnn!!!!" Geram Yoel.














































Tbc.

CEO & SEKRETARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang