Chapter Twelve(flashback)

1.2K 54 7
                                    

Halo, hari ini baru buka wp hehe, kaget ternyata byk juga yg baca, ini chapter ada di draf, daripada ga di apa apa ini ku publish aja.

_______________________
–––––––––––

Hari pagi yang cerah, bisa dibilang ini hari yang bagus untuk menghirup udara segar. Ya, lelaki berumur 15 tahun itu tengah berjalan-jalan santai di sekitar taman rumah sakit. Jujur saja ia tahu apa yang terjadi pada orang tuanya, dan siapa yang menyebabkan mereka kembali di sisi Sang Pencipta. Tapi ia teringat akan perkataan ibundanya yang selalu berpesan agar tidak terkalut dalam emosi, jawaban akan di berikan oleh waktu.

Terasa berat dan lelah membawa tubuhnya berjalan menelusuri taman, ia singgah di salah satu bangku di taman itu.

"Rame banget pagi pagi begini ya" Gumamnya seraya tersenyum dan sekali lagi menghirup udara pagi.

Cukup lama ia duduk sambil mengayun-ayunkan kedua kakinya, karena kakinya tidak sepanjang itu untuk menyentuh tanah.

"Kak"

Tiba-tiba saja ada anak kecil yang memanggilnya. Merasa terpanggil ia pun menoleh.

"Hmm? Ada apa gadis kecil? " Balasnya seraya memiringkan kepala.

Yang ditanya menggeleng sambil memperhatikannya dari ujung kepala hingga kaki.

"Aku duduk sini ya" Ucapnya seraya menunjuk sebelahnya.

"Silakan"

gadis itu duduk di sebelah Yoel, dan melakukan hal serupa.

"Kakak sakit apa? "

"Sakit parah"

"Oh, Cepat sembuh ya"

Gadis itu sedari tadi hanya berwajah datar tak menunjukkan ekspresi lain sedikit pun. Dia bahkan juga memakai baju rumah sakit sama sepertinya.

"Terimakasih" Jawab Yoel.

"Nama kakak? "

"Mm, Yoel"

Gadis itu menoleh mendongak menatap wajah Yoel.

"Namaku Zelyn"

"Salam kenal ya"

"Mm"

Selepas adegan perkenalan pun hening cukup lama tak ada pembicaraan sedikit pun dari mereka, canggung sekali.

"Aku sakit setiap hari. Terkadang sembuh, tapi disakiti lagi, dan lagi. Sudah seperti suapan sehari hari bagiku." Bagi Zelyn belum terasa ia menampakkan kaki di neraka, tetapi rasanya sudah menemui sang neraka.

Tiba tiba seorang pria bertubuh besar datang menghampiri mereka.

Ekstensi Yoel kini beralih pada pria yang mencuri perhatiannya 'Ganteng si' batinnya.

"Zelyn, kau kemana saja" Suara itu datang dari seorang pria, ucapan pria itu biasa namun cukup menekan.

Sebenarnya hati anak kecil ini sedang kalang kabut, ia ingin bebas jari jerat neraka yang di berikan ayahnya. Meski setiap hari ia merengek tuk diberikan surga, tak sekalipun surga itu menghapirinya. "Hanya duduk" Jawab Zelyn

Pria bertubuh besar itu melirik pria yang duduk di samping putrinya, hanya tatapan biasa tetapi terlihat seolah sedang ditatap malaikat maut "Dengan siapa? " Masi saja menggunakan nada yang begitu menekan.

"Tak tahu, Zelyn hanya duduk saja"

"Baiklah, kembali ke ruanganmu"

"Ya, ayah"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEO & SEKRETARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang