"Jadi hal pertama yang harus kau ketahui jika boneka itu sebenarnya terkutuk." Kalimat pertama yang diucapkan Jungkook ketika mereka sedang berada di meja makan lagi. "Boneka itu sebenarnya terkutuk, orang yang kau bayangkan, mimpikan namun dia tidak ada di dunia ini, merupakan orang yang terkutuk. Dikutuk menjadi orang yang tidak akan ada di dunia."
"Hah?"
"Maaf aku tidak memberitahu mu sebelumnya, karena aku awalnya tidak percaya jika kau memiliki boneka ini. Selama dia sudah bangun nanti, kau harus berbuat baik padanya. Dia orang terkutuk yang berarti, dia melupakan semua yang ada di dunia. Buat dia percaya padamu, oke? Jika tidak, dia akan membuat hidup mu menjadi sial."
Jimin dan Taehyung terbengong di sana.
"Dia sudah menjadi manusia sekarang, apa dia ..." Jimin bertanya dengan raut wajah yang bingung.
"Tidak-tidak, memang semua boneka untuk orang tertentu seperti itu. Mereka akan menjadi manusia di hari pertama, kedua, atau bahkan ketiga. Jika si Tuan tidak memperlakukan nya dengan baik, dia bisa berubah menjadi setengah boneka dan manusia, bahkan menjadi boneka seutuhnya. Jika kau memperlakukan nya dengan baik, dia akan menjadi orang baik yang akan selalu menemani mu."
"Kau tau darimana hal ini?"
"Bukankah aku sudah bilang jika aku diberitau oleh teman ku juga? Dia memiliki adik yang memiliki boneka seperti itu juga. Sejak 3 Minggu yang lalu." Jimin hanya mengangguk paham.
"Jika boneka itu merasa tidak diperlakukan dengan baik, dia akan kembali menjadi boneka seutuhnya. Apa bisa kembali?"
"Pertanyaan yang bagus." yang bertanya adalah Jimin. Memang Jimin harus bertanya tentang boneka tersebut karena dia sudah termasuk Tuan di sini. "Dia akan kembali menjadi boneka jika kau memperlakukan nya dengan baik. Kau membisikkan kata-kata padanya, memberikan semua yang ia sukai."
"Baiklah, aku paham. Satu lagi," Taehyung terkekeh mendengar Jimin yang banyak bertanya. "Kau mengatakan jika boneka-boneka tersebut merupakan orang terkutuk yang terjebak di imajinasi atau mimpi seseorang. Eh? Benar atau tidak?"
"Ya, benar. Lanjut, Jim,"
"Lalu kau mengatakan jika dia melupakan semua yang ada di bumi. Maksudmu, dia seperti seorang bayi yang tidak bisa melakukan apa-apa?"
"Iya, benar, Jim. Kenapa memangnya?"
Jimin meremas kepalanya, "Ya Tuhan, aku akan menjaga orang besar yang jiwanya seperti bayi. Apa aku harus mengajarinya lagi? Seperti ... berbicara, makan, dan sebagainya?"
"Benar sekali, Jim. Selamat menikmati waktumu, ya." kata Jungkook dengan nada yang cukup mengejek. Jimin frustasi bukan main. Dia sudah lelah dengan pekerjaannya, dan kali ini dia harus mengajar seseorang yang bersifat seperti bayi? Haduh. Pria Park ini tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya dia kedepannya.
"Aku ingin kalian membantuku nantinya, aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kau bayangkan saja, aku adalah anak tunggal, aku tidak dekat dengan keluarga, dan tiba-tiba aku harus menjaga, merawat dan mengurus seseorang yang bersifat seperti bayi? Aku bahkan tidak tau cara mengajari seseorang, aku bingung." ucap Jimin dengan nada yang mengeluh, mendengar temannya mengeluh seperti itu, Jungkook langsung peka dan menatap Taehyung.
Taehyung yang sadar jika dia dilihati oleh Jungkook langsung menatap pria Jeon itu dengan tatapan aneh, tatapan kesal, seakan-akan dia tidak ingin membantu mengurus Yukie.
"Kenapa melihatku dengan tatapan seperti itu?" Jungkook kembali menatap Jimin dan tersenyum. "Ada apa dengan wajahmu itu? Aku bisa saja memukulmu langsung, Jung. Aku benci dengan raut wajahmu saat ini, seperti seseorang yang ingin merencakan sesuatu yang jahat."
"Jimin, kau tahu maksud ku, kan?" Kali ini Jimin sedikit bingung, namun kurang dari limat menit, dia paham maksud Jungkook.
"Taehyung ... kau kan,—"
"Stop, berengsek. Aku tidak mau," Taehyung sudah mengetahuinua terlebih dahulu, mereka ini seperti bisa membaca pikiran satu sama lain saja. "Aku tidak ingin membantumu, aku sibuk, aku tidak akan membuang-buang waktuku hanya untuk membantumu mengurus Yukie!" ucap Taehyung lantang.
"Hey ... kau kan memiliki banyak keponakan, kau juga dekat sekali dengan anak kecil, kau pasti tahu cara melakukannya." kata Jimin sambil menatap Taehyung dengan tatapan puppy nya, Taehyung yang melihatnya hanya bisa menarik napasnya kesal, bukannya merasa kasihan, tetapi pria Kim itu merasa jijik sekarang. "Taehyung, kau kan pria baik, kau pasti ingin membantu temanmu yang kesulitan ini. Oh ayolah, aku benar-benar butuh bantuanmu. Aku tidak bisa melakukannya sendiri. Aku berjanji, akan memberikan apa yang kau inginkan asalkan kau membantuku."
"Memberiku jodoh, bisa?"
Jungkook tertawa lepas mendengar permintaan Taehyung, sembari pria ini menepuk-nepuk punggung Jimin—merasa kasihan dengan sahabatnya ini.
"Jika aku bisa memberimu jodoh, aku dari lama sudah mendapatkan jodoh." Jungkook semakin tertawa mendengar jawaban Jimin. "Ah kau ini! Aku sedang serius!"
"Aku juga serius, Jimin! Aku ingin mendapatkan jodoh!" Jimin menarik napasnya kesal, dia yang kesal sekarang. Astaga Taehyung ini membuatnya naik darah. Kenapa temannya ini tidak bisa meminta permintaan yang cukup waras? Jimin semakin pusing menghadapinya.
"Aku akan membantumu," ucap Jungkook cepat. "Tapi, aku membantu dalam hal seperti membeli pakaian untuknya. Selebihnya, aku tidak bisa. Aku tidak tau cara mengurus seorang anak."
"Tidak apa! Kau memang sahabat baikku!" kata Jimin.
Taehyung akhirnya luluh, merasa kasihan juga sih sebenarnya. "Iya-iya! Aku akan membantumu!" ucap pria Kim itu sembari memalingkan wajahnya. Dia malu sebenarnya, tadinya sudah menolak dengan mentah-mentah, tapi sekarang dia menerimanya. Mau diapa? Taehyung juga sebenarnya ingin tahu Yukie seperti apa dan bagaimana kehidupannya. Mereka semua penasaran, apa benar Yukie akan menjadi manusia? Tidak kaku seperti robot?
"Baiklah! Terima kasih! Jika terdapat perempuan cantik dan sexy, aku akan langsung mengenalkannya kepadamu. Itupun jika kau diterima, ya, Tae."
"Ah Jimin, mana ada wanita yang akan menolak pesona Kim Taehyung? Semua wanita akan langsung jatuh cinta padanya. Kau tahu, kan?" tanya Jungkook, dia berniat menggoda Taehyung sebenarnya. Tetapi yang dia katakan memang merupakan fakta.
"Benar sekali, tapi sayangnya Taehyung sendiri suka menolak karena menurutnya para wanita itu menjengkelkan."
"Berhenti menggodaku, berengsek!" umpat Taehyung, Jimin dan Jungkook hanya tertawa melihatnya. Jujur, yang sangat lucu untuk digoda adalah Taehyung. Wajahnya akan memerah dan dia akan naik darah. Karena hal itu, kedua temannya ini suka menggodanya.
"Aku jadi tidak sabar melihat perkembangan Yukie." ucap Jungkook, dia membayangkan bagaimana dirinya dan kedua temannya akan mengurus anak kecil. Rasanya akan terharu jika dia dan kedua temannya bisa mengurus Yukie dengan baik.
"Yang memiliki boneka itu adalah Jimin, kenapa kau yang tidak sabar? Aneh sekali." kata Taehyung setelah melihat Jungkook yang tidak sabar.
"Jelas, lah! Ini seperti melihat perkembangan seorang anak!"
"Kalau begitu, cari seorang istri, atau kau adopsi anak saja."
Jimin yang mendengar kedua temannya ini berdebat hanya bisa menjambak dua rambut temannya agar terdiam. Rasanya muak mendengar mereka berdebat. Tapi ia senang juga, karena sepertinya kedua temannya ini sangat antusias untuk mengurus Yukie.
04/10/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
A DOLL
FantasyTahun 2040. Awalnya Jimin hanya penasaran dengan sebuah toko yang terlihat sepi, tidak ada pengunjung, dan bagian luarnya terlihat suram. Tidak ada yang menarik pokoknya. Namun saat masuk ke dalam toko, dia terkejut karena melihat seisi ruangan dipe...