CHAPTER 01

232 52 7
                                    

Pria itu baru saja menyelesaikan pekerjaan di kantor, dia kini berjalan untuk pulang ke rumah. Sebenarnya, dia bisa saja menggunakan kendaraan nya yang ada di rumah, namun jarak kantor dan rumahnya cukup dekat sehingga dia memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Sekarang dia berada di jalanan yang sepi, memang jalanan itu jarang dilewati oleh orang-orang sebenarnya. Orang-orang tersebut takut melewati jalan tersebut dikarenakan ada sebuah tempat—yang bentuknya seperti toko itu terlihat menyeramkan. Sangat menyeramkan dari luar. Terkadang juga ada yang mendengar suara-suara aneh dari tempat tersebut. Kata orang-orang.

Namun pria yang bernama Park Jimin tersebut, sama sekali tidak percaya akan hal seperti itu, karena sampai sekarang dia merasa jika baik-baik saja melewati tempat tersebut. Tidak ada suara-suara aneh seperti yang dikatakan orang-orang.

Dan sekarang, pria itu merasa penasaran akan tempat tersebut. Ada tulisan open di bagian pintunya.

"Ini toko?" tanya Jimin dalam hatinya penasaran.

Selanjutnya dia masuk ke dalam, awal nya memang cukup takut karena gelap, namun semakin dia melangkahkan kakinya, dia semakin melihat cahaya di sana.

Ternyata di dalam toko ini terang, berwarna, tidak seperti di luar yang gelap dan terlihat suram.

Yang membuatnya terkejut adalah, isi ruangan itu dipenuhi dengan boneka yang ditaruh di dalam kaca. Ada bermacam-macam bentuk. Seperti, hewan, tanaman, dan juga ... manusia. Tapi, boneka itu tidak seram sama sekali, tidak seperti di film-film! Boneka ini cantik sekali.

Saat sedang sibuk memandang boneka-boneka cantik tersebut, Jimin tersentak karena ada yang memegang bahunya.

"Maaf mengangetkan mu. Kau sedang apa?"

Jimin hanya tersenyum kikuk, "aku hanya melihat-lihat boneka ini, dan sepertinya aku tertarik untuk membeli boneka nya."

"Ah, seperti itu. Aku adalah pemilik toko ini. Kau mau boneka seperti apa? Kemari, ikut aku," pria itu mengajak Jimin untuk mengikutinya, dan tentu saja Jimin mengekorinya. "Ku rasa kau pasti pernah membayangkan seseorang dalam imajinasi mu, orang tersebut penampilan nya seperti apa, bentuknya bagaimana, namun dia tidak ada di dunia ini, dan tidak pernah kau lihat secara langsung atau melihat di sosmed. Itu hanya benar-benar imajinasi mu sendiri. Benar?"

Tentu saja pernah, bahkan Jimin sering membayangkan nya. Bukan membayangkan hal yang tidak-tidak. Dia membayangkan nya agar orang tersebut selalu berada di sisinya untuk menemani kekosongan hidupnya selama ini.

Sebenarnya tidak terlalu kosong ataupun sepi, karena dia memiliki dua sahabat di kantor bernama Taehyung dan Jungkook. Hanya saja ... mereka tidak terlalu sering untuk berkomunikasi. Mereka hanya bertemu di kantor dan luar kantor.

Jika ditanya tentang kelurga. Huh, keluarga, ya? Tidak ada yang menganggapnya ada. Itu terjadi sejak orang tuanya meninggal.

"Ya ... tentu saja pernah. Memangnya kenapa?"

"Katakan, bagaimana ciri-cirinya. Akan ku buatkan boneka itu seperti yang kau inginkan."

Jimin membulatkan matanya, "kau ... bisa membuatnya?" tanya pria Park itu tidak percaya.

"Ya, bisa. Ayo, katakan. Mulai dari rambut."

"Aku ingin dia berambut pendek, sampai di leher. Rambutnya berwarna merah, tapi lebih dominasi warna pink." Penjual itu mengangguk kemudian menggambar sesuai dengan keinginan Jimin.

"Wajah?"

"Aku ingin dia memiliki mata yang sipit, tidak terlalu sipit namun bisa dikatakan sipit, bola matanya berwarna hijau. Alisnya, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal juga, sedang. Bibir ... tebal mungkin?" ucapnya kemudian terkekeh pelan. "Pipinya sedikit gembul, hidungnya pesek saja."

A DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang