16. Brutal

629 121 7
                                    

Ila menghela napas entah keberapa kalinya, rambutnya ia ikat asal kemudian mengetuk pintu kelas dengan keras.

"Kal! Keluar lo bangsat! "

Ia masih terus mengetuk pintu. Bahkan beberapa petugas kebersihan menatapnya.

Hingga beberapa menit kemudian wajah Kal muncul dibalik pintu. Cowok itu masih mengusap wajahnya yang terlihat baru bangun.

Menunggu Kai membuatnya memilih kembali ke kelas dan tertidur di sana. Entah sudah jam berapa tapi yang ia herankan sekarang untuk apa Ila berada di depannya sekarang? Menggedor-gedor pintu seperti orang kesetanan.

Wajah cewek itu bahkan memerah, di tangannya terdapat bekas luka dengan darah yang sudah mengering.

Hingga tinjuan pertama cewek itu mengenai pipinya, Kal sadar ada yang tak beres sekarang.

"PUKULAN PERTAMA INI BUAT LO YANG SO BERANI! "

"Lo kenapa sih? Kenapa tiba-tiba mukul gue? " Kal berusaha menahan emosinya, ia baru bangun dan tiba-tiba seseorang menonjoknya tanpa alasan jelas?

Hey! Bahkan sekarang Kal tak berfikir jika orang yang di depannya adalah seorang perempun.

"Sejak kedatangan lo, hiduo gue hancur! Lo bikin hidup gue serrumit ini! "

"Hidup lo hancur? Lo gak ngaca? Lo yang bikin gue dateng ke sini! Lo yang nyuri soal ujian dan gue yang harus kena hukuman! "

"Tapi lo orang mampu! Bahkan pindah sekolah yang lebih baik dari ini lo bisa! "

"Jadi kesalahan gue karena gue kaya? "

"Lo… "

"Bodoh! Lo paham gak sih salah lo dimana? Lo ngehancurin hidup orang dan berlagak hidup lo hancur sekarang! Lo gak mikir sehancur apa hidup gue, hah?! "

"Dan satu lagi, jangan bawa privilege gue untuk kepintaran gue sendiri. Gue pintar karena gue belajar gak kayak lo mau masuk top class aja pakai cara mencuri! Lo sadar lo miskin dan harusnya lo juga sadar kalau mau jadi kelihatan hebat harus pintar dikit!  "

Ini pertengkaran hebat kedua mereka.

Sepertinya Kal benar-benar sudah tak bisa menahan kesabarannya jika bertemu cewek yang berdri di dpeanya sekarang.

Ila terlalu bodoh dan tak paham apa-apa.

*

jangan berisik (5)

Sean: ila buat masalah lagi sm kal

Raiden: kalo gue jdi kal sih juga emosi

Sean: tapi lo yg bantuin dia nyuri, gak usah so ga bersalah

Raiden: tapi lo yang ngeiyain idenya dia kan?

Jay: gue ngumpulin kalian bukan buat bertengkar

Jake: ini grup apaan?

Sean: sirkel dlm sirkel hahhaha

Raiden: hidup gak harus dibawa serius mulu jay

Jay: ini emang pembahasan serius, klo lo gak mau silahkan keluar

Jake: dimas gak lu masukin?

XII IPA 6 | 02L [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang