10. Gambar

1.5K 218 13
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Hubungan Tasya dan Fatya semakin hari semakin erat. Ke manapun mereka pergi, mereka selalu berdua, ke kelas, ke kantin, bahkan ke parkiran sekolah.

Tasya memang sudah terlihat banyak senyum lagi. Dari awal masuk ke kelas 12, Tasya terlihat murung, tetapi semenjak hadirnya Fatya, kini senyum itu kembali lagi. Namun, bahagia Tasya sekarang tidak membuat semua orang ikut bahagia juga.

Bahkan bu Hasna dan pak Dede juga, mereka merasakan seperti bukan melihat sosok Tasya yang mereka kenal. Dua minggu yang lalu, tepatnya tiga hari setelah mendapat uang itu, Tasya membawa seragam dan buku sekolahnya ke rumah Elang. Dia tidur di rumah itu.

Perubahan sikap Tasya membuat bu Hasna dan pak Dede merasa khawatir. Tidak jarang juga Tasya membawa Fatya untuk bermain di rumah Elang layaknya membawa teman ke rumahnya sendiri. Pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan, perlahan dia melupakan siapa dia di rumah besar itu.

Tasya yang sekarang ... bukanlah sosok Tasya yang semua orang kenal. Dia berubah, peristiwa ini biasa orang-orang sebut dengan 'lupa diri'.

Hari ini, Tasya lagi-lagi meminta izin untuk pergi keluar dengan Fatya. Bu Hasna dan pak Dede hanya bisa mengiyakan saja karena rasanya percuma jika mereka tidak mengizinkan. Pernah sekali mereka tidak mengizinkannya, tetapi Tasya tetap pergi seakan tidak memperdulikan.

Tasya dan Fatya pergi ke kafe yang konon katanya lagi viral. Seperti biasanya, mereka pergi dengan mobil milik Fatya. Setelah sampai di tempat, Fatya memarkirkan mobilnya di tempat parkir dan segera turun.

Krincing! Krincing!
Suara lonceng di atas pintu masuk kafe yang berbunyi membuat sebagian pengunjung menoleh ke arah mereka berdua hanya karena refleks dari suara lonceng tadi.

Mereka segera mencari-cari meja yang kosong, setelah ketemu, mereka menghampiri meja tersebut.

"Kamu mau pesan apa, Tasya?" tanya Fatya.

Tasya mengetukkan jari telunjuknya di dagu seraya bergumam untuk berpikir. Dia melihat berbagai menu makanan dan minuman di buku menu yang sudah ada di atas meja.

"Aku ingin Ice chocolate avocado dan ...."

"Ah, ini saja!" seru Fatya seraya menunjuk salah satu makanan yang ada di buku menu. "Nasi goreng karakter. Ini adalah makanan viral di sini karena bentuknya yang lucu. Kamu lihat, 'kan? Dari gambarnya saja sudah kelihatan sangat lucu. Kita pesan ini saja, yuk!"

Tasya terdiam untuk sesaat ketika melihat harga yang tertulis di menu itu. Sangat tidak ramah di kantong pelajar. Meskipun dia tahu harga itu terlalu mahal untuknya, Tasya justru mengangguk sebagai tanda setuju.

MINA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang