ARSENIO RAYMOND

45 22 56
                                    

         Di sisi lain....

                    ***

'DRRRTTTRTT...DRRRTTRRRTTT...bi Ira mengangkat telephone masuk dan betapa terkejut nya ia, saat mendengar apa yang dikatakan oleh seseorang diseberang sana.  Yang mengatakan bahwa Ziya sedang dirumah sakit akibat kecelakaan.
                              
                                 ●●●●●
      
Ziya membuka matanya setelah ia dilarikan kerumah sakit 3 jam terakhir, 
Akibat tabrakan yang di dalangi oleh seorang lelaki muda, untung saja lelaki itu bertanggung jawab dan langsung membawa Ziya ke rumah sakit ter dekat, lelaki itu terlihat panik sembari duduk berdiri duduk berdiri menunggu dokter yang masih berkutat di ruangan, untuk menyelamatkan korban yang baru saja ditabrak nya. tidak lama kemudian Dokter keluar, lelaki itu langsung menemui dokter untuk bertanya.

"Dok bagaiman keadaan perempuan itu? Tanya lelaki itu.

"Keadaan nya sudah cukup membaik, hanya saja dia terluka di kepala bagian kanan nya yang syukurlah tidak mengeluarkan darah cukup banyak, dan ada bekas bekas  memar di seluruh tubuh nya yang disebabkan bukan karena kecelakaan ini, karna memar itu berupa seperti sebuah pukulan!" ucap sang Dokter, lalu berjalan meninggalkan lelaki muda tadi, lelaki itu segera masuk.

  Syukurlah Ziya tidak terkena luka  luka cukup parah. kecuali, di kepala bagian kanan nya yang terluka lumayan parah , lelaki itu menunggu sampai Ziya sadar.

"Aw,sakit!" Ringis Ziya memegangi kepalanya yang terasa sakit  .mendengar suara itu, lelaki muda tadi mendekati Ziya.

"Loe baik baik aja? " tanya lelaki itu, dia Arsenio Raymond.

"Ak-aku dimana, dan kamu  siapa?" Tanya Ziya pelan menahan sakit .

"Loe dirumah sakit, dan, ya maaf gue yang nggak sengaja nabrak loe tadi, yang buat loe bisa disini, gue benar benar minta maaf !" jawab nya merasa bersalah.

" aku nggak apa apa kok, aku maafin kamu." Ucap Ziya tersenyum.               

"Nama kamu siapa?" Tanya Ziya lagi.

"Arsenio Raymond!" Jawab Arsenio singkat.

"Oh ya,loe kenapa? tadi jalan ditengah 2 jalan raya?" Tanya Arsenio.

"Nggak apa apa kok!" jawab Ziya.

"Oh yaudah, tadi juga pihak rumah sakit sudah menghubungi keluarga loe, tapi sampai sekarang belum datang  datang juga!" ucap Ray .

"Biarin, nggak usah di tunggu. mereka juga nggak bakal datang kesinl!"  jawab Ziya tersenyum.

"mau seperti apapun aku, nggak akan papa sama mama peduli, jadi tidak usah manja ya Ziya!" batin Ziya.

"YA AMPUN ZIYAAA !" teriakan cempreng itu berhasil mengagetkan kedua insan disana.

"Abel kok loe disini?" tanya Ziya.

"Ya taulah, loe kan sahabat gue. dan sekarang gue yang tanya sama loe, kenapa loe bisa ada disini"tanya Abel menatap Ziya tajam.

"Gue cuma kecelakaan kecil doang kok!" Jawab Ziya singkat membuat Abel sebal.

"Gimana doang loe nya aja udah kayak gini loe bilang doang ini parah banget Ziy, lihat tuh kepala lo aja di perban perban!" Cerocos Abel satu tarikan nafas. membuat Ray tidak tega melihat Ziya yang sedang menahan sakit.

"Udah 2 kasian Ziya nya, ini semua salah gue kok, gue yang bikin Ziya bisa ada di rumah sakit, gue minta maaf banget!" ujar Ray .

"Oh gitu,sebenernya gue mau marah sama loe, tapi nggak jadi berhubung loe udah mau tanggung jawab atas kesalahan loe !" Balas Abel.

  "Loe mau nungguin Ziya?". Tanya Ray kepada Abel.

"Iya gue mau nungguin Ziya!" Jawab Abel.

"Kalo gitu, gue mau  pulang mama gue udah nelfon, besok gue kesini lagi, karna gue harus bertanggung jawab!"  Ray menunggu jawaban.

"Yaudah, nggak apa apa kamu pulang aja, kasian mama kamu nungguin di rumah!" potong Ziya. Ray pun keluar meninggalkan Ziya dan Abel di dalam.

   "Oh iya Ziy, ini dari bi Ira di bawain buat kamu, katanya kamu belum makan malam, gue tau loe disini dari bi Ira, bi Ira Dapet telfon dari rumah sakit, tapi bi Ira nggak bisa kesini, dan satu lagi gue udah tau semuanya tentang loe selama ini, tadi bi Ira cerita sama gue, gue sempet kecewa sama loe Ziy, karna loe udah nyembunyiin semuanya dari gue, padahal gue sahabat loe sendiri, apa loe nggak percaya sama gue?" Ucap Abel panjang.

  " B-bukan gitu Bel, gue bisa ceritain ini nanti sama loe, gue nggak mau kalau semua orang tau tentang keburukan keluarga gue!" jawab Ziya. "gue mohon sama loe jangan marah karna ini, gue nggak mau loe pergi, karna loe satu satu  nya orang yang bisa buat gue bahagia, gue mohon Bel !" ujar Ziya memohon.

   "Udah udah nggak usah di pikirin, gue udah maafin loe, karna gue tau loe tertekan karna ini, sekarang loe rileks in aja dulu, loe istirahat sekarang!"  Abel menyelimuti Ziya.

"makasih Bel udah ngertiin gue!"  Ziya tersenyum kepada Abel.

  "Yaudah sekarang loe tidur!" suruh Abel lagi.

Ziya memejam kan matanya , dan Abel  Duduk di sofa untuk beristirahat.

  "Gimana jadi nya gue, kalo gue di posisi loe Ziya.loe bener 2 perempuan hebat yang bisa nyimpen luka loe sendiri tanpa orang lain tau,gue nggak salah dapet sahabat kayak loe" batin Abel .
      
                                         ***

    Siapa nih yang punya sahabat kayak
Ziya pasti kalian seneng banget kan kalo ada sahabat kayak dia nggak pernah buat kalian khawatir dan selalu buat kalian bahagia meskipun dia sedang terluka.

Hadeuhhh syukaaa dech😚😁
  
     Jangan lupa vote and coment ok.
Tinggal tekan bintang aja kok susah amat sih😁😉

Zhiciya Storie'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang