sepuluh

20.1K 325 0
                                    

ELDRIC hanya menemukan kekosongan di rumah itu. Dia sudah mencari-cari hingga ke seluruh penjuru, bahkan Stefan pun ikut membantu.

Namun, tak satu pun yang ia dapatkan dari rumah besar itu.

“Sial, di mana mereka?”

“Aku akan cari di luar,” ujar Stefan yang langsung melesat keluar dari sana.
Sedangkan Eldric meneliti kembali ruang demi ruangan. Hingga di ruang utama, dia menemukan jejak kalau sebelumnya ada sesuatu di sana.

“Apa yang mereka lakukan di sini?” tanyanya.

Melihat jejak yang begitu banyak, pasti ada sekian orang yang sebelumnya berkumpul di sini. Satu keluarga besar.

“Gimana?” Eldric melirik ke arah seseorang yang tiba-tiba masuk ke ruangan ini. Namun, orang itu bukan Stefan, melainkan hanya pengawal.

“Maaf, jika Tuan mencari orang-orang di rumah ini, Tuan Besar telah memerintahkan saya dan teman-teman untuk mengurung mereka di gudang.”

“Mengurung?”

“Benar, karena mereka telah mengurung Nyonya Claudia di gudang selama dua hari dua malam tanpa diberikan makan dan minum.”

Dua hari ... dua malam? Tanpa makan dan minum?

Wajah Eldric langsung pucat pasi mendengar penuturan dari pengawal tersebut.

“Lalu, di mana Claudia sekarang?”

“Di rumah sakit, bersama Tuan Besar.”

“Tuan Besar ... Albert Dominic?”

“Iya, Tuan.”

Eldric mengangguk. “Beri tahu temanku di luar, aku akan pergi ke rumah sakit sekarang.”

Setelah itu, Eldric melesat meninggalkan rumah besar itu dan menuju rumah sakit.

Claudia ... semoga kau baik-baik saja!

Lalu, bagaimana dengan anaknya?

***

“Kondisi pasien masih kritis dan janin di dalam rahimnya tidak bisa diselamatkan. Kami akan berusaha semampunya, Tuan.”

Albert mendesah kasar. Ia mengangguk dan membiarkan dokter itu melanjutkan pekerjaannya.

Tatapannya berpaling ke arah sosok laki-laki tinggi yang berjalan ke arahnya. Dia mengenal laki-laki itu, tentu saja, mereka cukup berteman baik.

“Sedang apa kau di sini, Eld?”

“Di mana Claudia? Bagaimana kondisinya?”

Kening Albert berkerut. Sejak kapan Eldric mengenal Claudia dan dari mana?

Claudia bukanlah wanita yang suka beramah-tamah dengan lingkungan sekitarnya. Wanita itu terlalu tertutup, tapi kenapa, Eldric bisa mengenalnya?

“Claudia masih kritis,” jawab Albert singkat.

Matanya menyelidik ke arah laki-laki yang masih berdiri di depannya. Albert bisa melihat kegelisahan di balik kilat biru yang kini terpancar di kedua mata itu.

“Lalu, bagaimana dengan bayinya?”

Albert membelalakkan mata. Dia menatap tajam Eldric dan langsung mencengkeram kerah kemeja laki-laki bermata biru itu.

“Dari mana kau tahu semua ini? Bukan karena kebetulan, kalian pasti telah saling mengenal, bukan?” ujarnya rendah dengan nada tajam, setajam sebilah pedang.

“Dia adalah wanitaku,” jawab Eldric singkat sembari menepis tangan Albert dari kerah kemejanya.

“Dia tunanganku, jangan beraninya kamu mengaku-ngaku!”

“Tapi, dia tidak tidur denganmu.” Eldric tersenyum tipis. “Anak itu ... adalah anakku.”

Albert tersenyum sinis. “Anak itu sudah mati, dan aku tidak peduli lagi pada anak itu, karena Claudia milikku, Eld. Jangan berani-beraninya kau merebut Claudia dariku!”

Eldric membalas senyuman sinis itu dengan tatapan mematikan. “Bagaimana kalau kita bertanya pada Claudia, siapa pria yang diinginkan olehnya?” tantangnya.

Albert tampak tidak suka mendengar ide itu.

“Kenapa? Apa kau takut dia memilihku, bukannya memilih tunangannya sendiri?”

Eldric tersenyum meremehkan. Albert mendesah kasar. Matanya terpejam erat, tangannya terangkat memegangi kepalanya yang tiba-tiba merasakan pusing yang teramat sangat.

“Kau benar,” Albert menjawab, “aku takut kehilangan dia.”

“Akhirnya kau sadar—”

“Tapi, kau harus ingat, Eld. Dia masih kritis sekarang, hidup dan matinya belum ada kepastian. Jika dia sadar nanti, aku akan membiarkan dia untuk memilih. Jika dia memilihmu, aku akan pergi, tapi jika dia memilihku ....”

Albert menatap tajam Eldric yang berdiri di hadapannya. Tatapan mematikan yang hampir tidak pernah ia tunjukkan pada siapa pun.

“Aku takkan melepaskannya apa pun yang terjadi, Eld. Bahkan, ketika kau memaksaku. Sekalipun nyawaku menjadi taruhannya, aku takkan pernah melepaskannya.”

Eldric membuang muka. Mengapa ia melakukan hal ini? Apakah dia mencintai Claudia, tapi bagaimana caranya?

Kenapa ia tidak sadar melakukan semua ini? Kenapa pula dia ada di sini?

Apa karena Cludia sedang diam-diam mengandung anaknya? Ataukah, ada alasan lainnya?

Apakah dia ... mencintainya?

Cinta?

One Night Stand (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang