empat

29.9K 413 3
                                    

“AKHIRNYA kau keluar juga,” gumaman Eric membuat mataku terbuka. Seringai di bibirnya diikuti celana pendeknya yang dilorotkan begitu saja.

Tubuhku masih terasa lemas, tapi nikmat yang baru saja kurasakan masih bisa kuingat dengan jelas. Aku bersiap kembali memejamkan mata saat sesuatu mengacung di depan wajahku.

“Kulum,” katanya.

“Hah?”

“Shhh, masukkan ke dalam mulutmu.”

“APA!”

Tanpa sadar aku berteriak. Aku tidak pernah tahu, ada acara mengulum-kulum benda pusaka miliknya yang sudah mengacung. Kupikir, one night stand yang selalu diucapkan teman-temanku hanya seorang laki-laki yang memasukkan miliknya ke milik wanita.

Memangnya ada acara kulum-kuluman? Apa-apaan ini? Apa enaknya juga mengulum benda itu?

“Kenapa? Kau seperti baru saja mendengarnya?”

Eric mengernyit curiga. Dia mendelik padaku dan aku segera menelan miliknya ke dalam mulutku.

Sial, bagaimana caranya? Benda miliknya terlalu besar, sedangkan bibirku ini terlalu kecil untuk benda seperti itu? Bagaimana caraku mengulumnya! Aku tidak bisa bernapas, tolong!!!

Eric tiba-tiba mencabut miliknya dari mulutku. Dia turun dari tempat tidur dengan gerakan cepat yang membuatku merasa takut.

Apakah dia menyadarinya?

Apakah dia sadar kalau aku masih perawan?

Tapi kenapa ... kenapa dia mau per—gi?

“Kau mau ke mana?!” tanyaku panik.

Eric melirikku, matanya menatapku tajam. Tiba-tiba jemari tangannya menyentuh pahaku lalu ia menyeret tubuhku menepi ke pinggir ranjang. Apa yang akan dia lakukan?

Eric menjauhkan kedua kakiku, dan menekuknya ke atas. Aku bisa melihat kilat aneh di kedua matanya. Dia seperti sedang marah, tapi apa yang membuatnya marah?

“Aarrrghhh ... sakiiitttt!!”

Tanpa kusadari, Eric telah melesakkan miliknya ke dalam diriku. Menenggelamkan semua miliknya yang besar itu dan membuatku merasakan ngilu di dalam kewanitaanku.

Apakah ini yang dinamakan hilang keperawanan? Kenapa rasanya sakit sekali? Tubuhku bahkan sampai bergetar saat Eric melirikku dengan delikan super tajam yang membuatku takut.

“Kau masih perawan, tapi kau berani menggodaku? Apa yang kau inginkan, hah? Kau ingin bercinta denganku, mengandung anakku, lalu kau akan memerasku dengan meminta pertanggung jawabanku!”

“Aku tidak berencana seperti itu. Aku hanya—”

“Apa?” Eric mulai menggerakkan kejantanannya dan membuatku merasakan rasa sakit yang beberapa saat lalu hampir menghilang. “Aku akan memberikan apa pun yang kau inginkan!”

“AKU TIDAK MAU APA PUN DARIMU, Ahhh ....”

Sial! Kenapa mulutku bisa mendesah begini, bukannya sakit? Tapi ... kenapa tiba-tiba rasa sakitnya hilang?

“Jangan munafik! Kau pasti mengincarku karena kau tahu siapa aku!”

“Memangnyahhh, siapaahhh kamuuhh ughh ....”

Siapa Eric? Dia hanya laki-laki tampan dengan segala pesonanya yang mematikan dan membuat iri semua kaum adam, kan?

Apakah ... dia orang penting?

Matilah aku! Kenapa aku bisa seceroboh ini!

“Kamu tidak tahu siapa aku?” Eric menghentikan gerakannya.

“Kalau aku tahu siapa kamu, kenapa aku masih menanyakan namamu? Aku bukan orang kurang kerjaan yang akan bertanya, jika aku sendiri sudah tahu jawabannya!” teriakku murka.

Sialan! Apa dia pikir aku adalah perempuan yang suka mengejar-ngejar dirinya demi hartanya?

Aku memang ingin memanfaatkannya!
Aku memang ingin hamil anaknya!
Namun, aku tidak mau dia tanggung jawab!

Aku hanya ingin melakukan semua ini agar perjodohanku batal dan keluargaku malu!

Apakah hanya dengan begini, aku bisa hamil? Kenapa dia tidak melanjutkannya!!!

Padahal, DIA SUDAH MENGAMBIL KEPERAWANANKU!!!

_____

One Night Stand (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang