Chapter 8

21 12 14
                                    

Happy reading yaa bestie.. maaf kalo ada typo bertaburan, author sangat open kalo ada yang mau kasih kritik dan saran yang bisa membuat karya tulis ini lebih baik lagi. Okedeh markimul, mari kita mulai...
.
.
.


Tiba-tiba ponsel Joy berdering, ibunya lah yang video call. Joy panik ia meminta David mengambilkannya sebuah lipstick menyutuhnya diam kemudian ia mengangkat telepon dari ibunya.

“Halo, ibu.. Kakak kangen bangett…”

/”kakak.. ibu juga kangen. Kakak gak ke kampus?”/

“Engga, ini aku berangkat siang nanti.”  Ucap Joy berbohong, karena jika ia jujur takut ibunya khawatir.

/”kakak sehat kan? Ibu lihat kok kayak agak pucet gitu.”/

“Ah, apa iya sih? Engga ah. Oh yaa ibu di rumah sendirian?”

/”engga dong, hari ini kita kumpul mau rayain ulang tahun kakak”/

Terlihat dari layar ponsel Joy Ibu, Bapak, Dean dan Dani menyanyikan lagu Happy Birthday dan ibunya memegang kue ultah. Joy menangis terharu, baru kali ini ia merayakan ulang tahun dengan seperti ini.

/”Kakak, Dean kangen sama kakak.”/
/”Dani juga kak, kangen bangettt”/
/”Bapak juga kangen.”/

“Iya, kakak juga kangen kalian semua.”

/”Happy birthday kakak”/ ucap mereka serempak

“Iya terima kasihhhh.”

/”Kalau begitu, udah dulu yaa, oh ya jangan lupa buka paketnya. Dadah”/ panggilan terputus.

Melihat Joy menangis, David bingung. Apa yang terjadi? Apa yang mereka bicarakan? David tak paham dengan bahasa Indonesia. Tapi satu hal yang david pahami yaitu lagu happy birthday.

(b. jepang)
“Maaf, apa hari ini kamu ulang tahun?”

“Ehh.. iya.” “Maaf sensei, boleh minta buka kan paket itu untukku?”

“Oh baiklah.”

David membukakan paket milik Joy, ada banyak makanan kesukaan Joy, ada mobil miniature hotwheels juga. Ya, itu adalah kesukaannya.. Joy mengoleksi benda itu, dan satu lagi ada jamu bubuk buatan ibunya Joy.

“Wah.. sugoi… bagus banget hot wheels nyaaa…” ucap Joy bahagia

“Ini apa ya?” Tanya david yang penasaran dengan sesuatu

“Ah ini adalah jamu bubuk buatan ibuku, biasanya kalo aku nyeri haid minum ini langsung sembuh.”

“Ah benarkah, kalau begitu minumlah agar perutmu tak sakit.  Saya buatkan ya.”

“Tidak, biar saya buat sendiri saja.”

“jangan, kamu jangan banyak gerak. Beri tahu saja bagaimana cara menyajikannya.”

“Baiklah, ambil 2 sendok bubuk itu kemudian masukan ke gelas, beri air panas dan air biasa.”

“Baiklah, aku ke dapur dulu.”

David Pov

Tadi saat aku akan membantunya berbaring dikasurnya tiba-tiba aku tersandung hingga terhuyung jatuh ke ranjang dengan posisi Joy dibawah dan aku di atas. Kami beradu mata cukup lama kemudian kami saling tersadar, Aku menjauhkan diriku dari Joy. Saat itu aku sangat canggung sekali. Setelah itu aku menyuruh makan  dan sungguh mulutku ini tidak bisa diajak kerja sama. Aku tiba-tiba menawarkan diri untuk menyuapinya, aku merutuki diriku ini. Saat dia selesai makan ada telepon dia terlihat panic dan menyuruhku mengambilkan lipstick dan menyuruhku diam. Aku tak tahu dia bicara apa tapi sepertinya itu dari keluarganya, lalu dia menangis. Aku bingung tapi ada satu hal yang aku mengerti yaitu kata happy birthday, mungkinkah dia berulang tahun? Aku tiba-tiba berinisiatif untuk memberinya hadiah.

Pov off.

----  

David telah selesai membuatkan minuman jamu.

“Ini minumlah.” Ucap david sambil menyodorkan segelas jamu.

“Arigato gozaimashu, sensei.”

“ya, sama-sama, ngomong-ngomong aroma nya harum yaa.”

“Ah iya benar.”
Setelah joy selesai minum ia berniat ke kamar mandi namun badannya tak sanggup untuk berdiri. Dengan sigap David menopang tubuh Joy, mereka berpelukan. Kini mereka bisa saling mendengarkan detak jantung mereka.

“Kamu mau apa? Jangan banyak gerak, tidur aja.”

“Maaf, saya ingin ke kamar mandi.”

“Mintalah bantuan saya. Biar saya bantu kamu kesana, jangan membantah”

“bbb-baik , sensei.”

---- 

Di kampus.

“Bona, gimana? Joy udah bisa dihubungi gak? Tanya Riki pada Bona

“Belum, Riki.”

“Kita kesana aja yuk, ingin jenguk dia. Apalagi hari ini ulang tahunnya.”

“Iya, tapi gimana ya, aku takut dia terganggu karena kata dokter dia harus banyak beristirahat.”

“Iya, ingin merayakan ulang tahunnya. Tapi benar kata Bona sih.” Ucap Peem

Datanglah David dan memberi nasihat ke mereka.

“Kalian tidak usah datang dulu ke rumahnya, datanglah besok. Biarkan hari ini dia beristirahat.”

“Ini semua gara-gara Sensei, kalau aja Joy gak di hukum begitu sekarang pasti sedang merayakan ulang tahun Joy.”

David hanya diam mendengar perkataan itu, dia menyesali hal itu dan kini dia pergi meninggalkan teman-teman Joy.

“Kurang ajar banget, tidak tahu malu. Malah pergi begitu saja” ucap Riki dengan kesal.

---- 

Joy Pov

Aku mendapat hukuman dari David sensei, dan itu sangat berat bagiku. Aku sampai pingsan saat membersihkan toilet. Aku dibawa ke klinik yang ada di kampus kemudian dia mengantarku pulang, saat diperjalanan dia sempat membelikanku makanan.

Saat dia membantu ku untuk berbaring di ranjangku tiba-tiba kami terjatuh ke ranjang dengan posisi aku dibawahnya, jujur aku sangat terkejut dan takut, setelah itu dia menjauh dariku dan menyuruhku makan. Saat ibuku tiba-tiba menelepon ku aku menyuruhnya untuk mengambilkan lipstick dan meminta nya diam, aku tak ingin keluarga ku tahu aku sedang bersama seorang pria meskipun itu dosenku.

Sebenarnya aku malu saat tiba-tiba menangis dihadapannya, tapi mau gimana lagi aku terharu saat keluargaku menyanyikan happy birthday untukku.

Ibuku menyuruhku untuk membuka paket yang dia kirimkan. Aku merasa aku sepertinya tak bisa membuka paket besar itu jadi aku meminta David sensei untuk membukakan itu. Oh iya dia bahkan sempat bertanya apakah aku sedang berulang tahun? Jadi ku jawab iya. Kemudian dia membuatkan ku jamu dari jamu bubuk kiriman ibuku.

Aku merasa ingin buang air kecil jadi aku mencoba untuk berdiri namun aku tak sanggup jadi badanku ambruk. Sebelum jatuh ambruk dengan sigap dia menangkapku dalam dekapannya, aku tahu dia tak sengaja ataupun berniat memelukku, tapi rasanya sungguhh aku berdebar-debar, dan yaa kurasa dia juga karena aku merasakan dan mendengar jantungnya berdetak sangat cepat.

Pov off.

<<..>>

Kalo kalian di posisi Joy gimana tuh?? Bakal gimana kalian?

Berduaan di apartement sama dosen sendiri terus ada kejadian gak disengaja kayak gitu?

Kalo author si dah gabisa berword-word, pasti canggung betul lahh..

Takut juga di ngap jugaa, apalagi posisi lagi di negeri orang terus masukin cowo yang notabene nya dosen sendiri di apartement huhuhu...

Serendipity in JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang