Entahlah

1.1K 151 13
                                    

Ruangan itu senyap, tak ada suara sama sekali seakan dua orang didalamnya tidak ingin membuka suara satu sama lain

'Apa yang harus kukatakan padanya?' pikir tengen melirik izuna

"Ada apa?" Yaaa karena izuna orang nya yang peka jadi dia tau kalau dirinya lagi diliatin

"M-maaf" ujar tengen

"Hn?"

"M-maaf aku memang bodoh" ucap tengen lagi menunduk

Tes...

'Dia menangis?' batin izuna

Walaupun kadang tak peduli dengan keadaan sekitar, izuna tidak bisa melihat orang menangis karena kebaikan hatinya

"Waktu itu aku memang tidak bisa berpikir jernih dan a-aku malah menyalahkan mu hiks hontouni gomenasai" ucap tengen memeluk izuna

Entahlah kenapa tapi tubuh izuna ingin sekali membalas pelukan tengen dan mereka berpelukan cukup lama dengan tengen yang menangis dipundak izuna

"Sudahlah jangan menangis, kau terlihat cengeng jika begini" ucap izuna menenangkan tengen walau kata-kata nya sedikit kasar

"A-apa kau sudah memaafkan ku?" Tanya tengen sedikit hati-hati

"..." Izuna hanya diam tak menjawab

Tengen melepaskan pelukannya dari izuna dan menatap lekat wajah adiknya itu, banyak yang berubah darinya. Mulai dari wajahnya yang terlihat tegas dan dewasa juga jangan lupakan kecantikan nya

"Kau sudah tumbuh besar ya" ucap tengen mengelus kepala izuna, sedangkan yang dielus hanya diam

"Istirahat lah kau pasti kelelahan dan soal pertanyaan ku tadi jangan terlalu dipikirkan, jika kau selalu bisa kulihat maka itu sudah cukup" ucap tengen lalu keluar

Tak lama tengen keluar ada beberapa orang yang masuk

Deg!

Mereka adalah keluarga izuna

'Tenanglah izuna, kau tak perlu takut pada para ular ini' pikir izuna

"Astaga sayang kau sudah bangun, apa ada yang sakit?" Tanya ibu izuna, ia mengelus kepala izuna

Dengan cepat izuna menepis tangannya

"Tolong jangan sembarang menyentuhku nyonya" ucap izuna dengan nada dingin dan tidak suka

Ibu izuna menjatuhkan tangannya dan menatap izuna seolah-olah penuh penyesalan

"Cepatlah sembuh putriku" ucap ayah izuna

"Huh? Memangnya kau siapa memerintah ku?" Tanya izuna dengan seringai nya seakan ia memancing emosi mereka

Izuna dapat melihat tangan ibunya itu mengepal kuat sampai tampak putih, begitu pula dengan kakak-kak nya dibelakang

"Baiklah kami pergi dulu" sambung ibunya tersenyum hangat

Lalu mereka keluar dari ruangan izuna

"Cih menjijikan" ujar izuna

Tiga jam kemudian

Sudah tiga jam tidak ada yang mengunjungi izuna bahkan kanao tidak datang, ia diberi tahu bahwa kanao mendapatkan misi

"Fukai aku bosan, ayo keluar dari sini" ucap izuna

"Meong~"

Lalu izuna mengganti bajunya dan tak lupa dengan nichirinnya lalu ia pun keluar lewat jendela kamarnya

"Izuna san waktunya minum oba-" aoi masuk dengan nampan penuh obat dan dikagetkan dengan kamar yang kosong

Ia berlari mencari shinobu dan menemukan nya yang sedang berada dihalaman dengan tengen juga ketiga istrinya

"Shinobu sama! Izuna san tidak ada dikamar nya!!" Ucap aoi yang datang dengan keadaan panik

Lalu mereka pun mulai panik dan mencari izuna kesana kemari dibantu semua penghuni mansion kupu-kupu

Ditempat izuna

Ternyata ia kembali kerumahnya dan sedang berlatih

Brak!

Dukh!

Bruk!

Izuna berlatih dengan dengan memukul pohon-pohon yang ada disana dengan tangan kosong dan tidak lupa tanpa alas kaki sedikit pun, ia mengatur gunung itu dalam mode bersalju yang oksigen nya sangat tipis tapi itu sudah biasa bagi izuna

'Dari pada udara dingin ini, didalam tabung lebih mengerikan bagiku' pikir izuna

DUKH!!

BRUK!!

Izuna memukul dan menendang phon disana hingga roboh dan jangan lupa tangannya yang sudah berlumuran dan dan kakinya yang memiliki banyak luka

*Kanao POV

Rencananya aku ingin menemui izuna setelah pulang misi tapi aku mendengar ia tidak ada dikamar nya dan membuat orang-orang panik

Dasar dia itu, pasti saat ini dia sedang berlatih di rumah nya

"Shisou aku tau dimana izuna" ucap ku, aku melihat mereka kaget

"Dimana?!" Tanya shinobu sama padaku

"Aku akan menyusul nya yang terpenting sekarang dia pasti sedang baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir" ucapku lalu pergi

Aku menuju rumah tentunya, setelah sampai tempat itu aku mulai masuk, izuna sudah mengatur gunung itu dan membolehkan aku untuk masuk sesukaku

BRUK!!

Pohon jatuh? Kurasa izuna disana dan benar saja saat sampai dia sedang menghancurkan pohon-pohon disana, sepertinya dia sedang marah dan kenapa tempat ini bersalju? Ukhh dingin sekali

*Kanao POV end

"Sudah cukup izuna, apa kau sedang marah? Kenapa kau marah?" ucap kanao dengan senyumannya seperti biasa

"Keluarga itu benar-benar licik! Mereka mirip seperti ular" ucap izuna mengepalkan tangannya

"Sudahlah sekarang ayo masuk dan kita obati luka mu" ucap kanao menuntun izuna karena kakinya terluka



















🧸TBC🧸

Hmm kira-kira keluarga izuna tulus gak ya minta maaf nya??

🧸メExperiment Childメ🧸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang