Anak Baru Part II

746 8 0
                                    

Dalam perjalanan pulang, aku benar-benar tak sabar coli dengan baju Demas yang penuh keringat ini. Sampai di rumah, kulihat kakakku masih belum pulang, jadi aku langsung tutup pintu depan dan juga pintu kamarku. 

Aku langsung rebahan dan membuka bajuku dan celanaku,  kukeluarkan baju dan celana basket Demas dari dalam tas dan kuletakkan di atas tubuhku. Oh begitu nikmatnyaa!! Aku membayangkan Demas yang berkeringat meninidihiku, aku mencium keteknya yang basah. Tangan kiriku masuk ke celana dalamku dan mulai menggesekkan celana basket Demas ke kontolku.......

Oh DEMAS.....kamu sangat hot, please jadikan aku botmu. Aku akan sangat senang. Kocokanku makin kencang dan aku makin sange. Kontolku menegang dan mulai mengeluarkan pre-cum. Aku pun membuka ig Demas dari hp dan melihat foto dirinya yang  sedang pemanasan saat pertandingan basket tahun lalu. Aku makin bergairah

Oh DEMAS.......AHHHHHHH

Kocokanku makin kencang dan aku makin sange dengan baju basket Demas yang penuh keringat. 

AHHHHH.........DEMAS....AHHH

Aku pun mengeluarkan pejuku yang banyak di celana basket Demas. Oh, ini sangat nikmattt. Aku ingin melakukannya lagi, kali ini aku membuka situs gay porn. Ada video yang kurasa cukup menarik. Seorang pebasket yang diperkosa di ruang ganti oleh 2 orang. Aku membayangkan orang yang diperkosa itu adalah aku. Dan 2 lagi adalah Demas dan Aziz.

Aku membayangkan anusku ditusuk oleh Aziz dan aku mengulum kontol Demas. Aku meronta pelan, Demas mendesah keras tapi lembut. Dia terlihat sangat menikmati gerakanku, lalu aku fokus di kepala kontolnya. Desahan Demas pun tambah keras. Aziz juga menikmati menggenjot-genjot tubuhku. Oh, ini betapa enaknya ini kalau beneran terjadi.

Akhirnya aku kembali di titik klimaks, di saat giliran Demas menusuk anusku dan menjilat-jilat leherku, sementara Aziz mengisap kontolku dengan perlahan sekali.

AAAHHHH....AZIZ.......DEMAS.........

Akhirnya, pejuhku keluar, dan kali ini lebih banyak. Aku kembali menggunakan celana basket Demas untuk menampung pejuhku.

Setelah selesai, aku pun mandi dan abangku datang dari kuliahnya. Kami berdua makan lalu tidur siang.

Sorenya, aku les di dekat kampus kakakku. Kakakku, Rendy, juga menjadi tutor di sana untuk pelajaran matematika, namun untuk anak SD. Katanya, kalau dia jadi tutor SMA, terlalu pusing wkwkwk.

Di tempat les ini, aku bertemu dengan teman sekelasku, Vina dan Cantika. Hanya mereka berdua yang bisa kuajak ngobrol, selainnya terlalu kaku atau sok fokus saat belajar. Tapi hari itu, ada anak baru yang masuk, namanya Rafid. Di sela-sela pelajaran, kuajak dia ngobrol dan ternyata cukup asyik.

Rafid juga punya postur tubuh yang menarik, tak tinggi dan tak pendek. Ototnya nampak dari kaosnya yang nampak ketat, dan dia punya wajah yang ganteng, namun terlihat beberapa jerawat. Ia bilang bahwa sekolahnya tak jauh dari tempat les ini, namun tempat tinggalnya sekitar 5 km dari sini. Jadi sehabis sekolah tadi, dia berolahraga di sekolahnya atau membaca buku di perpustakaan, sembari menunggu waktu les.

"Lu orang Sunda?"

"Iya, fid. Kamu?"

"Gw orang asli Betawi, tapi bisa dikit-dikit Sunda mah."

Vina yang berada di depanku, tampak melirik ke belakang. Nampaknya dia tertarik dengan Rafid.


<Keesokan harinya>

"Eh Aran, emang bener Rafid tuh suka badminton?" tanya Vina di sekolah.

"Iya" Jawabku singkat. Dia jadi sangat terobsesi dengan Rafid, padahal mah baru sekali kenal.

Ketua Osis Yang MantapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang