CHAPTER [1]

15 4 2
                                    

Assalamu'alaikum Hii!!

-hppy reading-

-Rapuh-

~By Anisa Rizki~

Aznila dan juga Aiza berada di tengah perdebatan antara kedua nya, perdebatan yang memang sering mereka alami, biasanya, perdebatan antara mereka sangat Aznila hindari, tapi kali ini ia sendiri yang memulai nya karena melihat Aiza yang semakin hari semakin buruk perilakunya.

Perilaku Aiza makin hari semakin memburuk, ia semakin jauh dari Allah dan syariat Agama.

Ini sungguh membuat hati Aznila hancur melihat kakak nya, kehilangan membuat Aiza berubah seratus delapan puluh derajat.

Dahulu, Aiza lah yang menjadi guru bagi Aznila menuntut ilmu agama, menggantikan Aisha jika ada Acara mendadak dan lain nya.

Aiza dan juga Azza lah yang selalu menuntun nya, tapi kenapa sekarang setelah kejadian itu terjadi, Aiza berubah.

Ia bermain malam, hingga berbaur dengan lawan jenis bahkan berpacaran.

Aznila dan Azza tidak tinggal diam, Aznila hanya ingin membuat Kakak nya itu sadar nya kembali kepada Allah.

“Kak, kakak itu kenapa sih? Jadi kayak gini?! Kakak! Apa Ibu seneng liat Kakak begini?!”

Aiza tersenyum miring, “Aku kayak gini karena kamu! karena kamu IBU PERGI!”

“Lalu?! Kakak jadikan kehilangan alasan untuk membuat seperti ini?!”

Plak!!

Pipi Aznila di tampar kuat oleh Aiza, Aznila hanya diam dan sedikit meringis, sungguh. Ini tidak mengejutkan baginya, karena sudah hampir setiap hari ia mendapat kekerasan.

“Kamu gak usah nasehatin aku! Nasehatin aja diri kamu yang udah jadi penyebab Ibu meninggal!!”

Air mata Aznila sudah mengalir sejak tadi, “Aku mau kakak balik kayak dulu! Hanya karena kehilangan yang memang sudah menjadi takdir nya, kakak jadi begini?! Menjauh dari Allah, melarang syariat agama dan bersikap seperti orang jahiliyah yang tidak bisa menerima takdir!!” Aznila kini berusaha untuk beranikan diri melawan Aiza.

“AKU BILANG!! INI KARENA KAMU!!! ANDAI! andai waktu itu kamu gak minta buat ngejar Ayah?! IBU GAK AKAN NINGGALIN KITA DAN AKU GAK AKAN KAYAK GINI!!”

“Tapi?! Kenapa kakak jadiin kehilangan itu alasan untuk tindak tanduk buruk kakak selama ini?!”

“Aku cuma mau Ibu kembali Aznii!!”

Sungguh, itu sedikit membuat Aznila senang, karena inilah kalimat yang ia rindukan, sudah lama semenjak orang tua mereka pergi, Aiza tidak pernah memanggil dengan sebutan ‘Azni’ karena itu adalah panggilan sayang dari Aiza untuk nya.

“Tidak bisa!! Ini sudah takdir kak! Kalo semisal nya bisa aku menukar nyawa ku dengan Ibu?! Itu akan aku lakuin kalo tau kedepannya kakak bakal begini!”

Aiza menarik kasar pergelangan tangan Aznila menuju balkon yang berada di rumah mereka, Aiza menghempaskan tangan Aznila saat sudah sampai hingga balkon.

RapuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang