FB 1

1.9K 178 15
                                    

Namanya Sasuke, Uchiha Sasuke. Seorang letnan tentara angkatan laut negara Jepang. Kepribadiannya begitu dingin, tertutup dan minim ekspresi. Selera humornya pun rendah, bahkan pemuda berusia 25 tahun itu tidak pernah tertawa, terakhir kali ia tertawa itu 3 tahun yang lalu. Disaat salah satu anggotanya berkhianat, justru pemuda itu tertawa terbahak-bahak sebelum memutilasi pengkhianat itu lalu tubuhnya ia berikan pada hiu putih di lautan lepas.

Sadis? Tidak berperikemanusiaan? Atasannya bahkan sudah angkat tangan dengan sifatnya, tak mungkin ia memecat Sasuke jika setiap strategi pertahanan negara yang Sasuke usulkan selalu berjalan mulus.

Keluarga? Uchiha memang cukup terkenal sebagai klan bangsawan, walau begitu saat ini klan tersebut hanya menyisakan beberapa orang berdarah murni, termasuk Sasuke pula.

Saat ini, letnan kebanggaan angkatan laut itu tengah memimpin pasukannya melawan pemberontak di tengah lautan lepas. Pasukan yang ia pimpin menang, merekapun segera kembali menuju Jepang walau harus melewati samudera Hindia. Lawannya terlalu gila hingga pasukannya harus mengejar sampai ke samudera besar itu.

Memang perlu waktu beberapa hari untuk kembali ke tanah air, demi mengabdi pada negara tanah airnya, apapun akan Sasuke lakukan.

Di suatu malam, badai besar tiba-tiba muncul hingga membuat kapal perangnya terombang-ambing nyaris tenggelam di lautan lepas. Tak sampai disitu, musuh tiba-tiba muncul, menyerbu mereka yang sedang terdesak.

Susah payah Sasuke dan pasukannya bertarung sambil menjaga keseimbangan diatas kapal yang bergoyang tak beraturan. Badai laut semakin kuat, membuat kapalnya semakin bergoyang hebat akibat diterjang ombak besar. Karena hal itu Sasuke sedikit lengah, musuh yang ia lawan tak menyia-nyiakan kesempatan begitu saja, langsung menyayat perut Sasuke cukup dalam dengan pisau senjatanya.

BLAR!!

Petir di langit hitam bergemuruh hebat, ombak besar setinggi 5 meter lebih menerjang kapal Sasuke, tak ayal Sasuke tercebur ke lautan gelap nan dalam. Teriakan para anggotanya terdengar sayup, ia yang berusaha keras berenang kembali ke permukaan akhirnya kalah dengan ombak tinggi yang terus-menerus menggulung dirinya.

Sasuke hanya bisa pasrah diseret oleh ombak besar menuju ketengah samudera, dalam hati ia memohon pada Kami-sama untuk menyelamatkannya dari lautan gelap ini.

❄️Frozen Boy❄️

Putih.. hal itu yang pertamakali Sasuke lihat ketika membuka mata. Rasa dingin perlahan menjalar dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Begitu dingin seperti dapat membekukan tulang.

Sasuke meringis perih merasakan luka sobekan di perutnya saling bergesekan dengan perban disaat ia bergerak menggeser posisinya, pemuda itu juga baru sadar kalau tubuhnya kini berbalut jaket musim dingin cukup tebal, walau itu tidak terlalu mempan menghalau hawa dingin di sekitarnya.

Pandangan mata onyx nya bergulir menatap ke sekeliling, sebuah ruangan berbentuk setengah lingkaran yang semuanya putih seputih salju, begitu luas karena tidak banyak barang yang ada. Hanya ada sebuah tempat perapian kecil, sebuah karpet kain lusuh tersampir di lantai putih, beberapa potong kayu di pojok ruangan, juga sebuah ranjang sederhana berbahan dasar kayu dan sehelai kain yang kini Sasuke tempati.

'Sebenarnya tempat macam apa ini? Rumah sakit? Tidak mungkin' Sasuke membatin bingung, terlebih tidak ada seorangpun sejak ia membuka mata, aneh bukan?

Kriet

Suara pintu kayu kecil terbuka yang berada didepannya terdengar, sesosok manusia berjaket kuning tipis terlihat kebesaran memasuki ruangan dengan beberapa ikan laut yang diangkut menggunakan tali.

Sasuke menatap intens setiap gerak gerik sosok berjaket dengan tudung yang menutupi kepalanya tersebut, merasa diperhatikan, sosok itu menoleh menatap Sasuke hingga sang letnan muda dapat melihat batu sapphire jernih mengintip dari balik tudung jaket itu.

Frozen BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang