FB 7

1K 136 26
                                    

Sasuke heran, dirinya tadi hanya berniat untuk menegur atasannya di angkatan laut ketika pria bermarga Namikaze itu terlihat kelelahan seolah sedang mengejar maling pakaian dalam.

Ketika disapa, Minato langsung mendongak dan terlihat terkejut begitu pandangannya bersibobok dengan Naruto yang tengah berdiri di sisi Sasuke.

Dua laki-laki bagai pinang dibelah dua itu saling menatap lama, Sasuke sudah tidak heran lagi dengan tatapan menyelidik Minato yang dilayangkan pada Naruto yang justru berkedip kebingungan.

"Senang melihat anda, kapten." Sasuke melakukan hormat ala prajurit angkatan laut secara sekilas, pemuda itu menipiskan bibir melihat Minato masih sibuk memperhatikan Naruto seolah ingin menelannya bulat-bulat.

Merasa keheningan telah bergejolak terlalu lama, Sasuke akhirnya berinisiatif untuk kembali bersuara, "Kapten?"

Bukannya disahuti, Minato malah meraih wajah Naruto untuk diperhatikan tiap detail wajahnya secara menyeluruh, dan itu bukanlah tanggapan yang diharapkan oleh Sasuke.

'Mata, rambut, kulit, pipi..' dalam batin Minato mengabsen segala ciri khas pemuda pirang dihadapannya, tak dipedulikannya tatapan galak Sasuke yang merasa diacuhkan.

"Ka-ka-kamu.."

"Apakah kapten mencarinya? Maaf bila saudara saya berlarian di koridor rumah sakit, dia memang masih kekanakan walau umurnya sudah dewasa." Sasuke dengan cepat memotong ucapan Minato, sontak sang kapten menoleh menatap si bungsu Uchiha.

"Saudara?" Gumam Minato tak percaya.

Sasuke menatap Naruto, "Minta maaf," perintahnya mutlak.

Si pirang mengangguk paham, lekas saja ia menatap Minato, tubuh rampingnya membungkuk pelan, "Gomenasai." Ujarnya dengan nada suara begitu lembut yang membuat Minato terpana.

Minato ingin kembali menanggapi, namun urung dilakukan ketika seorang suster yang sedang memeriksa keadaan Kakashi keluar dari dalam kamar rawat sang mayor.

"Bagaimana, sus?" Tanya Sasuke pada si suster.

Sang suster membungkuk hormat pada dua pria berjabatan tinggi di depannya, sambil mengulas senyum ia berujar, "Hatake-sama sudah bisa anda kunjungi, Uchiha-sama, Namikaze-sama." Ucapnya penuh hormat.

Sasuke mengangguk paham, mendengarnya, Minato langsung disadarkan tentang tujuan awalnya menemui Kakashi. Setelah diizinkan, ketiganya segera memasuki ruang rawat, dimana Kakashi terlihat sedang berbaring dengan beberapa perban membelit tubuhnya.

"Kapten Namikaze," Kakashi menyapa Minato walau tanpa memberikan penghormatan seperti biasa, pria pirang itu hanya mengangguk dan tersenyum kalem.

"Hei, kami juga datang." Sasuke sangat jarang menyebut nama Kakashi secara benar, jadi jangan heran bila ia selalu memulai pembicaraan dengan ucapan yang terkesan tidak sopan.

"Oh Sasuke, apa kau datang dengan Naruto?" Kakashi bertanya sambil menatap Naruto yang setia mengekor si bungsu Uchiha.

Minato sedikit terkejut mendengar pertanyaan Kakashi, 'Naruto..? Benarkah itu kamu, nak?'

Naruto melongok menatap Kakashi, ".. As!!" Panggilnya girang sambil melangkah mendekati Kakashi.

Tangan tan pucat menyodorkan sekeranjang buah-buahan yang dibawanya, "Naru bawa buah buat As!" Serunya riang.

Mata hitam Kakashi terlihat melengkung pertanda si empunya tengah tersenyum dibalik maskernya, "Terima kasih, Naruto. Terima kasih juga, Sasuke, paman Minato telah datang kemari."

"Tidak apa, Kakashi. Paman minta maaf memberimu misi mengintai sendirian di perkumpulan mereka. Padahal mereka termasuk teroris yang berbahaya." Minato mendesah lelah sambil mengurut pelipisnya, permasalahan yang satu ini kembali teringat di pikirannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Frozen BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang