KAK KETOS! || 0.1

22 5 11
                                    

Naraya turun dari vespa metic kesayangannya, ia membuka helmnya lalu menaruhnya dispion. Merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. Senyum manis terbit dimuka Naraya, ia mencabut terlebih dahulu kunci motonya lalu memasukkannya kedalam saku.

Naraya berjalan sembari berlompat lompat kecil menuju kelasnya. Langkah gadis itu terhenti didepan ruang osis, senyum tipis terbit diwajah cantik itu. Naraya berjinjit untuk mengintip isi ruangan osis tersbut, senyumnya melebar melihat sosok lelaki yang ia kagumi selama 1 bulan kebelakang.

Diruang itu hanya ada Abara, sebagai ketua osis. Dengan Tian, sebagai wakil osis. Naraya menghela nafas kecil lalu melanjutkan langkahnya.

"ADIRAAA!!" Panggil Naraya sembari menaruh tasnya dikursi dan mendudukkan dirinya dikusi. Adira Betharia, sahabat sekaligus teman sebangku Naraya. Adira menatap Naraya malas, seperti biasa Naraya selalu berteriak memanggil namanya.

"Gak usah teriak teriak, Naa." Naraya menyengir. "Tau gak? Tadi aku ngintip ruang osis, ada kak Bara sama  kak Tian. Kak Bara cakep banget AAAAAA!" Naraya menggoyangkan lengan Adira dengan kuat. Adira tersenyum tertekan, sudah biasa.

"Lebay kamu, Na" Naraya memercutkan bibirnya, menatap malas Adira. "Adira gak asik, wuuuu!!!" Adira memang selalu begitu, katanya bosan mendengar Naraya memmbahas Abara, Abara, dan Abara.

"Kamu pr matematika udah, Dir?" Adira mengangguk, lalu mengambil buku matematikanya yang berada dikolong mejanya. Lalu memberikannya kepada Naraya.

"Hehe, makasih Adirayank" sembari menunggu guru fisika memasuki kelas, Naraya sibuk menyalin jawaban pelajaran matematika.

Hingga Bu Sifa, selaku guru fisika memasuki kelas mereka. Pelajaran pertama dimulai, lingkungan sekolah menjadi sepi. Terkadang, beberapa siswa berlalu lalang melewati kelas demi kelas untuk pergi ketoilet, atau keruangan organisasi yang mereka ikuti.

Naraya menatap bosan papan tulis didepan, bersama Bu Sifa yang sedang memperjelaskan materi. Hingga bel istirahat berbunyi membuat seluruh murid berteriak kegirangan. Lingkungan sekolah yang sepi, serta kantin yang tadinya hanya diisi dengan ibu ibu penjual kini menjadi ramai.

Kedua gadis dari kelas Ips 2, Adira dan Naraya melangkah beriringan menuju kantin yang sudah ramai. Adira berpamitan untuk memesan makanan mereka berdua. Indra penglihatan Naraya menggedar, mencari sosok ketua osis.

Senyum tipis terbit diwajah gadis itu, disalah satu meja kantin ada sebuah meja yang diisi oleh Abara dan teman temannya. Sebelum meninggalkan mejanya, ia melihat tempat berjualannya Bakmie yang sedang ramai, banyak yang mengantri untuk memesan bakmie termaksud Adira.

Naraya berdiri lalu melangkah kemeja yang diisi dengan Abara dan kawan kawannya. "Haloo!" sapa Naraya ramah.

"Halo Na." Ujar ketiga lelaki itu bersama, Abara menggeser posisinya lalu menyuruh gadis itu duduk disampingnya. Dengan senang hati Naraya mendudukkan dirinya disamping Abara. "Kenapa, Na?" Tanya Laskar sembali mengunyah risolnya.

"Kak Bara, boleh minta nomor Kakak gak? kalau gak boleh, gapapa kok!" Ujar Naraya sembari memamerkan senyum  manisnya. Laskar dan Bintang terkekeh kecil melihat tingkah Naraya.

"Mana handphone kamu? Biar saya yang tulis" dengan cepat Naraya menyodorkan handphonenya kepada Abara. Ah sial! rasanya ia ingin berteriak. Setelah sekian lama bersabar dan berjuang untuk mendapatkan nomor Abara, langsung dari Abara-nya sendiri kini terwujud!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAK KETOS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang