ⁱ. ᴷᵉˢᵃⁿ ᵃʷᵃˡ

70 18 13
                                    

𝙺𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊
𝙿𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊
𝙸𝚗𝚝𝚎𝚛𝚊𝚔𝚜𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊
𝙴𝚗𝚝𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚗𝚎𝚐𝚊𝚝𝚒𝚏 𝚊𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚝𝚒𝚏
𝙺𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚛𝚝𝚊𝚖𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊
𝙸𝚝𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑

___________

Sebuah lampu menyinari matanya. Jari-jari kecilnya mulai mengentak kasur yang sedikit keras. Bulu matanya bergoyang kesana kemari. Perlahan, mata gadis itu terbuka.

Suara tetesan air terdengar samar ditelinganya. Tak lama ia juga sadar sebuah jarum dan selang tertancab disekitar punggung tangannya.

Kelopak matanya terus bekerja, mencoba beradaptasi dengan lampu yang menyorot tepat di atasnya. Ia mencoba mengatur nafasnya setelah sadar secara penuh.

Kepalanya berdenyut keras, sakit. Rasanya masih terasa seperti di ombak liar, terombang-ambing tak tentu arah. Tapi, gadis itu tetap berusaha kuat untuk bangun


Suhu ruangan terangsang dikulitnya. Agak dingin, namun, selimut disebagian tubuhnya dapat menghangatkan tubuhnya lebih. Hidungnya mulai mencium bau yang sudah tak lagi asing baginya, bau kamar rawat inap.


Gadis itu bernama Anay.

Pelan pelan ia mengangkat sedikit kepalanya. Kemudian ia mendapati ruangan yang ditempatinya tak sendiri, ia melihat ranjang lain disebelah nya. Samar samar sebuah suara terdengar ditelinga Anay. Mungkin teman diranjang sebelahnya.

"Nooo lo bisa gak sih datengin gue bentar aja? Ambilin tab gue begoo. "

"Males oncom, " suara diseberang telepon nya juga terdengar.

"Awas lu kalo gue dah balik. "

Pria itu menutup telponan nya kasar. Masih menggerutu dengan kenyataan yang dia alami. Anay malah tersenyum melihat tingkahnya. Lucu, seperti kucing.

Menoleh kearah belakang, pria itu jadi sadar kehadiran Anay yang baru terbangun.

"Oh maaf. Saya kira kamu belum bangun, " bicaranya menjadi formal.

Anay hanya menggeleng tersenyum.

"Tunggu, " tak lama setelah nya pria itu pergi keluar.

Beberapa menit setelahnya dokter dan suster berdatangan. Anay paham. Pria tadi pasti memanggilnya.

Seorang dokter memberi Anay satu suntikan, setelah nya ia berpesan, "Tolong jangan banyak aktivitas dulu, ada baiknya jika tidur saja dulu. Akan kusuruh agar seorang suster menjagamu, " katanya.

Anay menggelengkan kepalanya cepat. Ia malas kehadiran dokter ataupun suster. Tentu saja ada alasannya.

"Walaupun kau tak mau itu tetap akan terjadi, " sanggah dokter itu cepat.

"Tak perlu, " balas Anay pelan. Ia tetap tidak mau.

Pria itu memperhatikan percakapan kedua manusia didepannya. Melihat gadis itu terus menerus menolak, pria itu jadi tak bisa diam.

"Dok, biar saya saja yang menjaganya, " tawarnya dengan penuh keyakinan

"Yakin? Kamu laki-laki nak. "

𝐅𝐢𝐥𝐥 𝐈𝐧 𝐇𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐟𝐭. 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧 HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang