Page 6

582 120 20
                                    

• Happy reading•
Jangan lupa tinggalkan votmen disini
.
.
.
.
.
🌲

"Tuan muda sudah pulang?" Tanya ahjumma Choi ketika melihat tuan mudanya baru saja masuk ke dalam rumah.

"Hmm, Ahjumma Appa sudah pulang ?" Tanya Haruto menatap ahjumma Choi yang sedang membawa sapu ditanganya.

Ahjumma Choi menatap Haruto "Tuan Lee tadi telepon, tuan bilang ada urusan mendesak di Paris jadi tuan pergi kesana sekitar pukul 1 tadi." Haruto menatap jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 5 berarti sudah 4 jam lalu papanya berangkat.

"Berapa lama?" Tanya Haruto dengan wajah datarnya.

"1 minggu tuan." Jawab ahjumma Choi menunduk takut, pasalnya tuan muda dihadapannya ini sudah mengeluarkan aura dingin yang membuat siapa saja enggan berhadapan dengannya.

"Oh.. terima kasih ahjumma." Setelah mengatakan itu Haruto melangkah menuju kamarnya yang ada di lantai 1. Sedangkan ahjumma Choi menatap kepergian Haruto sendu.

Sesampainya di kamar, Haruto merebahkan dirinya dikasur, menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong.
Hingga suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan perhatiannya. Dibukanya ponsel itu dan membaca chat grub yang tiba-tiba ramai. Kemudian menutupnya dan melemparkan ponselnya dikasur secara asal. Kemudian menutup matanya dengan satu tangannya dan satunya lagi sebagai tumpuan kepalanya.


_____

"Aww...." Rintih Lisa memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Lisa menatap jam yang ada dikamarnya menunjukkan pukul 7 malam berarti sudah 5 jam ia tertidur. Lisa kira rasa sakit dikepalanya ini akan hilang ketika ia tidur tapi ternyata masih ada.

Lisa membuka laci nakasnya mencari obat sakit kepala yang selalu ia sediakan disana, namun kali ini tidak ada. Jika sudah begini ia harus turun kebawah meminta obat kepada Ahjumma Choi.

Drr...drt...

Getaran ponselnya diatas nakas membuat Lisa mengalihkan perhatiannya. Dilihatnya ponselnya yang bergetar tanpa minat mengambilnya, hingga berhenti dengan sendiri. Baru saja Lisa menyadarkan tubuhnya di kepala kasur ponselnya bergetar lagi. Dengan malas Lisa meraih ponselnya.

Lisa sedikit terkejut ketika panggilan itu berasal dari Appanya. Dengan cepat Lisa menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Yeoboseyo?" Sapa Lisa kepada papanya di seberang sana sambil memijit kepalanya yang berdenyut.

"Appa sekarang di Paris kemungkinan akan pulang 1 Minggu lagi. Selagi Appa pergi jangan buat kerusuhan di sekolah! mengerti?"

"Iyaa, Appa disana juga jangan lupa makan sama jaga kesehatan disana."

"Hmm...dan juga jaga adikmu jangan sampai dia berbuat macam-macam mengerti?"

"Iyaa." Setelah panggilan selesai Lisa melemparkannya ponsel nya ke kasur dengan asal. Inilah yang Lisa tidak sukai dari Appanya, terus saja sibuk dengan urusan bisnisnya seakan lupa bahwa dia memiliki anak yang butuh perhatian dan kasih sayangnya. Ralat, hanya dia.

Part Of The Journey [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang