Follow sebelum membaca 🚨
Punya tunangan kasar, dingin, benci sama dia, tapi sahabatnya malah ngetreat dia like a queen, apa yang harus Acha lakuin?
Ini bukan lagi menyangkut soal pertunangan itu berhasil apa enggak nya, tapi menyangkut perasaan ban...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari minggu adalah hari yang membuat semua orang rata-rata malas melakukan kegiatan apapun, hanya teruntuk manusia-manusia hyperaktif saja yang pagi-pagi buta sudah terbangun dan lekas mandi.
Acha contohnya, gadis itu pukul 8 pagi sudah siap di depan meja makan keluarganya, menatap bangga masakan buatannya yang sudah tersusun rapi dalam kotak makan, kini dia hanya tinggal menunggu sang kakak turun untuk makan bersama.
"Pagi cantik.." Acha menoleh mendapati kakaknya sudah siap dengan pakaian santainya.
"Pagi kak, ayo sarapan.. Acha udah buat makanan kesukaan kakak."
"Pagi-pagi udah siap, mau kemana hm?" Tanya Reno kakak Acha.
"Mau ke rumah Arka hehehe.."
Pria itu terkekeh melihat tingkah adiknya yang begitu menyukai Arka.
"Mau kakak anterin gak?"
Acha mengangguk dengan mulut penuhnya, "Anterin Acha ya.."
Reno mengangguk sambil mengusap rambut Acha penuh kasih sayang.
"Makan nya yang bener ya, baru nanti kakak anterin ke rumah Arka."
"Yess!!!"
Melihat Acha yang begitu semangat membuat hati Reno tercubit melihatnya. Bukan dia mau menutup mata, bukan dia tak tahu bagaimana sikap Arka pada adiknya.
Reno sungguh tau, sangat tau. Keduanya di paksa oleh keadaan yang membuat nya harus terikat sesuatu, sesuatu yang sangat di benci oleh pihak si laki-laki. Reno juga seorang laki-laki, dia mengerti bagaimana tatapan Arka setiap kali menatap adiknya, benci, risih.. kurang lebih seperti itu.
Tapi.. Reno bisa apa? adiknya sudah banyak terluka, bagaimana bisa Reno merampas kebahagiaan adik nya itu, walaupun dirinya harus mati-matian menutup matanya enggan membantu Arka sama sekali.
....
Sementara itu di lain tempat, seorang pria masih bergelung manja di bawah selimut dan guling nya. Tubuhnya enggan dipaksa untuk bangun meskipun sinar matahari sudah masuk melalui celah jendela kamarnya.
Tok.. tok..
"Arka, sayang udah bangun belum? Ada Acha nih.."
Arka mengerang tertahan mendengar ketukan pintu dan suara ibunya dari luar. Pria itu menutupi dirinya dengan selimut.
Tok.. tok..
"Ka, Acha masuk ya?"
Arka tambah membenamkan wajahnya kedalam selimut, dia tak mau diganggu siapapun apalagi orang itu Acha.
....
Arka side!
Arka pengen marah, Acha itu bener-bener sosok annoying yang tahan banting, udah dibilang jangan malah tambah nekat, udah di tolak malah makin deket. 24/7 Arka selalu kesel sama yang namanya Acha, sumpah serapah aja udah gak kehitung saking banyaknya.
