Bagaimana bisa Nara (Jennie) menikah dengan dosen nya Sendiri? Demi mendapatkan seorang bayi? Dan ancaman yang menyangkut Warisan dari ke 2 keluarga mereka?
Sepasang pasangan Dosen dan Siswi menikah karena tuntutan dari ke 2 keluarga mereka, keluar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bye or Hay?
- Author💲🪐
~~~
Hari demi hari begitu cepat di lalui oleh sepasang suami istri yang akan di ceraikan karena paksaan sang Kakek.
Kakek yang memaksa mereka menikah juga memaksa mereka cerai. Andreas Chandra. Laki-laki tua yang sangat menyayangi anak kecil, tapi selalu ada paksaan pada orang tua anak kecil tersebut, Vendra dan Nara korban paksaan nya setelah Aris dan Riska yang sama-sama mendapat paksaan dari Andre.
"Mas, makasih ya buat semua yang udah kamu kasih ke Saya." Bisik Nara di telinga Vendra.
Vendra tersenyum, ia bukan membalas bisikan Nara tapi malah mencium bibir nya dengan rakus, mereka sedang menunggu kedatangan Andre, Rian dan seluruh keluarga mereka.
"Ini ciuman terkahir?" Tanya Nara, Vendra mengangguk, mereka lagi-lagi menyatukan bibir mereka dan saling membalas lumatanya.
Tok tok tok
Vendra melepas pungutan bibir mereka lalu segera berlari untuk membuka pintu, Nara, gadis itu hanya diam sambil mengelap bibir nya yang basah. Tak pernah ia pikirkan bahwa ia akan berpisah dengan Vendra.
"Ven!!" Teriak Riska lalu memeluk kuat anak laki-laki nya, Alin tak ikut, gadis itu memilih menetap di negara tercinta, katanya.
"Nara!!!" Teriak Neona lebih histeris, Nara berlari ke arah Neona dan segera memeluk nya erat.
"Mama apa kabar," tanya Nara di selang tangisan nya yang tertahan.
"Selalu baik nak, kamu nggak apa-apa di sini?" Tanya Neona mengambil kepala Nara sambil menatap matanya intens. Nara mengangguk saya pipi nya di cubit ringan oleh sang ibu.
~~~
Acara makan-makan selesai, kini mereka langsung pada inti nya yaitu mentandatangani surat perceraian mereka.
Semua sudah kumpul di ruangan keluarga untuk menyaksikan secara langsung Vendra dan Nara mentandatangani Surat perceraian mereka.
"Ayo Ven, Ra." Titah Andre dengan wajah sengar nya.
Saat Vendra dan Nara sudah menyentuh kertas tersebut menggunakan pena yang mereka pegang. Tiba-tiba saja hal yang tak masuk dalam rencana mereka datang.
Saat seperti itu, Nara tiba-tiba menutup mulutnya menggunakan Tangan nya karna rasa gejolak mual dari perut nya, hingga... "Huweek!" Nara segera lari ke kamar mandi untuk membuang apa yang mengganjal tenggorokan nya sejak sebelum makan tadi.
