kalo Jealos bilang, Pak.
- Hobi teriak.
~~~
"Ra..." Panggil seseorang dari luar pintu apartemen, Nara segera berlari menuju pintu dan mengintip siapa orang tersebut.
"Iya tunggu!!!! Yeeeey!" Girang Nara dengan semangat membuka pintu tersebut lalu segera memeluk Vendra dengan antusias nya.
Vendra terkekeh ia mengangkat ke dua kaki Nara agar menuju ke pinggang nya.
"Apa kabar?" Tanya Vendra membuat Nara tertawa, mereka tak bertemu selam 8 jam di karena kan Vendra yang di ajak kerja sam dengan kampus terkenal yang ada Di negara tersebut.
"Baiiik!" Balas Nara ssambil memeluk leher Vendra.
"Kalo saya kerja di sini.... Boleh?" Tanya Vendra pelan, ia takut istri nya akan marah.
Nara mengangguk, "Engga apa-apa, mas." Ucap Nara dengan senyuman nya.
Vendra membawa Nara agar duduk di samping Wastafel. Ia menyatukan dahi dan hidung mereka cukup lama.
"Makasih ya." Ucap Vendra mengelus pelan pipi Nara.
Nara tersenyum, "ehem." Balas nya berdehem.
"Nara. Maaf, saya melanggar peraturan nomor dua."
. . . .
"Kedua, gaboleh ada perasaan di antara kita."
Bagaimana bisa Vendra menahan perasaan nya selama 3 bulan ini? Oh ya, mereka sudah memilih untuk menetap di Amerika Serikat saat merasa bahwa tempat ini cocok untuk kedua nya.
Namun entah kenapa, Nara sampai sekarang belum mengandung juga, padahal ke dua nya sering berhubungan, ada apa sebenarnya?
"Pak, jangka waktu kita cuman 1 tahun." Balas Nara dengan nada dingin, ia mengubah panggilan nya menjadi 'Pak' ??
"Nara..." Panggil Vendra saat Nara sedikit memberontak agar turun dari tempat itu, ia segera masuk ke dalam kamar nya membiarkan Vendra sendiri.
Vendra memegangi dahi nya frustasi, kenapa jadi serumit ini? Ia bahkan belum menyatakan cinta nya, tapi Nara sudah marah padanya??
"Argh!" Kesal Vendra lalu mengacak kasar rambut tipis nya. Ia termasuk pria rajin sebab sering mencukur rambutnya setiap bulan, untuk itu, ia selalu terlihat tampan dengan penampilan nya yang selalu rapih.
"Apa yang salah dari saya, Nara? Oh ya, saya yang bodoh karna tak bisa menahan perasaan saya, 'kan?" Ucap Vendra sendiri, tak lama kemudian ia tertawa hambar sambil menyender pada kursi yang ia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby As A Bussines Legacy || Taennie /END
Genç KurguBagaimana bisa Nara (Jennie) menikah dengan dosen nya Sendiri? Demi mendapatkan seorang bayi? Dan ancaman yang menyangkut Warisan dari ke 2 keluarga mereka? Sepasang pasangan Dosen dan Siswi menikah karena tuntutan dari ke 2 keluarga mereka, keluar...