Bab 11

27 4 0
                                    

Maaf ya guys jarang up
Jangan lupa vote, dan komentar yaa
Selamat membacaa 🥰🥰

"Mom Nana gak mau minum obat bosen, masa tiap hari Nana harus minum obat,” ujar Nana sambil memasang raut melas.

“Sayang ini semua juga demi kebaikan kamu. Diminum ya obatnya nanti kalau udah sembuh Nana gak perlu minum obat lagi,” ujar Mommy Ara lembut.

“Tapi- " 'Nana pernah gak sengaja denger kalau kemungkinan Nana sembuh itu sangat kecil dan hidup Nana harus bergantung dengan obat,' sambungnya dalam hati karena ia tak mau membuat Mommynya sedih.

Sebenarnya Nana memang sengaja tidak mengkonsumsi obat itu selama satu minggu karena ia merasa bosan sejak kecil ia selalu saja minum obat tiada hari tanpa obat.

Bahkan ia di larang mengikuti pembelajaran olahraga ia juga ingin berlarian kesana kemari bersama teman-temannya namun ia harus membuang jauh-jauh keinginannya. Terkadang ia sering diam-diam berlatih bela diri dan berakhir dmerasakan nyeri di dadanya, kemarin pertama kali ia mengikuti pembelajaran olahraga di sekolah dan berakhirlah ia berbaring di rumah sakit ini.

“Iya Nana mau kok minum obat. Biar Mommy gak sedih lagi,” ujar Nana dengan ceria. Ia tidak boleh terlihat lemah agar Mommynya tidak sedih.

“Nah gitu dong. Ini Mom udah siapin obatnya, ayo diminum Mom bantu,” ujar Ara membantu Nana meminum obat.

“Selesai, sekarang Nana istirahat ya,”

“Mom, abang belum pulang ya?”

“Belum katanya abang masih ada urusan,”

“Oh, kalau adek mana?”

“Di rumah Nenek, katanya kangen sama si embul,”

-embul adalah nama kucing oren yang ditemukan Rafa.

“Kalau seandainya Nana pergi jauh gimana?” tanya Nana dengan pandangan kosong.

“Kamu ngomong apaan sih ngelantur kamu. Mom yakin Nana pasti sembuh,” ujar Ara menatap Nana sendu.

“Ha ha ha Nana Cuma bercanda kok. Gak mungkin Nana ninggalin Mommy,” Nana berusaha tertawa ia harus terlihat baik-baik saja.

“Udah dari pada kamu ngelantur lagi tidur aja sana,” ujar Ara sambil mengelus kepala Nana sayang.

“Iya Nana mau tidur dulu Mom pulang aja gak papa, Mom pasti capek ngurusin Nana terus,”

“Enggak kok Mom gak capek. Mom mau disini nemenin kamu,”

“Nggak papa Mom pulang aja nanti biar abang kesini. Nana gak mau Mom kecapekan terus jatuh sakit,”

“Nggak akan Mom gak akan sakit,”

“Ya udah kalau Mom gak mau pulang istirahat Nana nanti gak mau minum obat,” Nana terpaksa mengancam Mommy nya karena ia tahu pasti Mommynya sangat lelah terlihat dari wajahnya yang tampak sayu dan kantung mata yang muncul.

“Ih kok mainnya ngancem sih! Oke fine Mommy pulang tapi kamu tidur ya istirahat jangan lupa obatnya di minum nanti malam Mommy kesini lagi,”

“No Mom kesini besok pagi aja sekalian bawain Nana bubur ayam masakan Mommy ya,”

“Huft ya udah nanti Mom telpon abang kamu biar dia nemenin kamu. Mom pulang dulu ya sayang jangan lupa pesen Mom tadi,” Ara pamit lalu mengecup kening Nana dengan sayang.

Nana menatap Mommy nya keluar dari ruang rawatnya sambil tersenyum. Setelah itu dia memejamkan matanya entah mengapa ia merasa tubuhnya sangat lelah padahal ia tidak melakukan kegiatan apapun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang