Chapt. 1; Azizi Caesar Asadel

4.9K 305 4
                                    

Author POV

Seorang gadis bernama Azizi baru saja pulang dari sekolahnya. Tubuhnya terasa lelah, dan ia berniat segera merebahkan diri di tempat tidur. Namun, tiba-tiba, ponselnya berdering nyaring.

"Tringg... Tringg... Tringg..."

"Siapa sih, ganggu aja," gumamnya kesal, enggan mengangkat panggilan itu. Namun akhirnya, ia menyerah dan menjawab telepon tersebut.

"AZIZI!" suara lantang terdengar dari seberang.

"Ya Allah, Papa! Pelan-pelan dong, Zee baru aja pulang dari sekolah. Ada apa sih?" jawabnya sambil menghela napas, menyadari itu adalah suara ayahnya, Gracio Caesar Harlan.

"Kamu harus pindah lagi ke Indonesia," ucap ayahnya tanpa basa-basi.

"Hah? Beneran? Ga mau ah, Pa!" jawab Zee spontan, menolak.

"Zee, dengerin Papa. Kamu harus pindah lagi ke Indonesia, ini penting," lanjut Gracio dengan nada tegas.

Zee terdiam sejenak, menahan napas, lalu menghela panjang. "Yaudah, kalau itu maunya Papa..." jawabnya akhirnya, pasrah. Gracio pun segera berkata "Bye, dua hari lagi kamu pindah" sebelum memutuskan sambungan.

"Papa memang gitu, selalu mendadak..." batin Zee kesal, sambil mulai merapikan tasnya. Dia beranjak mengganti pakaian, berharap bisa kembali tidur, namun rasa lelahnya bercampur dengan rasa cemas membuatnya sulit untuk terlelap.

Keesokan harinya, di pagi hari Minggu yang cerah, Zee melamun di kamarnya.

"Besok hari terakhir gue di sini..." batinnya. Pikiran tentang kepergian yang tiba-tiba dan kehidupan baru di Indonesia terus membayangi benaknya.

Tiba-tiba, suara ketukan pintu apartemennya membuyarkan lamunan.

"Tok... Tok..."

"Siapa lagi, ganggu aja," gumamnya sambil bangkit membuka pintu.

"Permisi, Non Azizi, ya?" Ternyata itu tukang pos yang sudah sering mengantarkan surat dari orang tuanya di Indonesia.

"Iya, Pak. Ada apa?"

"Seperti biasa, Non. Ini surat dari orang tua Non," ujar tukang pos sambil menyerahkan sebuah amplop.

"Makasih, Pak..." Zee tersenyum tipis.

"Sama-sama, Non," balas tukang pos sebelum melangkah pergi. Zee menutup pintu, memastikan kunci terpasang rapat.

---

Zee membuka surat itu dan mulai membacanya.

"Zee, ini dari Papa. Kamu harus mulai berkemas hari ini. Besok kita pulang ke Indonesia. Papa tahu kamu suka lambat-lambat, jadi Papa minta kamu packing sekarang."

Zee mendengus kesal, "Udah mendadak, ngatain anaknya lemot lagi," pikirnya sambil menaruh surat itu di nakas.

"Mau bawa apa aja, ya?" batinnya lagi. Dengan malas, ia mulai mengambil koper dan mengemasi pakaian serta barang-barangnya.

Menjelang siang, sekitar jam 13.02, Zee sudah selesai membereskan semuanya. Dia memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di taman apartemen, mencoba menikmati hari terakhirnya di Amerika.

Beberapa menit kemudian, Zee kembali ke apartemen dan mengambil ponsel. Dia harus memberi tahu teman-temannya bahwa besok adalah hari terakhirnya di Amerika-dan ini adalah perpisahan yang mendadak.

To be continued ..

Haloo semua nya ini adalah wattpad pertama gue yang bertema kan gxg dan bxg apalagi tentang jkt48 hhaha

Terima kasih sudah membaca dan vote.. byee!

A&A END ( Sedang Dalam Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang