6. Kesedihan Ayuki

199 61 40
                                    

Halloooooooo Gemiread tercintaku, Ray kembaliii bersama cerita Angel.

Kali ini sesuai voting, Ayuki tidak akan mengadu yaa, ahaha..

Happy reading...

********

Aku akan melakukan apapun agar rasa sedihmu hilang, apapun.

~Ajiandra Yamada Kashito

*********

"Gimana tadi kak kencan sama si badak?" tanya Aji ketika ia melihat kakaknya di ruang tamu.

Ayuki tersenyum tipis. "Seru kok, nih kakak beliin buku buat kamu. Oh iya, tadi kakak beli minuman juga."

Lalu, Ayuki pamit ke kamarnya begitu menyerahkan plastik berisi beberapa buku pelajaran itu.

Aji merasa ada yang tidak beres dengan kakaknya. Ia tahu dengan pasti kalau keadaan kakaknya sedang buruk.

Karena biasanya, Ayuki akan berceloteh panjang mengenai harinya kalau harinya itu menyenangkan.

Berbeda jika harinya sedih atau ada sesuatu yang buruk, Ayuki tidak akan bercerita kepada Aji.

Ayuki tidak mau kesedihannya menjadi beban buat adiknya itu. Selalu seperti itu sejak dahulu.

Aji tahu kakaknya sangat rapuh hatinya, terlebih sejak kejadian yang tidak mengenakkan bertahun-tahun lalu.

Tentu Aji tidak tinggal diam. Ia membuat teh manis kesukaan kakaknya dan membawanya ke kamar Ayuki.

Aji mengetuk pintu kamar Ayuki pelan, dan setelah ada sahutan, baru Aji masuk.

"Kak, aku masuk."

Bisa terlihat kalau suasana hati Ayuki sedang sedih. Kakaknya langsung merebahkan diri memunggungi pintu kamarnya, menyembunyikan wajahnya.

"Kak, ini teh kesukaan kakak." Aji menaruh nampan yang di atasnya ada gelas teh di meja rias Ayuki.

Aji mendekati kakaknya dan mengelus lengan Ayuki. "Kakak kenapa? Ada yang menggangu kakak selama pergi sama Alfa?" tanya Aji pelan.

Tidak ada sahutan dari Ayuki dan itu membuat Aji menghela napas.

"Kak, kenapa? Ayo cerita sama Aji." Sekali lagi Aji membujuk Ayuki untuk bercerita.

Namun, lagi-lagi tidak ada sahutan. Aji tahu kakaknya belum tidur.

"Kak, apa aku harus menghajar Alfa itu biar dia aja yang cerita kenapa kakak begini?" ucap Aji sambil mengelus kepala kakaknya.

Ayuki langsung bangun begitu Aji selesai berbicara. Ia tahu, Aji tidak main-main dengan ucapannya.

"Aku gak papa kok, Ji." Ayuki menggeleng sambil tersenyum kecil.

Grep!

Aji langsung memeluk Ayuki dengan erat. Ia menenggelamkan wajah kakaknya pada dadanya.

Perlahan, Aji bisa merasakan kausnya basah. Aji tidak banyak bertanya, ia hanya mengelus kepala kakaknya lembut secara terus menerus.

Begitu tangisan Ayuki reda, Aji melerai pelukannya. Ia mengusap pipi Ayuki yang basah.

"Ini gak ada hubungannya kan sama kejadian 5 tahun yang lalu?" tanya Aji.

Ayuki terdiam sejenak dan ia menggeleng sebagai jawaban.

"Enggak." Hanya itu jawaban Ayuki.

Sebenarnya Aji sangat tahu. Ayuki akan menjadi sensitif dan sedih begitu ada yang mengingatkannya akan kejadian itu.

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang