0.1

28 2 1
                                    

Holla babunya Wattpad!

Sebenernya aku gak tau ini mau nulis apa hehe. Sama kaya korban tulisan ku sebelumnya,gak ada yang selsai sampe saat ini,dan itu udah ada sekitar 8/9 cerita. Apa gak pusing tuh

Tapi kayaknya itu udah jadi penyakit setiap author gak sih?kaya tiba tiba aja gitu muncul ide,dan sebelum ide itu ilang mending ditulis aja kan'?

Yaudah deh gak osah banyak perkenalan,kita langsung aja. Tapi sebelum itu sebagai readers yang baik hati dan tidakh sombong,boleh dong pencet bintang subscribe-nya

📌•tandai TYPO

|Zeline febiana putri|

1.Di labrak

Sinar matahari memasuki sebuah ruangan bernuansa abu abu yang dipadukan dengan warna putih membuat kesan aesthetic melekat pada ruangan itu. Dengan barang yang tersusun rapih pada tempatnya masing-masing,membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa nyaman

Seorang gadis menyibakkan selimut tebal yang tadi menutupi seluruh tubuh mungilnya. Dengan tingkat kesadaran nya yang masih setengah Ia bangkit dan menyenderkan tubuhnya pada kepala kasur, tangannya meraba raba mencari ponsel miliknya

Matanya menyipit saat cahaya dari ponsel menerobos matanya,mengabaikan pesan pesan dari grub dan nomor tanpa nama ia lebih memilih membuka pesan dari sahabatnya, matanya membesar saat membaca pesan itu

'ZE LO DIMANA BEGO, JANGAN BILANG LO LUPA KALO SEKARANG ADA MATKULNYA PAK BROTO!'

Dengan segera ia berlari menuju pintu berwarna putih pada sudut ruangan yang diketahui adalah kamar mandi. Gadis itu segera membasuh muka dan menggosok giginya, tak ada waktu lagi untuk mandi. Karna yang ada dipikirannya saat ini hanyalah,pak Broto!

Dosen killer yang tak segan segan memberi nilai -c pada mahasiswanya yang tidak disiplin ,tidak ada toleransi untuk keterlambatan 1 menit saja.

Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, ia memilih baju secara acak,dan pilihannya jatuh pada celana kulot putih dan kaos polos berwarna hitam. Mengikat rambut panjangnya menjadi satu, dan memoles wajahnya dengan sedikit bedak,sentuhan terakhir pada bibirnya.

Dirasa cukup ia segera mengambil almamater serta tasnya dan bergegas untuk turun kebawah

"mau kemana Lo?" tanya seorang cowo saat Zeline menuruni tangga. Rafizqy rashya putra. Atau kerap disapa Rafi' anak sulung keluarga Atmajaya yang tak lain adalah kakaknya

"nguli!" jawabnya ketus,matanya melirik tajam Rafi. Ia mendengus kesal dan melanjutkan jalannya, sedangkan Rafi, cowo itu menatapnya bingung; mengedipkan bahunya acuh dan kembali berjalan mengikuti zeline dari belakang

"mau kemana dek?" Tanya Diana menghentikan langkah zeline yang akan membuka pintu

"astaga bunn,aku bawa almamet kira kira mau kemanaa" gemasnya menatap Diana. Rafi yang ada di ujung tangga terkekeh geli melihat wajah kesal zeline yang justru terlihat menggemaskan dimatanya

"hehe kan bunda cuma basa basi"

Jawaban Diana berhasil membuat zeline menjatuhkan rahangnya,rasanya ingin menangis saja. Ia sudah mengorbankan dirinya dengan tidak mandi agar menghemat waktu. Tadi abangnya dan sekarang bundanya,tak tau kah ia sedang diserang 'panic attack' sekarang

"gak tau deh,aku berangkat!" ucapnya dan melenggang pergi meninggalkan dua orang itu

Zeline mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh tidak peduli dengan umpatan orang-orang yang tertuju padanya. Persetan dengan itu sekarang

𝔇𝔢𝔯𝔞𝔫𝔞 (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang