Merasa Sendiri.

490 64 3
                                    

.

.

.

.

Sesuai permintaan dari Park Sun, sidang tetap di teruskan.

Hakim menyetujuinya karena mereka masih bisa mendengar keterangan saksi melalui video dan recorder yang sudah di rekam jauh-jauh hari.
Namun untuk selanjutnya ini, Park Sun mempercayakan semua kepada Tim pengacaranya.
sedangkan dia lebih memilih untuk menemani Jimin ke rumah sakit.

Tadi sebelum Jimin tiba di gedung itu,di sana Sebenarnya sudah hadir  Shane dan Yuri juga kedua putranya, mewakili keluarga yang mendampingi Jeon Soon.
Mereka duduk di barisan bangku yang bersebrangan dengan yang Jimin dan kakeknya duduki.
Mereka di sana bersama keluarga Jeon  yang lain, yang juga ikut bersimpati kepada mereka.
Selain mereka, hadir juga keluarga serta kerabat dari Derek dan keempat anak buah Jeon Soon,yang juga ikut jadi tersangka.

Saat melihat Jimin histeris, mereka semua ikut panik dan sedih.
Namun mereka akhirnya sangat maklum dengan apa yang membuat saksi kunci tersebut sampai seperti itu.

Di pertengahan sidang, rekaman video yang berisikan kesaksian dari Jiminpun di putar.

Melalui layar berukuran besar yang tersedia, mereka semua dapat melihat dan mendengar keterangan yang Jimin berikan.
Dengan lugas Jimin menerangkan semua mengenai apa yang terjadi di malam itu.
Setelahnya, kesimpulan diambil dan kemudian digabung dengan hasil penyelidikan dari pihak kepolisian juga tidak ketinggalan dari penuturan para tersangka sendiri.

Melalui proses kaji yang detail,
Hakim kemudian memutuskan bahwa orang-orang yang terlibat dalam kejadian tersebut sah sebagai pelaku.
Dan mereka akan mendapat tuntutan hukuman yang sama,tanpa di bedakan.
Itu artinya, sesuai dengan yang diajukan oleh pihak Park Sun, mereka semua akan menjalani hukuman seumur hidup.

Selama sidang berlangsung, Jeon Soon tampak pasrah saja di tempat duduknya.
Sikapnya itu cukup membuat semua orang yang sudah mengenalnya terkejut.
Dia tidak membantah sedikitpun apa yang dituduhkan kepadanya.
Dan dia juga menjawab setiap pertanyaan yang diajukan dengan apa adanya.
Hal ini membuat semua menjadi jelas.
Sikap kooperatif dari Jeon Soon tersebutpun menuai pujian, baik dari majelis hakim juga dari semua yang hadir di sana.
Satu-satunya yang tidak menerima keadaan itu hanyalah Derek.
Pasalnya, dia bersikeras mengatakan bahwa dia tidak terlibat langsung dalam pembunuhan itu.
Dia bahkan sempat membuat keributan.
Namun pada akhirnya dia di bungkam oleh pernyataan dari Jeon Soon.
Yang mengatakan, bahwa semua yang terjadi pada malam itu adalah ide dari Derek sendiri.
Jeon Soon bahkan bersumpah kalau Dereklah yang selama ini menghasutnya untuk melakukan hal-hal keji,Seperti melakukan ancaman dan teror kepada keluarga Park Sun yang lain, serta kecurangan-kecurangan dalam bisnisnya.


Namun di balik itu semua, tidak satupun dari mereka yang tau, kalau selama masa persidangan itu, Jeon Soon sebenarnya sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tadi,untuk pertama kalinya dia melihat langsung sosok Jimin, yang tidak lain adalah cucunya.
dia yang memang sudah penasaran jauh-jauh hari tentang sosok Jimin itu, sungguh tidak menyangka akan mendapat efek dari pertemuan mereka.
Rambut pirang Jimin seketika mengingatkannya pada dua sosok wanita yang ada di dalam hidupnya.
Dialah istri dan juga putrinya.
Dua wanita yang sayangnya sekarang sudah tiada.

Dia sungguh terkejut dan ikut merasa cemas ketika melihat Jimin yang tiba-tiba histeris.
Wajah ketakutan itu,membuat hatinya tersentuh rasa bersalah yang cukup dalam.
Tidak ada yang menyadari kalau Jeon Soon juga ikut meneteskan air matanya ketika mendengar raungan Jimin.
Sekarang dia benar-benar menyesal.
Sebab,kalau bukan karena kebodohannya, semua ini tidak akan terjadi.



Find My Voice [Temukan Suaraku] Park Jimin ✅ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang