Find My Voice [Temukan Suaraku] Park Jimin ✅ END

16..

"Segera buat laporan atas namaku!"

Namjoon segera di beri informasi tentang semua yang Jimin sampaikan di taman makam tadi.
Dan dia menjawab kalau begitu surat penangkapan keluar maka Jeon soon akan segera di bawa ke kantor polisi untuk ditahan.
Park Sun tidak mau membuang waktu sedikitpun.
Dia ingin agar segera kasus ini di proses.

"....."

"Kami akan mengajukan perlindungan saksi untuk Jimin tuan Park.
Dia akan menjadi saksi kunci untuk kasus ini."

"Tidak perlu repot-repot.
Aku akan melakukan apapun untuk menjaganya.
Kau atur saja semua secepatnya sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Sekarang tidak ada alasan untuk dia mengelak.
Dia harus menerima ganjaran dari perbuatannya!"

"Tentu tuan Park.
Saya akan melakukan yang terbaik, itu adalah tugas saya sebagai seorang polisi."

Panggilan berakhir.

Park Sun kemudian melangkah mendekati Jimin yang masih belum bicara lagi sejak dia di bawa masuk ke kamar ini lagi.

" Jimin..

Kau boleh bersedih.
Tapi ingatlah..
Kakek menyayangimu.
Kau bisa mengandalkan kakek.
Kakek akan melakukan apapun untuk menyelesaikan semua ini.
percayalah.."
Ucap Park Sun bersimpuh di hadapan Jimin yang sudah di dudukkan di kursi ruangan itu.
Saat ini hanya ada Jimin, Park Sun, dan Mina di sana.
Sedangkan asisten pribadi tuan Park dan para pengawal di perintahkan menunggu di luar pintu.

Air mata seakan tak ada habis-habisnya keluar dari mata anak itu.
Untuk yang kesekian kalinya pria itu mengusap air mata itu dari wajah Jimin yang sudah sembab.
Sesenggukan sesekali terdengar mengiringi nafasnya.

"Kakek.."
ucap Jimin parau.
Akhirnya dia mau bicara lagi setelah dari tadi dia hanya menangis dalam diam.
"Tolong jelaskan semuanya..
Sebenarnya apa yang terjadi di dalam keluarga.. kita.."
Jimin memberanikan diri untuk menanyakan itu.
Dia merasa kalau sudah waktunya dia mengetahui penyebab dari semua ini.

"Kau ingin kakek menjelaskan semuanya?"

Jimin mengangguk. "Iya.. semua"

"Baiklah."
Park Sun mengambil posisi duduk di samping Jimin.
Setelah mengatur nafasnya, diapun mulai bicara.

"Dengar nak,

Ini semua berawal dari masalah bisnis Puluhan  tahun lalu.

Akibat persaingan yang kurang sehat, Jeon Soon memilih untuk memusuhiku.

selama bertahun-tahun,Berkali-kali dia memprovokasiku dengan berbuat hal-hal curang.
namun aku memilih tidak menggubrisnya.
Aku lebih cenderung menghindari keributan.