Chapter 1

361 18 1
                                    


(Cerita ini hanya cerita fiksi semata berdasarkan halusinasi saya.) sesuai halu masing-masing.

Mohon bijak dalam membaca

~Hap reading~


____________________________________



Sebuah kota di kelilingi gedung gedung menjulang tinggi. Orang orang berlalu lalang sambil mengamati ponsel mereka.

Zion mahasiswa yang sangat ambisius. Saat ini ia tengah menuju kampusnya, soalnya hari ini dia hampir telat kelasnya.

Bruk

Zion tidak sengaja menabrak orang di depannya, membuat ia jatuh terduduk. "M-maaf kan saya paman, saya sedang terburu buru mohon maafkan saya" segera berdiri dan melihat keadaan paman itu.

Paman itu berbadan kekar, bahkan setelah ku tabrak dia tetap sigap berdiri, hanya sedikit melangkah mundur. Kerenn batinnya.

Kryukkk *au bunyi perut gmn?

Mereka saling menatap. "Agh aku punya sesuatu untuk paman" mengambil bekal dalam tasnya lalu memberikan pada paman itu. "mohon makan saja ini, saya sedang terburu buru jadi, sampai jumpa" menundukkan badan lalu pergi berlari sekencang kencangnya, tentu saja dia sudah telat kelasnya.

"Agh tung-" mengurungkan niatnya mencoba mengehentikan pemuda itu tapi naas, dia sudah jauh.

drtt drtt drtt

Ponsel nya berbunyi.

Tuan Eizy saya berada di sebrang, apakah tuan kesulitan menemukan saya? Maafkan saya.

Em tidak, aku melihat mu.

Terpaksa membawa bekal Zion, ingin membuang nya namun sangat di sayangkan bukan? Apalagi dia sedang lapar. Tidak sempat sarapan karena ada urusan kata Eizy.


**


Zion berlari kesetanan menuju kelasnya. Gara gara salah pasang alarm beginilah jadinya, Zion sama sekali tidak menginginkan yang namanya menyusul pelajaran.

Sampai di depan kelas, ia mengatur nafasnya. Dan clek.

"Woi anjen* selow ngapa" seru teman kelasnya.

"Bangs** gosah ngegas anji**" balas lainnya.

"As*" bruak brak bug "BERISIKK, BISA DIEM GA SI" celetuk salah satu wanita.

Zion berjalan ke arah tempat duduknya, syukurlah ternyata dosennya telat.

"Zionnn~ tumben telat" yang bicara adalah teman dekat Zion namanya Twins, dia cewek yg cantik, manis, tapi dia punya kepribadian umum yang super duper gaje. Ya ni cewek agak gila tapi gak gila amat.

*Bruak dup badum brak "anjen* mental yupi lo gi, sini lo" bruak buak.

Zion menghelas nafas rendah "salah pasang alarm"

"O kok bisa"tanya twins dengan polosnya.

"Au ah diem lo, capek gua" agak emosi.

"Ooo gtu iya iya" mengangguk seolah paham.

Clek "maafkan bapak anak anak, tadi ada kendala"

"Elah kirain jamkos" celetuk siswa.


😭*-_-*😭











Selesai semua kelas nya, Zion segera pergi pulang,mengganti pakaian nya lalu pergi lagi. Ia akan kerja sambilan, sebagai pelayan di salah satu cafe yang tidak jauh dari tempat ia tinggal.

Cling

Zion langsung di sambut oleh lina teman kerjanya, "hai Zion, bagaimana harimu?" Tanyanya sambil mengelap meja.

Zion tersenyum tipis "seperti biasa tidak ada yang spesial"

"Kapan kau akan berkata harimu spesial, aku bosan mendengar itu" rolling ayes.

"Aku tidak berencana membuat hariku spesial, hariku selalu biasa saja" senyum tipisnya.

Salah satu pelanggan memanggilnya. "Sudahlah mari kita kembali berkerja" ucapnya menepuk bahu lina.

Lina hanya menggeleng senyum.

*-_-*












Namanya Zion Adhean, dia hanya tinggal dengan kakak perempuannya. Orangtuanya meninggal sejak dia umur 15 thun. Semenjak itu yang membiayai biaya hidupnya adalah sang kakak, sebenarnya Zion tak ingin memberatkan kakaknya. Dari itu dia belajar untuk mendapatkan beasiswa di sekolah manapun yang membuka sistem beasiswa. Lalu lanjut masa SMA dia memilih untuk kerja sambilan agar tidak bergantung pada kakaknya lagi. Zion sungguh mandiri, baik. Banyak yang menginginkannya namun dia tak tertarik dengan hal seperti, cinta?. Ntah lah ikuti saja apa kata waktu.

*Jeon Changha(bojoku) as Zion Adhean

*Jeon Changha(bojoku) as Zion Adhean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Tbc.

Bye bye😭

Become a Billionaire Lover [Hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang