24. penitipan dan tamat

105 14 1
                                    

Di suatu siang yang sangat panas dan para murid murid SMA angkasa sudah keluar dari area sekolah. Yang sangat besar dan juga luas. Mereka yang baru pulang sekolah.

Sedangkan darren dari tadi hanya berada di kantin dengan di temanin oleh keempat sahabat nya ini. Sambil menunggu jesslyn keluar dari kelas.

"Eh can Lo gak nambahin cewek lagi?" Tanya Yogi yang memakan goreng pisangnya, di temanin oleh secangkir teh coklat.

Candra melirik Yogi yang lagi makan. "Malas gue nambah cewek lagi, buat Lo aja semua. Gue mau fokus ke satu cewek aja." Ujar Candra, mereka bertiga melihat ke arah Candra kecuali darren yang hanya mengotak ngatik ponselnya.

"LO SERIUS MAU NGASIH CEWEK LO KEKITA-KITA!!, LO LAGI GAK SAKIT KAN?!" Fino menempelkan tangannya ke dahi Candra, ternyata laki laki itu tidak panas sama sekali. "Lo gak panas?, Btw Lo fokus sama cewek yang mana?"

Lalu dia memakan gorengan dengan gaya kaki di angkat ke kursi, seperti di warung kopi. "Gue lagi dekat sama adek kelas." Ujarnya.

"Adek kelas?, Siapa nama nya?, Kok gue gak tahu kalau lo itu dekat sama adek kelas?"

"Pokoknya Lo semua gak boleh tahu siapa yang gue suka!!, Bukan urusan Lo juga!" Ujar Candra dengan muka datar.

Jesslyn yang melangkah mendekati kemeja cowok yang tak lain adalah meja darren dan teman temannya. "Darren pulang yukk, aku udah capee" rengek jesslyn memajukan bibirnya.

Sedetik itu darren langsung membawa jesslyn kepangkuan nya, lalu berdiri dengan keadaan jesslyn di gendong ala koala. Semua teman-temannya kaget melihat itu semua. "Gue pulang dulu" ujar darren langsung pergi tanpa di jawab oleh teman temannya.

Sesampainya di parkiran darren memakaikan helm itu ke kepala jesslyn. Dengan wajah yang begitu dekat, merasa detak jantung jesslyn tidak kaluan. Ingin rasanya dia melayang ke udara dengan merasa gimana jatuh cinta.

Tiba tiba jesslyn melihat ke arah jakun darren tanpa sadar, yang jakun darren naik turun, naik turun. Itu. Bagaimana dia mempunyai seperti itu?, Dan juga kumis tipis.

                  *****

Di perjalanan mau pulang Secara tiba tiba air menetes dari langit, sedikit demi sedikit. Menetas. Mangkin lama hujan itu deras nya. Darren menepikan motornya ke arah halte yang tak jauh.

Lalu kedua insan itu berteduh untuk beberapa menit. Untuk menghindari dari hujan. "Kita berteduh dulu di sini ya" ujar darren, sedangkan jesslyn hanya mengangguk.

Terasa dingin dengan semua ini. Jesslyn meniup tangan nya supaya hangat. Darren yang melihat itu. Langsung membuka jaketnya yang tebal itu. "Kamu dingin ya?, Kamu pake jaket aku aja" memberikan jaket nya itu ke jesslyn.

Lantas jesslyn melihat ke arah darren. "Eh gak usah nanti kamu sakit" ujar jesslyn

Tidak memperdulikan ucapan jesslyn dia langsung memakain jaket nya itu ke jesslyn, dan memeluknya dengan sangat erat, agar jesslyn tidak ke dinginan Lagi.

Secara tiba tiba ponsel jesslyn berbunyi. Pertanda ada yang nelepon dari ponselnya, lalu jesslyn menyudahi pelukan. Dan mengeluarkan ponselnya dari saku roknya, terserah di ponsel kalau mami nya yang sedang menelepon dia.

Lalu jesslyn menekan tombol berwarna hijau di ponselnya. Mengarahkan ke telinga. Sedikit memperbesar volume. Agar ke dengaran.

"Hallo mi, ada apa telepon Jesslyn?" Tanya nya dari layar ponsel.

"Hello Jes, mami mau bilang kalau hari ini mami, papi, sama orang tuanya darren akan pergi ke Yogyakarta sekitar beberapa Minggu." Ujar Vania dari sebarang sana.

my best friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang