"Lisa!! Lo ngapain di situ?!" Alfi berteriak sambil berkacak pinggang melihat kelakuan bekantan besti nya itu
Alfiana vanesha dipanggil Alfi, merupakan besti karib nya Lisa, entah dosa apa yang diperbuatnya hingga dipersatukan oleh seorang Elisa lyncia dengan panggilan Lisa.
Lisa yang digadang-gadang ngga punya urat malu, dengan kepribadian nya yang bikin orang emosi, tingkah nya yang diluar nalar dan di setiap aksi nya yang berujung bikin malu teman-temannya, bukan dirinyaTerlihat Lisa dengan santai nya nongki diatas pohon mangga keramat sedang membaca sebuah novel sambil asik memakan mangga yang terlihat menggiurkan juga di mata Alfi
Emang makhluk ajaib sahabat nya ini, dengan lakik nya ia memanjat pohon mangga keramat yang terletak di halaman belakang sekolahnya dengan ukuran tinggi kali lebar nya dengan seragam rok panjang
"Hmm" sahut Lisa tak peduli, masih di atas pohon mangga dan tetap asyik dengan kegiatannya
"Ish! Dosa apasih gue dipertemukan sama makhluk modelan kek Lo" sungut Alfi geram
"Saking banyak nya ya dosa Lo? Sampe bingung sama dosa Lo apa?" Jawab nya dengan santai, dengan mata yang masih fokus dengan buku tebal di depan nya
"......"
"Ngga tau lah, yang penting sini turun! Udah bel pulang itu"
"Oh, udah ya? Iya bentar, nanggung ini mau namatin"
"Cepet Napa ih!"
"Eh, comotin satu dong mangga nya, ngiler gue" setelah segala cerewetan nya tadi, Alfi tampak nya sudah lelah
"Nih!" Lisa melemparkan nya tepat ke arah Alfi dengan tanpa melihatnya
"Good" Alfi mengacungkan jempol puas
"Eh Lis! Lo udah baca chap 101? Tadi malem update" ucap Alfi fokus pada ponselnya sambil memakan mangga
"Oh, belum sih. Tadi malem gue ngga ngecek hp, maklum kuota lagi sekarat" jawab nya
"Nah selesai" kini Lisa telah menutup buku novel nya dan mengubah posisi duduk nya"Katanya juga ada series petir merah baru" Alfi memulai percakapan sesat
"Petir merah? Nobar bareng kita?" Mata nya mulai berbinar senang
"Yok lah, gas ngeeeng an-" belum juga Alfi menyelesaikan omongan nya, sebuah suara menakutkan mengagetkan mereka berdua
"-jrit" lanjut Alfi dengan suara mencicit
"Eh ada buk baka! Eh BK maksudnya" ucap Lisa dengan cengiran lebar membuat Alfi melototkan matanya
Dapat dilihat juga buk Susi yang menjabat sebagai guru matematika sekaligus BK di sekolahnya menatap garang kepada Lisa. Sedangkan Alfi hanya menatap lemas kearah kedua orang berbeda usia tersebut
"Saya tanya, kamu ngapain di atas situ?!" Tanya Bu Susi geram dengan segala kelakuan anak didik nya tersebut, dari yang dulu maupun yang sekarang. Ingin rasanya ia mencekik leher gadis itu, tapi ia hanya mampu bersabar karena Lisa merupakan siswa langganan kejuaraan olym. Tanpa Lisa, bisa apa atuh sekolah serta siswa partner nya. Bisa dibilang Lisa adalah yang paling berpengaruh pada nasib sekolah nya
Jangan salah, walaupun Lisa adalah betina yang terjantan dengan tingkah tak manusiawi nya, Lisa merupakan jejeran anak pintar di sekolah
"Saya lagi duduk atuh Bu, ibu ngga liat ya?" dengan polosnya Lisa menjawab
"Huuh, cepet sini turun kamu. Pulang" dengan level maks, Bu Susi menghela nafas sabar
"Ibu ngusir saya ya? Adinda sungguh kejam" drama Lisa tak tau kondisi yang kini Bu Susi tengah menatap nya tajam
"Lis!! Tau kondisi Napa! Cepet sini turun, sebelum Lo dikutuk jadi batu!" Alfi yang sedari tadi hanya diam menyimak, kini angkat bicara setelah merasakan hawa tidak enak
"Iya, iya gue turun"
"Eh Bu, komuk nya tolong kondisikan, ibu cantik kalo lagi ngga marah hehe" makhluk seperti Lisa emang spesies yang ngga tau kondisi emang"LISA!!!" Teriak Alfi, ia sungguh tak tahan dengan tingkah bikin emosi kawan nya
"Hehe santai kawan, berjanda eh bercanda doang maksudnya" cengiran lebar ia tampilkan agar terlihat tak bersalah
Entah karena sial, terkena kutukan, atau karma.
Bruuk
Lisa jatuh dengan tidak elit nya. Ia jatuh dengan wajah yang terlebih dahulu mendarat
"Lis!!!"
"Lisa!!!"Pekikan terkejut dapat ia dengar, walaupun terdengar agak samar
"Astaga, Lo berdarah anjir" Alfi terlihat panik saat melihat darah keluar dari bibir serta hidung sahabat bekantan nya. Ia dengan buru-buru langsung memangku kepala sahabat nya itu
"Sebentar, ibu mau panggilin pak-bapak atau siapapun buat nolongin kamu!" Setelah agak Lola karena melihat langsung Lisa terkena karma, Bu Susi langsung ikut panik saat melihat darah di wajah Lisa
"Aduh....sakit banget..gila" ucap Lisa dengan nada tersendat
"Lis! Hiks...jangan mati dulu napa, utang sama dosa lu belum kesaur" ucap nya ngawur
"Anak setan" sahut Lisa dengan senyum tertekan
"Kan katanya Lo mau punya suami banyak, ngeharem katanya" motivasi Alfi agar sahabatnya bersemangat kembali dan siapa tau juga malaikat maut nya simpati terus ngga jadi nyabut nyawa berdosa sahabat nya
"Gue..sadar, itu ngga bakal... kesampaian" jawabnya dengan pasrah
Dapat ia rasakan kepalanya yang tambah berdenyut sakit dan kelopak matanya yang bertambah berat
"Lis!! Gue bilang jangan mati dulu anjir" Alfi tambah panik saat melihat mata sahabat yang akan terpejam
Alfi takut jika Lisa beneran mati, nanti ngga ada yang ngasih dia jajan gratis dan nyontekin pr nya
"Bye...dunia tipu-...tipu" ucap nya sambil melirik novel di samping nya yang ikut terjatuh sebelum menutup matanya dan kegelapan menghampiri kesadaran nya
$‿$__________✓
KAMU SEDANG MEMBACA
{BECOME a NOVEL CHARACTER}~hiatus
AcakELISA LYNCIA atau yang sering dipanggil LISA bertransmigrasi ke tubuh seorang figuran gelandang sebuah novel yang baca sebelum meninggal karena jatuh dari pohon mangga dibelakang halaman sekolahnya yang terkenal keramat Dengan kepribadian nya yang...