Epilog

5K 287 21
                                    

Booom

Duarr

Sebuah ledakan dahsyat terjadi di rumah somi yang membuat seluruh rumah dan isinya hampir hangus dan terkena ledakan, api be kobaran dimana-mana dan jika kita melihat dari luar tidak ada satu ornag pun yang selamat dinilai dari efeknya

Namun mungkin Tuhan masih berbaik hati kepada mereka yang masih diberikan kesempatan hidup, tepat setelah taehyung menggendong jungkook, juga jimin yang menyelamatkan somi keluar dari rumah melalui pintu belakang yang memang terbuka ledakan besar itu terjadi

Tepat beberapa detik sebelum peristiwa itu terjadi, jimin dan taehyung yang memang peka terhadap situasi seperti itu langsung mengerti maksud dari somi, maka dengan sisa berapa detik mereka menyelamatkan diri beserta semua pasukan setelah jimin berteriak untuk keluar

Taehyung memeluk erat jungkook yang masih shock dengan hal itu terlihat dari badannya yang kini bergetar, dan kini mereka sudah lumayan jauh dari rumah itu

"Dad" lirihnya disertai dengan tangisan yang memilukan
"Shhh daddy disini sayang" ucapnya dengan menenangkan jungkook

"KENAPA KAU MENYELAMATKAN KU BRENGSEK" teriak somi masih dengan posisi diikat dengan jimin disebelahnya yang meraup oksigen rakus
"Kau harusnya bersyukur dia mau menyelamatkanmu" ujar taehyung santai

Somi terdiam mendengar jawaban taehyung, bukankah is harusnya berterimaksih telah di selamatkan, namun ia tidak ingin hidup untuk saat ini karna ia tidak bisa hidup sesuai dengan keinginannya lagi

Setelahnya merkeka membawa somi kesebuah gedung milik taehyung yang dekat dengan kompleks itu untuk menanyainya perihal ayah dan Ibu jungkook karna hingga sekarang tidak ada kata-kata wanita itu yang menjelaskan dimana mereka saat ini

Somi kembali diikat disebuah kursi oleh beberapa pengawal mereka dan seperti tadi jungkook dan taehyung juga jimin berada di depannya
"Dad, bolehkah aku berbicara dengan noona" tanya jungkook karna ia masih ingin mengetahui semuanya

"Tentu sayang" ucapnya dengan mencium kening jungkook juga mengusap perut kekasihnya untuk mengantarkan rasa cinta pada buah hatinya, setelahnya taehyung memerintahkan anak buahnya untuk memberikan Kursi pada jungkook yang berdekatan dengan somi

"Apa kau puas melihat aku disiksa seperti ini" tanya somi sedetik jungkook berada tepat di depannya
"Aku tidak pernah berfikiran seperti itu noona, kau tahu setelah kepergianmu aku kesepian dan Selalu mengingat dirimu, aku merasa bersalah sebab terakhir kali kau meminta ku untuk tidak keluar malam itu tapi aku tetap melakukannya dan saat aku pulang aku tidak menemukanmu di rumah, kukira akulah penyebab kepergianmu, aku merasa bersalah hingga rasanya aku tak akan sanggup jika bertemu denganmu" jelasnya dengan menitikan air matanya

Malam kepergiannya memang jungkook tidak mendengarnya dan tetap keluar karna salah satu temannya berulang tahun, setelah tidak menemukan sang kakak di manapun jungkook mengurung diri dikamar hingga beberapa hari, karna somi adalah salah satu ornag yang selalu berada disisinya disaat kedua orang tuanya jarang meluangkan waktu untuknya

Mendengar hal itu somi bungkam, ia bahkan tidak memikirkan perasan jungkook saat itu, karna yang menjadi prioritasnya adalah pergi dari rumah dan mencari cara balas dendam terhadap kedua orang tua jungkook atas kematian ibunya

"Kau tahu noona dibandingkan appa dan eomma jika disuruh memilih aku akan memilihmu" ucapnya dengan deraian air mata yang membasahi wajah cantiknya, ia hanya bungkam mendengar pernyataan sang adik
"Kau hanya bocah polos yang haus akan cinta orang tuamu yang sibuk" telak mengenai jungkook

Ia tidak menyangka jika seseorang yang begitu penting baginya tega mengatakan gak seperti itu
"Kau egois noona, kau hanya memikirkan dirimu sendiri" ucap jungkook dengan berusaha tetap berbicara walau sesak didadanya menahan isak tangisnya

New horizon/ taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang