cold and smooth like ice cream

347 45 6
                                    

"Semuanya 800 yen"

Pelanggan tersebut terlihat merogoh saku celananya hingga dibagian paling bawah

"Ah sebentar kurasa aku memiliki uang pas"

Kini ia merogoh saku celana bagian belakang

Naruto dengan sabar menunggu pelanggannya satu dan paling terakhir hari ini

Sambil melirik jam dinding, Naruto menyunggingkan senyum ramahnya pada pelanggan

Jarum jam itu masih saja berputar. Dan itu membuat keringat dingin Naruto semakin menetes deras. Apalagi dengan perbuatan pelanggannya yang tak kunjung menemukan uang yang ia cari

"Aduh maaf sepertinya saya tak membawa uang pas, saya bayar pakai uang lebih saja ya"

"Ah iya tak apa"

Pelanggan itu memberikan uang yang ia ambil dari saku bajunya dengan nominal 1000 yen

"Baiklah saya terima 1000 yen ya, lalu kembali 200 yen"

Selesai dengan semuanya, Naruto bergegas menutup toko dan pergi meninggalkan toko menuju ke taman depan universitas

Dengan tergesa-gesa Naruto berlari menuju taman yang menjadi tujuan utamanya

Melihat ada sesosok yang ia cari sedang duduk manis di salah satu bangku kayu taman, langkah cepatnya melambat. Menyunggingkan senyuman diwajah tampannya

"Hai, lama menunggu?"

Gadis dengan rambut indigo terurai indah itu menengok. Sambil tersenyum ia menjawab dengan santai

"Tidak, baru 4 menit lalu aku duduk disini"

"Ah syukurlah"

Hinata merapikan buku dan tasnya. Lalu berdiri berhadapan dengan Naruto. Tersenyum lagi sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan. Karena menurutnya apa yang ia lihat didepan matanya terlihat begitu lucu

"Kenapa?"

Hinata berusaha menahan tawanya dan memberitahu Naruto dengan isyarat tangannya

"Kamu sangat terburu-buru kemari ya? Sampai masih menggunakan apron bakerymu?"

Kaget dengan pernyataan Hinata, Naruto menunduk melihat apa yang ia pakai. Dan benar adanya ia masih menggunakan seragam bakery nya

"What! Mengapa aku masih menggunakan ini? Maaf Hinata, ini karena aku terlalu bersemangat untuk bertemu denganmu jadi aku lupa perihal dia"

Hinata melambaikan tangannya

"Tak apa, lagi pula tak ada yang melihatnya"

Naruto segera melepas apronnya dan melipatnya rapih. Bingung akan ditaruh dimana karena akan jauh sekali apabila kembali, Naruto melihat tas tenteng Hinata yang lumayan besar itu lalu mendapatkan ide

"Hinata tasmu sepertinya berat sekali. Sini kubawakan"

Tanpa persetujuan sang pemilik, Naruto merampas tas dan membawanya di bahu

"Sekalian mau nitip apronku, boleh?"

Hinata hanya diberikan beberapa detik untuk terkejut dari sifat Naruto yang terlihat sangat manly, tapi tersenyum lagi karena sifat konyol itu muncul kembali

"Ternyata ada maunya ya?"

Lalu mereka berdua berjalan berdua beriringan meninggalkan halaman universitas dan sekitarnya

.

Hinata mencatat beberapa hal penting dibuku catatannya. Bimbingan yang baru saja ia dapat bisa jadi ia butuhkan nanti ketika praktik di dunia kerja. Lalu ia beralih ke laptopnya, mengetik beberapa baris lalu mengeditnya sedikit. Pekerjaan rumah membuat sheet presentasi untuk minggu depan harus segera ia selesaikan atau ia akan dapat nilai jelek nanti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

On Your BakeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang