Bakery Shop

556 91 0
                                    

Sebelum membaca, boleh dong saya meminta VOTE nya dulu..

Sudah?

Oke, terima kasih..
Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
Weekend telah tiba. Hari ini adalah hari yang mendebarkan bagi seorang Uzumaki Naruto.

Pada akhirnya ia bisa membuka Bakerynya sendiri setelah berjuang mendapat sertifikat dan teteg bengeknya di kantor pusat. Tempatnya sendiri sangat strategis, dimana ia membuka toko didepan Universitas Tokyo.

Tepat ditengah-tengah ruangan tersebut terdapat meja panjang bertingkat layaknya etalase tanpa kaca, berisikan beberapa roti kecil semacam, croissant, pretzel, macam-macam cookies, bagel, challot, bahkan ada baguette dipaling ujung meja memiliki tempat sendiri karena bentuknya yang paling besar dan panjang.

Lalu sebelah timur meja ada sebuah etalase kaca, dan disana terdapat macam-macam roti basah yang hanya bertahan selama 3 hari saja.

Semua telah Naruto atur dengan sedemikian rupa. Agar nanti saat pelanggannya datang bisa dengan leluasa memilih roti yang mereka suka.

Dengan apron putih dan kemeja khas koki datang dari Baking Room sambil membawa nampan penuh pretzel dan croissant, Naruto meletakkan menu terakhirnya yang telah disiapkan dari semalam ke meja tempat kue kering.

"Yosh! Saatnya buka toko dan menyambut dunia baru!"

Dengan semangat Naruto berjalan menuju pintu masuk dan membukanya dengan penuh kekuatan hingga pintunya terbuka lebar.

"BAIKLAH SELAMAT DATANG DI UZUMAKI BAKERY~ KAMI MENYEDIAKAN BANYAK SEKALI KUE KUE MANIS DAN LAINNYA. ADA JUGA PROMO KARENA INI MASIH GRAND OPENING, SILAHKAN MAMPIR!!"

1 detik

2 detik

Tak ada yang bersorak untuknya.

Naruto melihat sekitar. Sepi. Tak ada orang berlalu lalang. Bahkan di Universitas.
Naruto melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

06.30 AM

Naruto seketika menepuk jidatnya

"Astaga, sepertinya aku terlalu pagi membukanya"

"Itu karena kau terlalu semangat, buka toko tak lihat jam. Memangnya ada yang mau beli roti pagi-pagi begini."

Naruto menoleh kesampingnya setelah mendengar ada yang mengejeknya. Mengetahui pelakunya, Naruto mengernyit tak suka.

"Bukankah terserahku kapan aku akan membukanya. Lagipula siapa yang kau bilang tidak akan ada yang yang mau beli rotiku? Buktinya kau kesini mau membelinya. Dasar teme!"

Yang sindir melihat Naruto lurus khas dengan muka lempengnya.

"Aku tidak mau membeli. Hanya suaramu itu yang merusak suasana hati, makanya aku kesini untuk menegurmu."

Naruto mendecih mendengar jawaban Sasuke.

"Tak perlu malu. Mari akan aku perkenalkan beberapa produk yang masih hangat" Naruto tersenyum ramah, sambil mempersilahkan Sasuke masuk.

Sasuke mengernyit tak suka.

"Aku tak suka makanan manis, dobe!"

"Kami menyediakan beberapa makanan yang pedas, asin, gurih bahkan asam."

"Kau pikir ini restoran!"

.
.
.

"Bagaimana pekerjaanmu? Lama sekali kita tak minum teh seperti ini."

Naruto datang dengan membawa nampan berisi 2 cangkir teh panas dan cookies buatannya. Naruto meletakkannya di meja kecil tempatnya dan Sasuke bercengkrama.

On Your BakeryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang