NEVERLAND [JENLISA ONE-SHOT COLLECTION]

24.TERROR~2

Genre: HOROR
Author: Blue

.
.

JENLISA (GxG)
Finish: 28/04/22
Words: 7k

.
.

Selamat membaca

.
.

Di dalam kamarnya, Lisa langsung mengangkat tinggi tangan kanannya yang memegang kunci, saat Jennie berupaya mengambilnya.

"Berikan kuncinya, Lisa."

"Tidak, aku tidak bisa."

"Apa yang kau lakukan!? Austin ketakutan!"

"Lalu? Aku sedang mendidiknya agar menjadi laki-laki yang tidak penakut."

"Mendidiknya? Kau selalu membuat Austin merasa tertekan!" Lisa segera mengantungi tangannya ke dalam saku celana, dan menatap wajah Jennie dengan lekat.

"Aku? Benarkah?"

"Kau seharusnya tidak melakukan itu kepada Austin! Aku tau dia menyebalkan, tapi ingatlah bahwa dia tidak normal!. Tak bisakah kau bersikap lebih sabar menghadapinya? Kau dari dulu tidak pernah berubah, kau masih emosian.."

"Berhubung kita sudah terlanjur berdebat, aku akan mengatakannya.." Lisa menunggu dengan tatapan lekat.

"Kau memilih berhenti dari pekerjaanmu, karena kau dianggap sebagai pembunuh dan lebih parahnya lagi, kau berselingkuh dengan wanita itu." Lisa tak berkutik di hadapan Jennie.

"Itu sebabnya kau tidak pernah berencana untuk memiliki anak, benar 'kan? Dan Austin, sebenarnya dia bukan anak seperti yang kau harapkan bukan? Aku tahu kau kecewa saat pertama kalinya kau tahu bahwa Austin memiliki kekurangan. Kau bahkan malu mengakui Austin sebagai anakmu saat kau berkumpul dengan orang-orang seniman itu."

"Aku memahami niat baikmu, tapi aku punya cara yang lebih baik untuk mendidik Austin. Berikan kuncinya padaku. Aku tidak peduli jika kau tidak ingin mempercayakan kami, aku akan melindungi Austin dan Sunny tanpa membutuhkan pertolonganmu."

Jennie merogoh saku Lisa dengan kasar, mengambil kunci dan pergi begitu saja meninggalkan Lisa yang mematung beberapa saat. Lisa menghela napas ketika ia mengingat sepotong kenangan ranjangnya malam itu bersama wanita yang berkencan dengannya dulu. Tepat sebelum wanita itu dikabari mengalami kecelakaan, mereka pergi ke hotel bersama dan menghabiskan larut malam dengan minum-minum.

Lisa segera mengambil kunci mobil, menyambar jaket hitamnya di belakang pintu. Sementara di sisi lain, Jennie tergesa-gesa membuka pintu ruang mencuci. Ia tampak sedikit panik saat tidak menemukan keberadaan Austin di dalamnya. Jennie kemudian menunduk dan melihat Austin berada di dalam mesin cuci. Maka ia segera membuka pintu mesin itu dan menarik Austin yang segera sadar dari pingsannya.