Sejumlah perawat dan dokter mendadak panik, ketika melihat banyaknya pasien yang mengalami muntah darah disertai kejang-kejang. Timbulnya bintik ruam di sekitar wajah dan kulit yang mulai melepuh, menjadi gejala bahwa pasien telah terinfeksi gas beracun dengan jenis X-101.
Semua petugas Medis kewalahan, menangani pasien yang terinfeksi ke sana kemari. Sedangkan itu, dia atas Velbed (Tempat tidur lapangan). Terlihat seorang pria berumur 38th, sedang mengamati kericuhan dengan serius. Dalam kondisi perut yang dililit oleh perban, dan tak mengenakan pakaian atas pula, pria itu bangkit memperhatikan para korban bencana yang talah terinfeksi.
Saking tak dapat ditangani oleh jumlah tenaga Medis yang terbatas, beberapa korban pun terjatuh ke atas lantai. Menimbulkan kekacauan yang semakin menjadi-jadi. Beberapa perawat menjauh ketakutan. Sementara para dokter lepas tangan, ketika mereka sadar, bahwa situasi sudah tak dapat dikendali. Seorang perawat wanita menangis, dengan tangan yang dipenuhi banyak darah. Tubuhnya gemetar ketakutan, ketika melihat korban yang terbaring di atas lantai itu akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Kedua mata para Dokter tampak nanar, tentu saja, sebagai ahli Medis, mereka merasa sangat sedih atas apa yang tengah terjadi. Semua orang turut berduka, setelah melihat situasi yang kacau tadi menjadi hening. Mereka semua tidak dapat diselamatkan karena reaksi gas di dalam tubuh mereka sangat mematikan.
Pria 38th itu menghela napas, ikut menunduk saat para Dokter menaruh tangan mereka di depan tubuh dan menunduk secara bersamaan. Beberapa korban yang belum terinfeksi ikut menunduk, menyatakan ikut berduka cita.
Para Tentara datang, setelah mendengar kehebohan. Mereka membawa beberapa tandu atas perintah Jenderal. Para korban terinfeksi itu pun akhirnya di angkut, untuk disatukan dengan jenazah lain yang diletakkan di tengah lapangan terbuka.
Ketika petugas Medis ikut membantu Tentara memindahkan jasad ke atas tandu, Jenderal Lee datang memasuki tenda bersama seorang Perwira. Ia berjalan menghampiri pria berusia 38th itu, lalu berhenti tepat di hadapannya. Sehingga membuat pria itu ikut menatap ke arah Jenderal.
"Kau terluka parah?" tanya Jenderal kepadanya
"Hanya koyak di bagian perut, aku sudah mendapat 8 jahitan" Jenderal menghela pelan, sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah kartu identitas, ia berikan kepada pria itu.
![NEVERLAND [JENLISA ONE-SHOT COLLECTION]](https://img.wattpad.com/cover/245196499-64-k793079.jpg)