29. 〣 SEORANG LUCAS 〣

79.9K 9.8K 141
                                    

♡HAPPY READING♡

"MUNDUR NGGAK LO?!", ujar mengancam Rexanne yang melindungi Rara di belakangnya, dengan Ifanka yang memegang erat tangan sebelahnya. Sahabatnya yang satu itu sudah berkeringat dingin sejak tadi.

Lucas bukannya mundur, lelaki itu semakin maju, dengan senyum lebarnya yang tidak ada manis-manisnya sama sekali. Senyuman yang bukannya menenangkan, malahan terlihat menyeramkan.

"Shutt, nggak usah teriak-teriak cantik, tenggorokan lo bisa sakit. Lo berdua mau selamatkan?, berikan Rara sama gue", ujar lembut Lucas sambil mengedipkan matanya pada Rexanne yang sudah melotot.

Rara menggeleng di belakang tubuh Rexanne, sambil memegang erat seragam Rexanne dengan ketakutan. Takut jika Rexanne benar-benar memberikannya pada Lucas.

"YAUDAH, KITA PERCAYA KALO LO ABANGNYA RARA, JADI STOP", ujar Rexanne dengan geram.

"Lo pikir, gue cuman mau buktiin kalau gue saudara temen lo?. Gue pengen adek manis gue menderita sama seperti derita gue. Atau, gue langsung habisin dia sekarang juga", ujar dingin Lucas yang menatap Rara yang terus bersembunyi di belakang Rexanne.

"GUE NGGAK MAU PUNYA ABANG PEMBUNUH KAYAK LO!, LO PEMBUNUH LUCAS!. LO PEMBUNUH  BANG AZKA! GUE BENCI LO!, DASAR PEMBUNUH!!!! HIKS"

Ucapan Rara barusan tepat mengenai relung hati Lucas, yang kini mematap kosong ke arah gadis itu. Namun detik berikutnya, lelaki itu tertawa keras sambil menarik rambutnya.

"GUE BUKAN PEMBUNUH!, LUCAS BUKAN PEMBUNUH SIALAN!", ujar keras Lucas yang langsung berlari menerjang Rara dengan mengangkat tinggi-tinggi linggis miliknya.

Brugh

Lucas langsung tersungkur jatuh, saat seseorang menendang punggungnya dari belakang.

"Ala?", gumam kecil Rexanne saat melihat Alaric berdiri di atas tubuh Lucas yang ia injak.

"LARI LO PADA!", ujar Alaric yang mengistruksi mereka agar cepat kabur, sambil menahan tubuh Lucas yang memberontak.

Ifanka dengan gercep langsung menarik tangan keduanya, namun gadis itu menatap pada Rexanne yang tidak mau beranjak.

"Kim!", pekik Ifanka.

"LARI REXANNE! GUE NGGAK APA-APA!"

Teriakan dari mulut Alaric diikuti tarikan kuat Ifanka, berhasil membuat Rexanne tertarik jauh.

Ifanka bernapas lega saat mereka sudah sampai di jalan umum, gadis itu menyodorkan tangannya, menahan taxi yang lewat di sana. Ifanka langsung mendorong pelan Rara yang masih menangis sesegukan ke kursi penumpang kemudian menarik tangan Rexanne agar masuk. Setelah itu, gadis itu duduk ke depan samping supir.

"Jalan pak ke alamat ini", ujar Ifanka yang menyodorkan alamat dari ponselnya, pada supir yang mengangguk.

Setelah taxi itu jalan, Rara menatap Rexanne yang masih diam, memilin jari-jarinya.

"If, emang nggak apa-apa kita tinggalin Alaric?", ujar Rara dengan ragu.

Ifanka menoleh ke belakang, menatap bingung pada Rara.

REX-Nya ALA [OPEN PRE-ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang