Strange Girls

03| Madhol As Being Absen

Miss y'll memb of second bedroom
❤

"Tahun depan kita bisa kaya gini lagi nggak ya? " -Me

"Pasti kita nggak bisa madhol lagi kaya sekarang, ya gak si?"

"Habis perpulangan nge-liwet yak?"

"Hel, pokonya perpulangan harus nonton mv-nya XOXO! WAJIB!!!" -Awing

"Weh weh? Wewe gombel wae?"

"Mau jadi mua-nya (penata rias) NCT, biar bisa pegang pipi mereka." -Idoy

"Rose bp tepos." -Idoy

"Wing, Daren nya lanjut di wp yakk? Maksa!"

.....

Sekarang tinggal kenangan doang yakk...

When Awing said:
"Sakit sih sedih-sedih gimana gitu. Tapi yaudah lah life is still going on."

.....

Oke back to my story!

Bukan santri namanya kalo belum pernah merasakan yang namanya madhol. Iya madhol, semacam ngaret atau mungkin tidak hadir sama sekali.

Jadi hari itu ialah hari Rabu, dimana semua santri kelelahan setelah melakukan kegiatan pramuka. Kegiatan itu diberhentikan sementara ketika suara adzan ashar berkumandang.

Kami para santri bergegas mengambil air wudhu. Bersiap menuju Aula, untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah.

Tapi tidak dengan teman-teman kamar ku. Mereka lebih memilih bersantai menghilangkan rasa penat seusai pramuka.

"Weh.. Weh.. Kalian nggak pada siap-siap ke Aula? Udah di teriakin noh sama Kakak keamanan." Kataku yang baru saja datang dari kamar mandi.

"Duluan bae, kita mah gampang." Jawab Alika, lalu melanjutkan obrolannya dengan Kak Kusuma. Kakak santri pengabdian dari Pondok kami.

Sedangkan yang lain, masih ada yang ikut mengobrol, makan-makan, tidur-tiduran, dan sebagainya.

"Kalian pada mau madhol ya?" Aku mulai mencurigai teman sekamar ku.

"Hehe tau aja,"

"Sini kalo mau ikut." ajak Alea.

Aku melirik kearah anak perempuan berwajah babyface itu. Tidak biasanya Alea ikut-ikutan madhol seperti ini. Secara, dia itukan sholehah.

"Astaghfirullahalazim, Le kamu sholimih banget." Ujarku sedikit bercanda.

"Halah.. Kek nggak pernah aja lo." Aku menyengir menghadapnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Pengumuman untuk para Santriwati, sekarang waktunya memasuki Aula untuk melaksanakan sholat ashar. Syukron, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Kurang lebih seperti itulah yang kudengar dari sumber suara Kakak bagian humas.

Ingin rasanya ikut madhol dengan mereka yang masih santai-santai. Tapi aku sudah rapih dengan atasan mukenah yang ku kenakan dari tadi.

Akhirnya aku memilih ke Aula untuk melaksanakan shalat ashar berjamaah. Selesai melaksanakan sholat ashar, aku kembali ke Kamar.

Melirik setiap sudut kamar. Ini aneh, kemana semua orang pergi? Sepertinya aku tidak melihat mereka di Aula tadi.

Kak Kusuma yang sedang tiduran di Kasur melihatku yang berdiri kebingungan.

"Kenapa, Rai?"

"Mana yang lain, Kak? Kayanya tadi masih di Kamar deh,"

Selang beberapa detik, aku mendengar suara tawaan dari sebuah ruangan kecil di Kamarku.

Tawaan itu menjadi jelas ketika satu persatu orang dari mereka keluar dari Kamar musyrifah.

Aku membulat kan mataku. Kaget dengan kelakuan mereka. Mereka keluar sambil menahan tawanya masing-masing.

Saat itu Kamar musyrifah sedang kosong, karena sang pemilik sedang pulang ke Rumahnya.

"Gue kira pada kemana kalian, ternyata ngumpet disitu," Kataku.

"Yang pada mau madhol banyak, jadi gak muat kalo dibelakang kasur." Jelas Alika.

"Anak kamar kita siapa aja yang ke Aula?" Tanya Yuna.

"Gue, Abel, Jeni, sama Fira doang kek nya."

"Aih dikit amat ya,"

"Lagian lu pada malah madhol. Untung gue nggak ikut biar seenggaknya ada dari anak kamar kita yang ke Aula hehe."

"Iye, biar kaga ketauan amat." Sambung Alika.

Tak lama Kakak humas mengumumkan waktu untuk pergi ke Lapangan, melanjutkan kegiatan pramuka. Kami pun segera pergi ke Lapangan.

Tentang mereka yang sudah sholat atau belum. Jangan ditanya, mereka semua sudah melaksanakan sholatnya tanpa berjamaah di Kamar.

-End

•
•
•
•
•

Avv makasih buat anak kamar dua yang udah bikin banyak kenangan dihidup gue, sumpah kangen bngt sih sama kaliaan...

Kalian yg dh pada kluar, sehat2 ya! Jaga diri masing-masing❤

Lopyusomach...