02| Midnight song

55 5 3
                                    

Oke sebelumnya gue mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian yang minta lanjutin cerita ini.

Sarangheokkk!

: /kiyud bngt kek akuuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

: /kiyud bngt kek akuuh



Bagian ini bukanlah cerita ku. Aku mendapatkan cerita ini dari teman ku, Claretta.

Malam itu seluruh santri tengah bersiap memasuki Kamarnya masing-masing. Mata panda yang mereka tunjukkan membuatku bergedik ketakutan.

Bagaimana tidak? Kami semua telah menyelesaikan acara resmi pondok hingga larut malam.

Jam 01.00 tepat, temanku Claretta dibangunkan oleh Dian. Anak perempuan yang tidur satu kamar dengan Claretta.

Dian membangunkan Claretta untuk menemaninya pergi ke Kamar mandi saat itu. Mungkin dia ingin buang air kecil.

Setelah kembali dari Kamar mandi. Claretta tak bisa lagi melanjutkan tidurnya. Begitu pun dengan Dian.

Akhirnya Claretta memilih untuk menyetrika baju-bajunya. Begitulah santri, bangun pagi hanya untuk mencuci dan menyetrika. Selebihnya dipakai untuk tidur sambil menunggu pengumuman sholat tahajjud.

Disaat Claretta asyik menyetrika sendiri. Tiba-tiba seseorang melangkah dari tangga. Langkahan itu terdengar sangat cepat.

Kamar temanku ini berada tepat di samping tangga. Jadi, siapa saja yang menaik tangga untuk keatas pasti akan terlihat siapa dia.

Tapi yang satu ini aneh.

Tak seorang pun yang muncul dari tangga. Lagian, siapa sih yang ingin ke Rayon atas di jam segini? Apa lagi kami baru saja menyelesaikan acara pondok. Tak ada satupun santri yang bangun malam itu. Kecuali Claretta dan Dian.

Claretta bersikap bodoamat dengan suara langkahan itu. Ia melanjutkan pekerjaan nya.

Beberapa menit setelahnya, Claretta mendengar suara. Kali ini bukan langkahan seseorang menuju Rayon atas. Tapi seorang anak perempuan yang sedang bernyanyi.

Suaranya bagus.

Claretta dibuat kepo dengan bias suara itu. Ia memutuskan untuk mencari sumber suara tadi dari lantai atas.

Ia berdiri di balkon depan kamarnya. Ditengoknya kanan kiri. Namun tak ada seorang pun disana.

Menurutnya suara itu berasal dari Kamar mandi bawah yang berada di sebrang gedung kami.

Lagi lagi Claretta bersikap bodoamat, ia meneruskan menyetrika bajunya kembali.

Nyanyian itu terdengar kembali. Tapi bedanya, suara ini seakan terdengar sangat dekat. Claretta menoleh kearah Dian yang belum tertidur.

"Dian, denger nggak?"

Dian mengangguk, "Udah biarin aja. Nanti juga ilang." Santainya.

Menurutku Dian sendiri juga takut. Tapi ia berusaha menyembunyikan rasa takutnya didepan Claretta.

X0X0

Paginya setelah pemberian mufrodat atau bisa kita sebut dengan kosa kata bahasa Arab. Claretta berdiri didepan Kelasnya sambil berdengung.

"Retta. Lo nyanyi apaan si? Nanti dicatet sama jasus lho." Sahut teman sekelasnya.

*Jasus = mata-mata yang nyari kesalahan orang!*

"Sshht... Jangan kenceng-kenceng ngomongnya nanti gue malah dicatet." Temannya menyengir tanpa dosa.

"Jadi semalam gue denger orang nyanyi di Kamar mandi. Terus gue nyoba nyanyiin deh, padahal gue sendiri nggak tau lagu apaan yang dia nyanyiin. Tapi enak sih lama-lama." Lanjut Claretta menjelaskan lagu yang ia bawa.

"Hiih nggak takut apa lo nyanyi gituan? Gue dengernya aja merinding. Masa lo nggak?"

"Lagian enak nadanya hehe."

Temannya menggeleng-geleng kepala melihat kelakuan aneh Claretta.

Siangnya, kami bertemu di tangga menuju Rayon kami. Dia masih sama, masih menyanyikan lagu semalam.

"Retta, serem banget sih lagu lo." Kataku.

"Tapi enak tau."

"Kenapa lo nyanyi lagu itu sih? Dari mana coba, kayanya nggak terkenal deh lagunya."

Claretta tertawa. Lalu menceritakan kejadian apa yang ia lewati semalam. Aku mendengarkan ceritanya.

Aku benar-benar ketakutan. Mungkin jika aku menjadi dirinya, aku akan membangunkan teman-teman kamar ku untuk menemani ku malam itu. Atau, aku bisa bersembunyi dibawah selimut ku.

Setelah Claretta menceritakan itu. Aku sering sekali ketakutan jika sedang sendiri di Kamar mandi. Salah ku juga sih kenapa aku mendengarkan ceritanya.






Sumpah temen gue satu ini berani banget!

-

End
Vote terus ya miskah
Komennya dong jngn pelit2 nanti kubulana sempit kaya hidup kamu..
Aku berjanda ko, jngn ambil serius

 Aku berjanda ko, jngn ambil serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Strange Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang