2. mianhae

2K 153 8
                                    

Kalian masih mengingatku kan? iya aku adalah Lee Jaemin yang berniat ingin menceritakan kisah pendek ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian masih mengingatku kan? iya aku adalah Lee Jaemin yang berniat ingin menceritakan kisah pendek ku. Hah~ aku bingung harus mulai dari mana, tapi semoga saja kalian memahami bahasaku.

Aku Lee Jaemin lelaki kelahiran 13 Agustus dan Lee Jeno suamiku kelahiran 23 april.

Mengingat kembali ketika aku pertama kali dipertemukan oleh suamiku, pada saat itu aku sangat sangat kesal dengan kedua orang tuaku. Bisa bisanya mereka menjodohkan ku dengan lelaki bisu seperti Lee Jeno yang tidak pantas bersanding denganku.

Aku tidak pernah menerima kehadiran Lee Jeno sebagai suamiku, aku hanya menganggapnya sebagai orang lain, bukan suami.

Saat baru kali pertama kita menikah pun, aku dengannya pisah kamar. Sangat tidak sudi jika aku harus sekamar dengannya.

Aku tidak pernah menyangka, Jeno begitu menyayangiku hingga dia mah melakukan apapun hanya untuk membuatku bahagia. Aku memang tidak pernah bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, Jeno adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan padaku walau dia memiliki satu kekurangan.

Beribu ribu kali aku meminta maaf atas kesalahanku ini, tapi ku rasa tidak cukup. Jeno.. aku sangat merindukanmu, sekarang anakmu sudah besar. Dan aku juga sudah memberi nama sesuai yang kau inginkan, apakah kau tidak mau kembali? ah.. setidaknya datanglah ke mimpiku.. sekali saja.

Aku akui aku memang manusia yang paling bodoh di bumi ini, aku selalu melihat ke arah kekurangan Jeno, tidak dengan hatinya. Aku selalu mencaci maki nya hanya karena dia terlihat seperti orang idiot, dan juga bisu..

Sepertinya maafku tidak akan pernah cukup untuk membalas kebaikan Jeno, Jeno itu sangat baik kepadaku. Entahlah.. aku tidak tahu hatinya itu terbuat dari apa, walaupun aku sudah menyakitinya berkali kali, dia tetap menyayangiku, menjagaku, bahkan dengan sabar dia menghadapi sikap ku yang selalu terbawa emosi ketika berbicara dengannya.

"untuk apa kau membawa pakaianmu ke kamarku?" tanyaku saat Jeno membawa koper nya ke kamar yang sudah aku tempati saat itu.

Jeno hanya mengisyaratkan bahwa dia akan tidur disitu, bersamaku. Saat itu aku hanya berdecak malas dan langsung membawa koper Jeno ke kamar tamu agar dia tidur sendiri disana dan aku tidur sendiri di kamarku.

"aku tidak akan pernah sudi tidur berdua denganmu, dasar bisu. Aku juga tidak akan pernah menerimamu sebagai suamiku. Cam kan itu!" setelah mengucapkan kata kata kasar itu, aku langsung meninggalkannya sendirian di kamar, dia masih mematung sembari menundukan kepalanya, mungkin dia merasa sedih? jika di ingat ingat aku memang terlalu kasar padanya, padahal dia juga manusia yang memiliki hati, sedangkan aku manusia yang tidak memiliki hati tega membentaknya disaat dia tidak melakukan kesalahan sedikitpun.

aku kembali ke kamarku sembari mengomel karena masih tidak terima jika aku harus tinggal serumah dengan si bisu itu. Menjijikan.

Aku menggelengkan kepalaku saat mengingat kejadian itu, aku memang benar benar tidak memiliki hati. Aku membentak orang yang sama sekali tidak memiliki kesalahan kepadaku, bahkan aku membentaknya karena dia bisu, yang dia sendiri pun tidak pernah meminta dilahirkan seperti itu. Aku memang bodoh, sangat sangat bodoh. Mianhae Jeno, mianhae, aku selalu mengatakan kata itu agar kau bisa memaafkanku.

Sekarang ini aku berjalan ke kamar anakku untuk melihatnya, ternyata dia sudah tidur. Lagipula ini sudah malam, wajar saja jika ia tidur besok ia akan sekolah.

Aku tersenyum lalu duduk di samping ranjang anakku yang sedang tertidur pulas saat ini. Hah~ entahlah, setiap aku melihat wajah anakku sendiri, aku selalu terngiang ngiang wajah Jeno, Jeno, dan Jeno. Dia benar benar mirip dengan daddy nya itu, sangat sangat mirip.

Terkadang aku selalu menangis sembari memeluk anakku di malam hari, mengingat kejadian di masalalu yang selalu membuat kepalaku ingin pecah saat mengingatnya.

Logan Lee, jika saja daddy mu masih hidup sekarang, mungkin dia akan sangat sangat menyayangimu dan memanjakanmu lebih dari bunda. Kau harus tumbuh menjadi laki laki yang hebat dan kuat seperti daddy mu. Jangan seperti bunda ya.. Bunda mencintaimu.

chu.

Aku mengecup dahi anakku lalu setelahnya aku pun keluar menutup pintu kamar anakku dan setelah itu pun aku langsung pergi ke kamarku. Ini sudah malam juga, aku sangat mengantuk, aku pun berinisiatif untuk tidur sekarang juga.

Sampai di kamar aku belum tidur, aku masih memikirkan kesalahanku yang fatal itu. Tuhan apakah kau tidak bisa mengembalikan Lee Jeno ke dalam hidupku lagi? aku berjanji akan menjaganya sepenuh hati jika aku diberikan kesempatan yang kedua kalinya.

Tapi itu sangat mustahil.. Hal yang tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun. Tapi aku masih mengharapkan hal itu terjadi, bodoh sekali bukan?

"Lee Jeno.. Maafkan aku.." lirihku sembari memeluk guling di sampingku.

butiran bening keluar dari mataku begitu saja tanpa aku izinkan, mungkin kalian akan bosan melihatku terus meminta maaf dan juga merindukan Jeno. Ya hanya itu yang bisa aku lakukan untuk meluapkan kesedihanku. Kalian akan tahu, se bejad apa aku kepada suamiku sehingga dia meninggalkanku selama lamanya.

Aku selalu mengira pernikahanku tidak akan pernah bahagia, Karena kalian sendiri pun tahu, suamiku bisu. Aku kira aku tidak akan bahagia selama lamanya, aku pernah memintanya pergi untuk selama lamanya dari hidupku. Dan sekarang.. ucapanku dikabulkan, tapi mengapa aku malah bersedih? bukankah seharusnya aku senang?

Ya, aku bersedih karena aku sadar apa yang aku lakukan itu adalah sebuah kesalahan besar, mencaci maki orang yang tidak tahu apapun dan malah memiliki beban hidup jauh lebih berat daripadaku.

Dulu aku berfikir, aku adalah orang yang paling sial di muka bumi ini karena menikahi Jeno si bisu itu. Tapi nyatanya tidak, dia tidak seburuk yang aku fikirkan. Hanya akunya saja yang masih belum bisa menerima kenyataan yang sesungguhnya bahwa dia adalah suamiku.

Hatiku selalu kalah dengan pikiran dan egoku yang keras kepala untuk menghukum Jeno lebih jauh lagi. Aku sungguh menyesal menghukum orang yang sama sekali tidak mengetahui apa apa. Dia bisu, sekali lagi, Lee Jeno si bisu yang baik hati itu, dengan lancang aku menghukumnya padahal aku bukan Tuhan.

Dan sekarang.. Tuhan menghukumku, aku kehilangan dia untuk selama lamanya. Tapi aku masih bersyukur, Jeno meninggalkan malaikat kecilnya itu walau awalnya Logan adalah sebuah kecelakaan yang tidak pernah aku duga.

Itu tidak di sengaja, pada saat itu aku mabuk dan Jeno yang berada di sampingku. Ditambah lagi teman temanku sengaja menaruh obat perangsang agar aku terangsang. Berakhir aku dan Jeno melakukan hal itu pada malam itu.

Aku memang tidak mengingat apapun, tapi saat pagi tiba aku langsung memahaminya ketika aku terbangun dan tubuh kami berdua telanjang polos.

ah.. aku langsung mengusir Jeno pada saat itu, tidak sopan sekali.. istri macam apa aku ini?

Sudahlah, aku memang benar benar sangat buruk. Aku akan tidur untuk mengistirahatkan otakku beberapa jam kedepan. Kalian memahami ceritaku bukan? jika iya jangan lupa baca kelanjutan dari kisahku ini, maafkan aku jika membuat kalian kesal, aku pun kesal pada diriku sendiri, mengapa aku terlalu bodoh? Hukuman apa yang layak untuk manusia bodoh sepertiku ini?

Tidak tidak.. Tuhan sudah menghukumku dengan cara mengambil Jeno dari hidupku.

Lee Jeno, mianhae-Lee Jamin

####
votment nya kaka.

[✔] Mianhae | NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang