Oh Hai, bertemu lagi denganku. Lee Jaemin, kalian ingin tahu tidak? seberapa bencinya aku dengan suamiku dulu? hingga aku sering memarahinya setiap hari karena dia tidak becus dalam segala hal.
Tapi nyatanya, Jeno bisa segalanya, hanya saja dia butuh bimbingan. Akunya saja yang bodoh, kenapa aku tidak mau mengajarinya? hah~ Jaemin Jaemin, kau sangat dibutakan oleh kekurangannya saja, tapi tidak dengan kelebihan dan hatinya. Padahal Jeno juga memiliki hati sama sepertiku, dengan teganya aku menyiksanya dengan kata kata dan omonganku yang pedas ini. Aku yakin dia pasti sangat sakit hati ketika aku selalu berkata kata kasar.
Di mataku tidak pernah ada cinta, hanya ada kebencian, kebencian, dan juga kebencian saja. Aku benci orang bisu, aku benci Lee Jeno, dan aku benci kenapa harus Jeno si bisu itu yang menjadi suamiku? kenapa tidak orang lain yang lebih sempurna saja?
apakah kalian ingin melihat? seberapa bencinya aku dengan Jeno? aku akan menceritakannya sedikit saja ya. Aku takut jika kalian akan membenci diriku haha. Tapi aku memang pantas untuk di benci, perbuatanku sangatlah keji, pantas saja Tuhan menghukumku seperti sekarang ini.
Menceritakan soal masalalu, ada satu cerita yang ingin sekali ku ceritakan pada kalian. Dan ini adalah bentuk rasa sayang Jeno padaku dan juga rasa benci ku pasa Jeno.
Pada saat itu, tepat lewat 3 bulan setelah aku menikah dengan Jeno, aku selalu memarahinya setiap hari, kenapa? aku pun tidak tahu. Jika aku melihat Jeno, rasanya selalu saja ingin marah marah, entah kenapa..
"Jeno!!! kenapa kamarmu berantakan sekali?!" teriak aku dari dalam kamar Jeno dengan nada yang sedikit membentak.
Jeno menghampiriku, dia langsung mengisyaratkan bahwa tadi dia sedang mencari sesuatu, tapi aku tidak peduli. Aku malah memarahinya seperti anak kecil saja.
Jeno menuliskan sesuatu di sebuah kertas, dia menulis kata maaf, itu yang membuatku muak. Dia selalu meminta maaf. Di mataku Jeno memang selalu salah. Tapi aslinya tidak, Jeno adalah lelaki manis yang mempunyai nasib malang bertemu orang yang tidak tahu terimakasih sepertiku.
"maaf saja terus, pergilah! aku akan merapikan kamarmu. Jangan kesini sebelum aku keluar dari kamarmu!" bentak ku dan Jeno pun langsung menurut, dia keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang tamu.
Aku sebenarnya sangat sangat lelah, aku sudah membersihkan satu rumah ini ditambah lagi dengan kamar Jeno yang sangat berantakan. hah~ entah apa yang Jeno cari aku pun tidak tahu dan tidak perduli.
Berbulan bulan aku hidup dengannya hanya ada bentakkan dan kebencian saja di hidupku saat tinggal bersama dengan Jeno, Jeno hanya bisa bersedih dengan sikap ku ini. Mungkin dia menyesal menikah denganku?
hingga pada suatu hari aku keluar rumah tanpa se izinnya, lagipula untuk apa izin padanya? aku sama sekali tidak menganggapnya sebagai suamiku. Aku hanya menganggapnya sebagai orang lain. Ingat itu.
Aku pulang dari luar sekitar pukul 11 malam dan itupun Jeno menungguku, aku pulang dengan keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri. Aku tahu, aku diberi obat perangsang oleh teman temanku hingga membuatku terangsang.
Jeno melayaniku pada malam itu, dia yang berada di sampingku saat itu. Iya, Logan Lee adalah anak dari sebuah kecelakaan saja. Jika saja aku tidak mabuk dan tidak terangsang pada saat itu, mungkin malaikat kecilku dan juga Jeno tidak akan pernah lahir kedunia ini untuk menemaniku.
Aku memang tidak sadarkan diri saat melakukan itu bersama dengan Jeno, tapi aku ingat betul saat aku bangun dan melihat semuanya, ternyata aku dan Jeno sudah telanjang bulat, tidak ada sehelai kain pun yang menutupi tubuh kami.
Itu membuatku berteriak seketika mengganggu tidur Jeno, Jeno langsung terbangun dan panik. Dia pasti berfikir bagaimana cara menjelaskan ini semua. Jeno pun segera mengambil buku di atas nakas lalu menuliskan semua kejadian semalam.
"shit the fuck! aku membencimu Lee Jeno! sampai kapanpun, berani beraninya kau menyentuhku, cih! pergi kau dari kamarku! cepat!!" usir ku frustasi.
Jeno terdiam sejenak, dia pun segera beranjak pergi dengan wajah sedihnya, aku tidak tahu perasaannya. Yang aku pikirkan saat itu adalah keadaanku, aku sudah disentuh oleh suamiku, suami yang bahkan aku benci. Aku tidak pernah mengharapkan hal ini terjadi padaku, ini adalah sebuah kecelakaan yang tidak terduga.
Tapi aku masih bersyukur, Tuhan memberikan malaikat kecil itu padaku, Lee Logan.
Semenjak hari itupun aku jarang menyapa Jeno, memarahi Jeno, dan juga memaki maki Jeno. Aku hanya terdiam saat bertemunya, aku sangat sangat membencinya. Mengingat kejadian tempo hari lalu yang membuatku merasa jijik jika mengingatnya. Bisa bisanya aku mau melakukan itu dengan Jeno.
Orang orang mengatakan bahwa benci bisa menjadi cinta, tapi berbeda denganku pada saat itu, walaupun sudah nikah selama hampir 1 tahun, aku tetap membenci suamiku. Egoku terlalu kuat untuk mencintainya, bahkan saat sudah ada rasa di hatiku. Aku selalu melawannya dengan pikiran dan egoku, benar benar istri yang brengsek.
Aku tersenyum lirih saat mengingat kejadian dimana aku dan Jeno membuat Logan walau hanya sebuah kecelakaan saja, aku berdiri dari tempat tidurku lalu berjalan ke arah lemari suamiku. Aku mengambil bajunya lalu kembali berjalan ke kasur ku lagi.
"Aku benar benar brengsek, kenapa kau masih mau denganku bahkan sampai kau kehilangan nyawamu Lee Jeno? aku-aku benar benar merindukanmu Jeno," aku menangis lalu memeluk baju yang sering Jeno pakai sehari harinya, aku menghirup bau bajunya. Baunya masih melekat di sana, aku hanya bisa menangis, menangis, dan menangis. Maafku tidak akan cukup, dia tidak akan kembali hidup lagi.
Penyesalanku yang paling terbesar adalah menyianyiakan dan membenci orang sebaik Lee Jeno. Janjiku sekarang adalah tidak akan pernah menikah lagi dengan siapapun kecuali Logan sendiri yang meminta hal itu. Jika tidak aku tidak akan pernah mau menikah lagi, aku masih mengharapkan kehadiran suamiku disini. Iya suamiku yang paling aku benci saat ia hidup.
"Jeno.. datanglah ke mimpiku sekali saja.." lirihku tanpa melepaskan pelukan dari bajunya itu, bau bajunya khas sekali dengan wanginya. Aku sengaja tidak pernah mencuci baju itu bertahun tahun karena masih sama baunya, aku selalu menyemprotkan minyak wangi pada baju itu sehingga bau nya tidak akan hilang.
Hah~ memang sangat tidak terasa, Jeno meninggalkanku sudah hampir 7 tahun, bahkan sekarang juga Logan sudah besar. Jeno juga belum pernah melihat anaknya itu, Jeno meninggalkanku saat aku hamil Logan dan usia kandungan ku baru memasuki bulan ke 8.
Jika mengingatnya semakin jauh, aku akan selalu menangis, air mataku ini memang tidak berguna. Tidak akan bisa membuatnya kembali.
Sebegitu bencinya aku padanya? mengapa? padahal ia tidak salah apa apa padaku, malah orang tua nya baik sekali padaku dan juga pada kedua orang tuaku, kenapa aku sangat brengsek sekali?
ah Na Jaemin.. jika saja kau tidak se brengsek ini, mungkin suamimu masih berada disini bersamamu.
Lagi dan lagi, Mianhae Lee Jeno.
###
Votment nya kaka!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mianhae | NoMin
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝aku tahu ini sudah terlambat, maafkan aku Lee Jeno aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun.❞ [LEE JENO X NA JAEMIN] ⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK! ⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠angst...