Pagi ini aku bersiap siap untuk pergi ke makam Jeno bersama dengan anakku, aku yakin Logan akan menangis.. Sekarang mungkin dia sangat antusias ingin bertemu dengan sang daddy. Tapi setelah mengetahui kebenarannya, Logan pasti akan sangat sedih.
"aku sudah siap bunda, ayo!" ajaknya dengan senyuman yang terus mengembang pada wajah tampannya itu.
Aku ikut tersenyum lalu menggenggam tangan anakku dengan erat, kami berdua pun menaiki mobil dan langsung menuju makam Jeno, hari ini Logan akan benar benar bertemu dengan ayahnya. Walau ayahnya itu sudah berbeda alam.
Sesampainya di sana, aku langsung mengajak Logan untuk segera pergi ke makam Jeno, daddy nya itu. Logan mengerutkan keningnya, mungkin dia berfikir kenapa aku mengajak nya kemari.
"bunda kenapa kita malah kesini? bukankah harusnya bertemu dengan daddy?" pertanyaan dari nya itu sukses membuatku menoleh ke arah nya lalu aku pun fokus ke depan kembali menatap makam Jeno yang tidak jauh letaknya dari tempat kita.
"kita akan bertemu daddy, sebentar lagi." ucapku sembari terus berjalan menyusuri makam makam.
Logan masih menatapku heran, dia hanya bisa mengikutiku dari belakang. Hingga sampainya di makam Jeno, aku langsung berjongkok lalu mengelus lembut batu nisan yang tertulis kan nama suamiku disana.
"Selamat ulang tahun suamiku, aku kemari membawa anakmu kali ini. Ini adalah kado untukmu." lirih ku sembari tersenyum, aku pun menarik perlahan tangan Logan untuk mendekat pada makam daddy nya itu.
"bunda.. apa yang bunda maksud? Logan tidak paham.." ungkapnya sembari ikut berjongkok di sampingku.
Aku tersenyum, aku meraih tangan Logan untuk menyentuh batu nisan milik daddy nya itu. Logan masih menatapku dengan tatapan herannya, mungkin dia masih tidak mengerti apa yang sedang aku lakukan dan apa yang aku maksud.
"ini daddy mu, Logan." ucapku beberapa saat setelah hening.
"b-bunda?.. maksud bunda daddy sudah pergi meninggalkan kita untuk selama lamanya?" tanya nya dengan tangan gemetar.
Aku menganggukkan kepalanya, aku pun kembali menatap batu nisan milik suamiku, aku tersenyum lirih..
"aku sudah memberitahukan semua kebenarannya pada anakmu Jeno, aku pun sudah menjaga anakmu dengan sangat baik hingga dia tumbuh menjadi lelaki yang kuat sepertimu, dia juga sangat sabar. 80% mirip sekali dengan mu." tutur ku dengan lembut.
"bunda," panggil Logan.
Aku menoleh, dan tanpa di duga Logan langsung memelukku lalu menangis sejadi jadinya. Aku masih terdiam, mencerna ternyata benar dugaanku, Logan akan menangis setelah mengetahui semua ini. Dia pasti sangat sedih saat ini.
"bunda kenapa tidak bilang kalau daddy sudah pergi selama lamanya? hiks—bunda.. Daddy sangat jahat! dia tidak kau bertemu Logan terlebih dahulu." tangis Logan pecah di dalam pelukan ku.
Aku hanya bisa terdiam sembari mengusap lembut punggung anakku, aku menarik nafasku lalu menghembuskannya perlahan, aku sedang berusaha merangkai kata bagaimana menjawab semua pertanyaan dari anakku itu.
"daddy tidak jahat sayang, daddy itu sangattt baik. Tapi sayangnya, Tuhan lebih menyayangi daddy mu. Sehingga Tuhan mengambil daddy terlebih dahulu daripada kita. Logan tidak boleh sedih, jika Logan sedih seperti ini daddy juga akan ikut sedih."
Logan melepaskan pelukan nya, dia pun menoleh ke arah makam sangat daddy, dia mengusap makam daddy nya itu dengan wajah sedihnya, matanya basah karena air matanya itu. Dia benar benar menangis, Aku kira anak kecil seperti Logan tidak akan bisa menangis seperti ini. Tapi nyatanya tidak, dia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku. Sedih, ditinggal daddy nya sendiri, bahkan dia di tinggalkan sebelum dia lahir.
"daddy.. Logan menganggap daddy jahat pada kita, Logan minta maaf.. Daddy sudah bahagia disana ya? baik baik di sana ya daddy? Logan akan berusaha menjaga bunda disini. Walau tidak ad daddy disini, Logan akan tetap jadi anak yang baik dan kuat sama seperti daddy kalau kata bunda."
Aku terkekeh gemas dengan air mata yang terus mengalir pada mataku membasahi pipi gembul ku, Aku hanya bisa menyaksikan dialog anak dan daddy nya itu sembari mengusap usap punggungnya.
Suasana saat ini benar benar membuatku terharu, sangat sangat terharu, akhirnya aku bisa memberitahukan kebenarannya pada Logan. Dari awal aku menyakiti Jeno hingga sekarang ini. Walau Logan masih kecil dan tidak terlalu mengerti apa yang aku bicarakan, yang terpenting dia sudah tahu kisah sebenarnya.
Ini akan selalu menjadi pengalaman buruk sekaligus baik bagiku, banyak pelajaran yang aku ambil dari sini. Dari harus menghargai orang tanpa memandang fisik atau kekurangannya, dan juga tidak boleh memandang rendah orang apalagi dilihat dari kekurangan fisiknya. Itu sangatlah tidak baik.
Belajarlah dilihat dari hatinya, kenal dia lebih dekat terlebih dahulu sebelum menilai semuanya. Jangan asal membenci seseorang hanya dilihat dari fisik nya saja.
Setelah lama di makam Jeno, aku dan Logan memutuskan untuk pulang. Aku membawakan Jeno seburket bunga kali ini. Ini untuk hadiah ulang tahunnya, aku membawa anaknya dan juga seburket bunga.
"aku akan pulang dulu Jeno, kapan kapan aku akan kemari lagi dengan anakmu tentunya. Sampai jumpa Lee Jeno."
"dadah daddy, nanti kita bertemu lagi ya.." pamit Logan seraya mengelus lembut batu nisan daddy nya itu.
aku tersenyum menanggapinya, aku pun berdiri lalu mengajak Logan untuk pergi dari sana.
Lee Jeno, sekali lagi maafkan aku. Aku akan selalu mengingatmu sebagai suamiku, dan aku juga akan selalu mencintaimu sampai kapanpun. Mianhae and saranghae. ~Lee Jaemin.
end
.
.
.
yey happy ending!!! tapi boong😍😍
dadah ges, makasih udah mau abac short story dari achuJNGN LUPA VOTMENTNYA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mianhae | NoMin
Fanfiction[ COMPLETED ] ❝aku tahu ini sudah terlambat, maafkan aku Lee Jeno aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun.❞ [LEE JENO X NA JAEMIN] ⚠BIG NO SEBAR LUASKAN CERITA AUTHOR KE TIKTOK! ⚠BXB, YAOI, BL, NOMIN! ⚠tidak di sarankan untuk homophobic ⚠angst...