Bab 1. The Start!

62 12 9
                                    

Langkah bersamaan dengan senandung riang terdengar di sepanjang koridor menuju ruang makan. Aubrey tampak cerah malam itu, ia telah menghabiskan waktu berbincang dengan para kaktus mininya. Sekarang waktunya bertemu teman setim. Ketika sampai, tampak beberapa siswa di sana, tetapi Aubrey belum menemukan rekannya. Lantas ia duduk di salah satu meja untuk menunggu.

"Rajin sekali sudah datang," ujar Lyria yang mendudukkan diri di samping Aubrey. Gadis itu menoleh dan seketika melihat seluruh timnya sudah duduk di meja. Dragonilious dan Scarlett duduk tepat di depannya dan Lyria.

"Energi sudah terkumpul, jadi harus rajin!" seru Aubrey, tersenyum cerah pada semua rekannya.

Scarlett tersenyum kecil menganggapi. "Siap, kan? Malam ini kita membahas yang sedikit rumit."

"Kalau ada yang kurang paham, langsung tanyakan saja, ya?" sambung Dragonilious, karena pembahasan mereka cukup sulit.

"Oke!" Aubrey melirik Lyria, yang dibalas dengan tatapan bertanya, seolah mengatakan ada apa? Gadis peri itu menggeleng. Lyria yang melihat kelakuan Aubrey tertawa kecil. Scarlett mengeluarkan salinan hieroglif, semua terfokus pada benda itu. Sebelum Scarlett menjelaskan, Dragonilious mengambil alih.

"Aku mau mengingatkan kembali tentang misi. Jangan lupa membawa semua yang diperlukan. Masing-masing dari kita paham bagaimana misinya. Apa yang terjadi nanti, harus kita hadapi bersama," jelas Dragonilious. Pembekalan mereka selama lima hari pasti sudah membuat mereka kenyang.

Scarlett menunjukkan teka-teki yang ada di salinan hieroglif. "Teman-teman, lihat, 'Besar dan tinggi. Seolah tersentuh tapi tidak tersentuh. Bersemayam berbagai jenis emosi dan cerita. Tertutupi oleh hijau yang selalu subur di sekitarnya. Pertemukan cincin dan batang, maka ia akan terlihat.' Setelah membacanya, aku melihat kita mendapatkan informasi mengenai tempatnya, tapi harus menemukan semacam kuncinya lebih dahulu. Cincin dan batang ini mungkin berkaitan dengan sigil."

Semuanya masih melihat dan memproses mengenai teka-teki itu. Melihat ada yang familier, Lyria membuka buku catatan kecil yang berisi informasi yang sebelumnya ia cari.

"Aku sempat membaca mengenai mitologi Mesopotamia." Semua mata memandang ke arah Lyria, gadis itu menunjuk bagian cincin dan batang.

"Bagian ini disebut Rod and Ring. Cincinnya memiliki arti semua yang terkandung di atas serta di dalam bumi dan langit, sedangkan batangnya adalah kekuatan para dewa yang menghubungkan kerajaan surga, bumi dan dunia bawah. Kemungkinan ada hal yang berkaitan tentang ini di tempat tujuan kita, Lyfse."

Dragonilious dan Aubrey sama-sama berpikir, menggali informasi dalam ingatan mereka tentang kampung halaman. Setidaknya salah satu dari mereka pasti mempunyai ingatan yang mengenai hal-hal yang terjadi di Lyfse.

"Sepertinya aku ingat sesuatu," celetuk Aubrey. Gadis itu menarik napas, berusaha membuat kepingan ingatan itu menjadi satu.

"Beberapa kali aku sempat mendengar isu mengenai hal-hal aneh yang terjadi di wilayah Lyfse. Terasanya hawa panas selama beberapa waktu, munculnya cahaya yang terang, bahkan ada satu waktu, di mana warga yang melewati tempat itu seolah tersesat selama beberapa hari. Aku memang tidak tahu di bagian wilayah apa, tapi mungkin ini bisa digunakan sebagai acuan untuk awal kita mencarinya?" terang Aubrey.

Scarlett menopang dagu dengan kedua tangannya. Ia mengolah dan menyatukan informasi dari salinan hieroglif beserta isu yang diungkapkan Aubrey. Lyria memilih bersedekap dan bersandar pada kursi. Aura pembicaraan mereka sangat serius sekarang.

"Begini saja," suara bariton milik Dragonilious tiba-tiba terdengar, mengalihkan atensi mereka. Aubrey bahkan merutuki dirinya kenapa bisa tersentak kaget karenanya?

The Journey in LyfseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang