Menyadari bahwa dimudahkan ibadah adalah rezeki; ada yang dimudahkan shalat tahajud, membaca quran, puasa, atau sedekah. Juga akhlak adalah rezeki, ada yang diberikan kesantunan lebih, sabar lebih, atau kesungguhan lebih.
Maka sepantasnyalah kita lebih mengkoreksi diri. Masih banyak yang perlu diperbaiki.
Orang baik sebenarnya adalah yang melihat kebaikan pada orang lain. Karena itu cerminan.
Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan"."
(QS. Al-Ma'idah [5]: 100)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luaskan Kapasitas Hati
SpiritualMemaparkan bagaimana seorang muslim dan muslimah bisa meluaskan hati agar tidak terus-menerus dihinggapi rasa kecewa. Bisa berserah, tidak terpaku pada keinginannya sebagai hamba, melainkan tunduk serta patuh pada pilihan terbaik dari Allah.