Di dalam kehidupan, ketika kita menemui sesuatu yang menyenangkan maka kita bersyukur. Namun, sadarkah bahwa selama ini banyak hal yang luput dari kesadaran kita? Kita menganggap bahwa itu sudah sewajarnya, seolah lupa bahwa itu merupakan nikmat dan karunia yang pantas kita syukuri.
Tidak perlu sesuatu itu harus hilang dari kita agar kita sanggup menghargai. Sadarilah apa yang sudah Allah berikan kepada kita sebagai bukti bahwa Allah Maha Memelihara. Allah berikan nikmat sehat dan tubuh yang tidak kurang suatu apapun merupakan karunia yang besar. Allah berikan keluarga yang menyayangi kita sejak kecil. Allah berikan makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal untuk kita. Tidaklah itu sebuah karunia luar biasa?
Janganlah tamak terhadap dunia. Syukurilah, dan lihatlah orang-orang yang di bawah kita agar kita tidak meremehkan karunia Allah. Ketika kita pergi ke rumah sakit, kita lihat mereka yang kesehatannya sedang diuji oleh Allah. Ketika kita pergi ke rumah jompo, kita lihat orang-orang tua yang ditampung oleh panti jompo dan diurus oleh orang lain. Ketika kita pergi ke kuburan, kita lihat orang-orang yang sudah wafat mendahului kita. Tidakkah itu membuat kita berpikir?
Sampai kapan kita terus terjebak dalam kebiasaan yang buruk, sedang ajal itu menunggu kita? Maka, marilah kita berbenah diri. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, tidak juga kita. Maka, jadilah pemaaf agar Allah juga memaafkan kita. Bukankah banyak sekali kesalahan kita yang telah Allah tutupi? Tidakkah kita mensyukurinya?Allah Ta'ala berfirman,وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"."(QS. Ibrahim [14]: 7)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luaskan Kapasitas Hati
SpiritualMemaparkan bagaimana seorang muslim dan muslimah bisa meluaskan hati agar tidak terus-menerus dihinggapi rasa kecewa. Bisa berserah, tidak terpaku pada keinginannya sebagai hamba, melainkan tunduk serta patuh pada pilihan terbaik dari Allah.