Don't Pretend (척하지마) (1/6)

2.9K 101 1
                                    

"Rambut anda benar-benar indah, nona.." salah satu maid yang sedang menyisir rambutnya itu berucap, membuat Ahra yang masih sibuk bercermin sembari bersenandung kecil ikut tersenyum.

"Terimakasih, nona Song, tapi kau jauh lebih cantik," balas Ahra, membuat gadis muda itu terkikik geli.

"Ah, tidak. Nona muda Choi adalah yang paling cantik di kota ini. Semua orang juga tahu itu," gadis yang baru saja dipanggil 'nona Song' oleh Ahra itu kembali berucap, membuat Ahra sekali lagi menggeleng.

"Berita itu tidak benar. Semua wanita itu cantik, Ahyoung. Kita tidak bisa membuat tingkatan-tingkatan tidak berdasar seperti itu," ucap Ahra kembali, membuat Ahyoung akhirnya mengangguk sembari tertawa kecil.

Biar kuperkenalkan kalian pada nona muda Choi. Anak bungsu dari keluarga terpandang di Milmoines, sebuah kota kecil yang terletak di daerah dataran tinggi dengan perbukitan di sana-sini menghampar indah.

Gadis cantik itu adalah Choi Ahra. Gadis dua puluh tahun yang beberapa minggu lalu baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sebuah sekolah khusus wanita. Saat kalian bertanya apa yang paling dia sukai, kemungkinan besar gadis itu akan menjawab kalau dia suka membaca buku, atau melukis-meski kenyataannya dia juga suka sekali berkebun dan bercengkrama dengan kuda-kuda pacuan peliharaan keluarganya.

Ahra adalah gadis periang, dan suka bersenandung—hanya jika dia sedang sendirian. Saat ada banyak orang di sekitarnya, Ahra hanya akan bicara seperlunya dan benar-benar menjaga etika. Dia bilang, sebagai perempuan yang terpelajar Ahra harus selalu menjaga sikap dan wibawanya. Apalagi dia adalah anak dari orang paling berpengaruh di kota kecil tempat tinggal mereka.

Ayahnya adalah seorang pemilik pabrik sepatu yang begitu tersohor. Salah satu yang paling besar di negara mereka. Saking besarnya, beliau bahkan sudah mempekerjakan hampir seperempat kepala keluarga dari populasi di kota kecil mereka. Tidak heran, usaha milik keluarga mereka adalah tumpuan utama roda perekonomian di kota kecil itu.

Ahra suka sekali menghabiskan waktunya di perpustakaan. Membaca, membaca, terkadang sedikit menulis, lalu membaca kembali. Tidak ada yang lebih menyenangkan baginya selain berkeliling dunia hanya dengan beberapa lembaran kertas di pangkuan.

Orang-orang bilang, wajahnya adalah gambaran sempurna yang diinginkan setiap gadis di kota kecil mereka.

Mata lebar dengan iris berwarna coklat russet, bulu mata yang panjang dan lentik, hidung mungil yang mancung, serta bibir penuh berwarna kemerahan yang membuat siapa saja akan menoleh dua kali setiap berpapasan dengan dirinya. Mungkin karena mamanya sendiri dulu adalah seorang primadona di kota kecil mereka yang terkenal akan kecantikannya, jadi hal itu menurun kepada anak bungsunya secara langsung.

Sejak kecil, Ahra juga suka menjelajah dan membaca apapun yang bisa dia baca. Tidak heran—meski orang-orang bilang dia masih sangat muda, tetapi Ahra sudah memiliki pengetahuan yang cukup luas. Bahkan impiannya adalah mengarungi lautan dan berkeliling dunia agar dia bisa melihat banyak tempat yang baru.

Dan sekarang, akan aku ceritakan bagaimana nona muda Choi yang penuh semangat tetapi begitu lugu dan naif ini bertemu dengan cinta pertama dalam hidupnya..

❦•↮𝖉𝖔𝖓'𝖙 𝖕𝖗𝖊𝖙𝖊𝖓𝖉↭•

Mata bulat itu mengerjap beberapa saat, pandangannya terarah keluar jendela kamarnya yang berada di lantai atas, memperhatikan halaman rumahnya yang super luas itu saat beberapa kereta kuda bergerak memasuki pekarangan.

Hanya sekejap, sebuah senyum sumringah muncul di wajah cantiknya.

Oh, ternyata berita itu benar! Kakaknya tidak berbohong!

Don't Pretend (척하지마) • osh [ R/18+ ]Where stories live. Discover now