Don't Pretend (척하지마) (3/6)

1.3K 70 0
                                    

❦•↮𝖉𝖔𝖓'𝖙 𝖕𝖗𝖊𝖙𝖊𝖓𝖉↭•

Hamparan rumput hijau memenuhi seluruh indera Ahra saat gadis itu dengan perlahan memutuskan untuk mendekati tempat di mana latihan pacuan kuda berada. Matahari bersinar cukup terik hari ini, tapi dengan udara yang dingin dan lembab karena hujan semalam, Ahra memutuskan untuk memakai gaun kesayangannya hari ini, meski dia sedikit takut karena Mama bisa saja melihatnya dan akan memarahinya karena memakai gaun seperti ini saat cuaca sedang panas, tetapi Ahra memutuskan untuk sedikit nekat. Dia merasa.. hari ini adalah hari yang spesial, itu saja. Uh, bukan karena akan bertemu dengan Sehun--atau setidaknya, itulah yang Ahra ucapkan berulang kali di dalam hatinya, meski kita semua juga kalau itu jelas-jelas adalah alasan utamanya. Tapi—sudahlah, untuk saat ini, pura-pura tidak tahu saja.

Gaun kuning cerah dengan model off-shoulder yang menawan adalah kesayangan Ahra, jelas. Entah sudah berapa kali Ahra mendengar Ahyoung mengatakan dan memuji kalau Ahra terlihat sangat cantik saat memakai gaun itu. Heejin juga bilang kalau itu adalah gaun yang indah dan dia sangat senang karena bisa membuat gaun seindah itu untuk nona mudanya. Intinya, gaun itu adalah favorit Ahra dari semua gaunnya, oh, dan Ahra punya banyak sekali gaun.

Jelas, kita semua juga tahu kenapa Ahra memakai gaun favoritnya hari ini.

Gadis mungil itu melangkah dengan hati-hati, sesekali dia akan melompat kecil untuk menghindari genangan air yang berada di sana-sini di balik rumput yang basah dan bagian tanah yang sedikit becek. Dengan sebuah bandana rajut berbentuk bunga matahari kecil-kecil yang dibuatkan sendiri oleh mamanya, gadis itu terlihat melongok ke kanan dan ke kiri, seperti mencari keberadaan sesuatu—atau seseorang, di antara para pengurus kuda yang tersebar di tengah lapangan rumput yang luas itu.

Setelah dia berada di sana, dengan salah satu tangannya di atas kepala untuk menghalangi sinar matahari yang terik dan terasa cukup panas, Ahra mendengkus kecil saat menyadari apa yang dia cari tidak juga dia temukan. Gadis mungil itu kemudian menghela nafas pendek, entah kenapa—merasa sedikit kecewa.

"Mencari sesuatu, nona muda?"

Sebuah suara dari arah belakangnya mengejutkan Ahra. Tubuh mungilnya yang tadinya menghadap dan condong ke arah selatan itu refleks berbalik—menemukan seorang pria—duduk dengan begitu gagahnya menunggangi Maximus, kuda pacuan berwarna putih bersih kesayangan keluarganya. "Tidak kusangka seorang nona muda yang cantik ini mau berpanas-panas dan repot datang ke lapangan pacuan kuda."

Pipi Ahra refleks memerah, dia yang tadinya mendongak ke atas karena ukuran Maximus yang cukup besar—karena Sehun sedang menungganginya—segera mengalihkan perhatian, ke mana saja, asalkan tidak menatap Sehun. Dia jelas merasa malu karena ketahuan sedang terlihat mencari Sehun saat ini, tetapi dia tidak akan membiarkan pria itu berpikir demikian begitu saja. Jadi, Ahra mulai mencari alasan.

"A—aku.. aku mencari.." Ahra melirik sesaat ke depan kembali, kemudian mendapatkan ide saat melihat Maximus yang sesekali terdengar mendengus dan meringkik pelan di hadapannya, kakinya bergerak seolah dia sudah tidak sabar untuk kembali melanjutkan kegiatannya—merumput dan melenggang bebas di lapangan rumput siang ini karena cuaca yang cukup bagus. Bahkan Maximus menyadarinya.

"Ah! Max! Aku mencari Maximus!" Langkah Ahra semakin mendekati kuda putih yang ada di balik pagar pembatas kayu itu, tangannya kemudian terulur untuk membelai pelan kepala Maximus yang ada di balik pagar pembatas. Meski sedikit terhalang, tetapi karena posisi Maximus yang cukup dekat dengannya membuat Ahra bisa melakukan hal itu. Dia terlihat sama sekali tidak terintimidasi oleh kuda berwarna putih dengan surai yang sama itu, meski jelas tubuh mungilnya terlihat semakin kecil di hadapan kuda pacuan sebesar Maximus.

Sehun tertawa kecil dan tergelak pelan saat akhirnya memutuskan untuk turun dari atas kuda yang ditungganginya. Gerakannya terlihat begitu mudah—Ahra sedikit merasa takjub, pria itu sepertinya terbiasa menunggangi kuda. Salah satu tangannya kemudian ikut membelai kepala Maximus sama seperti yang sedang dilakukan oleh Ahra.

Don't Pretend (척하지마) • osh [ R/18+ ]Where stories live. Discover now