6. Ruang BK

21 3 0
                                    

Setelah perkelahian yang menyebabkan baju adik kelas tadi basah dan bernoda sonya dan teman temannya sudah mengikuti Jayden untuk pergi ke ruang BK sedangkan Bella masih sibuk membantu dan membersihkan pakaian adik kelas tadi dengan Léa tentunya.

"Ini sama kakak mau dibawa dulu, besok pasti dikembaliin." Ucap Bella lalu keluar dari toilet bersama Lea dan adik kelas tadi untuk mengantarkan ke kelasnya.

"Ehh ngga kak, itu aku aja yang nyuci." Tolaknya adik kelas itu langsung mengambil kantong keresek hitam berisi sepasang baju seragamnya. "Yaudah kalo gitu, nama kamu siapa?" Tanya Bella mengulurkan tangannya.

"Dena kak." Jawabnya menjabat tangan Bella dengan ragu ragu. "Kalau mereka gitu lagi kasih tau gw yah, gw dikelas Mipa satu."

"Siap kak gausah dianterin kak, Aku duluan terimakasih banyak kak." Pamitnya menundukan badan dan kepalanya Bella dan Lea membalasnya dengan cara yang sama.

"Bella kan yah?" Tanya Orang itu, Kemudian Bella menganggukkan kepalanya. "Lo disuruh keruangan BK."

"Oke makasih." Ia dan Léa langsung berjalan keruangan BK yang berada lumayan jauh dari lokasi toilet tadi. Sesampainya mereka berdua disana Bella langsung memasuki ruang BK sedangkan Léa menghampiri Rena dan Myra yang sedang mengobrol dengan Jayden dan Marvin.

"Permisi." Begitu masuk ia langsung ditatap dua guru dan satu siswa yang bermasalah dengannya. Ada wali kelasnya bernama Bu Tiffany dan Guru BK bernama pak Nathan.

"Silahkan duduk." Ucap Pak Nathan. Pak Nathan ini baik dan tegas. Banyak rumor yang mengatakan bahwa Pak Nathan ini sedang berkencan dengan Bu Tiffany, tapi sampai sekarang tidak ada yang mengetahui bahwa mereka benar benar memiliki hubungan atau tidak.

"Jadi bagaimana kronologi kejadian tadi, kenapa kalian bisa berkelahi?" Ucap Bu Tiffany menatap intens keduanya terutama pada Bella.

"Dia duluan Bu." Ucap orang itu menuduh Bella.

Bella yang dituduh hanya menyarankan Pak Nathan dan Bu Tiff untuk melihat cctv yang berada dikantin. "Lihat cctv aja Pak." Setelah mengatakan itu ia menatap Siswi itu dengan senyum licik kecil yang tercetak dibibirnya.

"Saya akan mengurangi score kalian, Kalau diantara kalian yang ada yang berbohong."

Dengan cepat petugas yang berjaga di ruangan cctv menghampiri mereka sesudah pak Nathan meneleponnya. petugas itu membawa sebuah laptop yang berisi video rekaman dan langsung memperlihatkan pada semua orang yang berada diruangan itu.

"Sonya saya kurangi score kamu dan Bella terimakasih karena sudah membantu adik kelas kamu." Ucap Pak Nathan yang bangga melihat Bella, ia tahu bahwa Papah Bella punya kuasa disekolah ini. Bella juga tahu tapi ia tidak mengumbarnya. "Terimakasih kembali pak."

"Silahkan bermaafan dan kembali kekelas masing masing." Ucap Bu Tiff mengambil kedua tangan kanan dari dua sisiwi itu dan menyatukannya. Lalu berpamitan pada Pak Nathan kemudian mereka bertiga keluar dari ruangan BK dengan Bella dan Sonya yang berada dirangkulan Bu Tiff.

"Kembali ke kelas masing masing." Perintah Bu Tiff pada teman teman Bella dan Sonya.

"Baik bu."

Rena, Myra dan Léa langsung menghampiri Bella yang masih dirangkul oleh Bu Tiff." Ibu mau masuk kelas?" Tanya Myra karena ia heran hari ini tidak ada pelajaran Bu Tiff. "Ngga ibu mau ngasih daftar siswa ke Caden soalnya pak Jaafar izin." Jawabnya tersenyum.

Setelah mereka berlima sampai Bella, Rena, Léa dan Myra langsung duduk ditempatnya. "Baik anak anak karena pak Jaafar ada keperluan Ibu akan menggantikannya sebentar, bukan belajar kok tenang."

Setelah tahu bahwa tidak ada belajar mengajar pada jam ini, siswa siswi yang berada di ruangan terlihat mengeluarkan nafas panjangnya. "Karena disini ada sepuluh murid baru dan Ibu kemarin tidak masuk karena ada keperluan, jadi jam ini ibu gunakan sebagai perkenalan."

"Bu! Kan kemarin udah kenalan, Kita juga akrab sama mereka" Ucap Yogha mengacungkan tangannya. "Siapa juga yang akrab sama lo" Timpal Bhira dengan santainya.

Akibat perkataannya itu semua orang yang berada dikelas tertawa terbahak bahak. Yogha yang mendengar itu melotot tak terima. "Sudah sudah anak anak."

"Yasudah kalau sudah kenal dan akrab, by the way Caden sama Jayden kemana?" Tanya Bu Tiff.

"Saya disini bu" Ucap Jayden mengacungkan tangannya. Mungkin karena berpindah bangku jadi Bu Tiff tak melihat dirinya. "Caden keruangan basket bu" Jawab Lio.

"Kenapa pindah?" Tunjuk Bu Tiff pada Jayden. "Mau aja bu."

"Ngga bu, pak ketos pindah karna lagi pdkt." Tutur Andre yang diangguki anggota Peamond kecuali Lio.

"Diakan duduk sendiri, mau pdktin siapa." Heran Bu Tiff.

"Gebetannya ngga masuk!" Pekik Nendra yang berada dipojok belakang. Jayden yang mendengar itu langsung berbalik menatap tajam Nendra yang cekikikan. "Ohh gitu, Ibu dukung deh."

"Udah jam ini pelajaran biologi kan yah? Kalian pelajari dulu materinya, Ibu dipanggil pak Nathan ohh iya satu lagi Lio tolong kasihin daftar ini ke Caden nanti yah."

"Cieee Ibu!" Pekik anak kelas mengecengi Bu Tiffany. "Ibu dipanggil pak Nathan karena masalah tadi bukan buat pacaran, udah ya Ibu permisi."

"Dadah Bu." Ucap Bryan berdiri melambaikan tangannya pada Bu Tiffany dan Bu Tiffany membalas lambaikan itu.

Setelah sepuluh menit Bu Tiffany meninggalkan kelas Caden baru balik ke kelas. Melihat kelasnya yang lumayan berisik dan lumayan damai juga membuat Caden lega, setidaknya ia tidak usah berteriak.

Ia duduk lalu meminum air putih dalam tumbler yang selalu ia bawa kemana mana. Kemudian Lio menyerahkan selembar kertas dan satu buku yang berjudul Daftar nama siswa dan Buku absen yang baru.

"Nih dari Bu Tiff tadi suruh periksa lagi, siapa tahu ada yang salah."

"Aman kok yo." Ucap Caden setelah membaca dan meneliti daftar namanya. "Okee."

"Permisi." Ucap seseorang mengetuk pintu yang terbuka, ia adalah guru biologi yang bernama pak Arka. Pak Arka ini terkenal dengan senyumannya yang mematikan. Ia mempunyai senyum manis dan mata yang bisa dibilang sangat indah. Bukan karena visualnya ia juga baik hati dan dermawan.

"Silahkan masuk pak." Ujar Caden yang duduk berada didekat pintu. Dengan senyum manisnya ia berjalan kearah meja yang terletak didekat papan tulis.

"Selamat siang anak anak." Sapa pak Arka dengan gembira. "Siang juga pak!"

"Baik, silahkan buka buku halaman seratus tiga lima." Setelah mengucapkan itu pak Arka langsung menjelaskan materi dan bertanya tanya agar murid tidak terlalu merasa bosan.

Setelah dua jam pelajaran biologi akhirnya Bell pulang berbunyi. Anak anak bersorak ria begitu mendengar Bell yang diinginkannya berbunyi nyaring. sama dengan muridnya pak Arka langsung menyudahi acara belajar mengajarnya lalu membereskan barang barangnya dan pamit untuk pergi terlebih dahulu.

*****


Jangan lupa VOTE and COMMENT.

Karakter dan tokoh yang ada di cerita ini hanya fiktif belaka.

See you babay guys 👋

Peace Diamond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang