Keesokan harinya terdapat sembilan motor yang menempati parkiran khusus untuk Peace Diamond.
"Ini siapa sih yang parkir disini mereka ngga tau apa siapa kita." Delfin celingak-celinguk mencari siapa pemilik sembilan motor itu tapi yang terdapat di parkiran hanya sepuluh inti dari Peace Diamond.
"Cari yang lain nanti kita cari tau siapa yang nempatin tempat parkir khusus kita." Ucap Caden. Mereka mencari tempat parkir yang teduh agar motor mereka tidak kepanasan.
"Tuh disana tapi yang kosong cuman lima kayanya." Andre menunjuk tempat parkir yang kosong itu.
"Yaudah yang lainnya mencar nanti ketemuan di depan kelas." Tutur Lio. Mereka mengangguk lalu berpencar mencari tempat parkir yang kosong.
Mereka sudah memarkir motornya masing masing lalu bertemu di depan kelas tetapi Caden dan Lio pamit mereka harus kekantor dan memperkenalkan lingkungan sekolah ini kepada sepuluh murid baru itu.
Mereka menyimpan tasnya sesuai bangku masing masing lalu berkumpul di dekat bangku Jayden.
"Tadi kayanya motor anak baru ngga si?" Yogha sudah penasaran dari kemarin ia terus menanyakan hal tentang murid baru itu.
"Iya deh kayanya, mana motornya sama kaya kita." Bian menepuk bahu Yogha. Mereka mengobrol sampai Bell masuk bunyi. Caden dan Lio sudah duduk di bangku masing-masing. Pak Jaafar masuk ke dalam kelas.
"Baik anak anak kita kedatangan sepuluh murid baru." Ujar Pak Jaafar keluar untuk memanggil sepuluh anak baru itu.
"Silahkan masuk."
"Baik perkenalkan nama nama kalian." Ucapnya mempersilahkan.
"Saya Rena."
"Saya Myra."
"Saya Sabhira panggil aja Bhira."
"Saya Rosé."
"Sharon."
"Lalisa panggil aja Lisa."
"Faradila panggil aja Dila."
"Gw Taaléa biasa dipanggil Léa."
"Yasmin."
"Bella."
"Oke sudah hafal kan nama nama mereka. Caden tolong atur tempat duduk nya, saya izin keluar dulu." Ucap Pak Jaafar berjalan keluar kelas, Sepertinya ia lupa membawa barangnya.
Caden maju kedepan ia sepertinya mengenal dua diantara mereka. "Kalian terserah mau duduk dimana aja asal jangan ambil tempat orang lain." Caden menyadari dua diantara mereka itu Rosé dan Rena.
"Kalian yang kemarin jatuh di depan minimarket kan?" Caden bertanya hafal wajah Rosé, ia juga ingat nama Rena.
"Hehe iya kirain lu nggak bakal ngenalin kita." Rena bersuara sembari menyengir.
Rosé mengangguk ia berjalan dipapah oleh Lisa dan Sharon. "Itu tuh yang disana." Rosé menunjuk bangku yang ia inginkan.
"Nyusahin Lo, Jangan naik motor lagi." Ucap Lisa lalu Sharon membantu Rosé sampai duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace Diamond
Fanfic[ON GOING] REVISI Dipertemukan dalam suatu kecelakaan lalu menjadi teman sekolah. Akankah mereka bisa berteman tanpa melibatkan perasaan. Semakin mereka bersatu semakin banyak juga musuh yang berdatangan dari orang terdekat sampai orang tak dikenal...