! WARNING!
Ini hanyalah Fiksi! Tidak ada kaitan apapun dalam dunia nyata, hanya sebagai hiburan saja.
Matahari kembali menampakkan sinarnya,
Kali ini cuaca begitu cerah, bersamaan dengan terukirnya kembali senyuman manis dari seorang Arya, setelah beberapa hari lamanya, akhirnya pemuda itu bisa kembali tersenyum."Arya, Hari ini kamu boleh pulang tapi kamu harus banyak istirahat, dan obatnya jangan lupa di minum."Tutur hangat Reno tersenyum ke arah Keponakan tersayangnya itu.
"Iya om."senyumnya
"Kalau gitu Mama, sama Papa urus administrasi sama tebus obat kamu dulu ya, kamu gapapa kan tunggu di sini sebentar."Ucap mamanya tersenyum sembari membelai lembut rambut hitam nya.
"Iya mah."Jawabnya membalas senyuman mamanya
Kini hanya tersisa Reno dan Arya di dalam kamar tersebut. Nampanya terselip rahasaia di antara kedua orang tersebut.
"Jaga diri kamu baik - baik ya, om pergi dulu."Pamit Reno memberikan kantong plastik putih, kemudian pergi meninggalkan Arya sendirian. Apa isinya? Biarlah jadi rahasia mereka berdua. Wk wk
~
Kini Keluarga kecil itu sudah berada di mobil yang melaju dan sedikit lagi mereka sampai di rumah megah milik Farhan Deandra Fahreza Ayah Arya"Arya, Papa punya kejutan buat kamu."ucap Farhan sumringah
"Kejuatan? Kejutan apa pah?"tanyanya penasaran,ia menatap wajah ayahnya yang duduk di sebelah kirinya.
"Ada dong nanti kamu juga tau."jawab farhan
Cittt..
Nih ilustrasi rumahnya😭
Mobil yang di tumpangi Arya kini berhenti tepat di depan rumah megah milik keluarga Fahreza, di sana juga terdapat beberapa karangan bunga namun, ada satu karangan yang berbeda."Devan Adiano Bashir F. Pahh, itu nama siapa?" Tanya Arya heran
"Selamat datang Kak Arya." Ucap Seorang tiba tiba datang menghampiri Arya seraya meberi karangan bunga yang terlihat cantik,baunya juga harum.
"Buat aku?" Tanyanya menatap seorang yang berada tepat di depannya, kemuadian di balas dengan anggukan oleh orang tersebut.
"makasih."Balasnya mengambil bunga itu walau ia tidak terlalu suka bunga, tapi setidaknya sikap sopanya tidak membuat ia menolak mentah mentah pemberian orang lain
"Arya, mulai sekarang kamu panggil Devan adek, karna mama sama papa sudah angkat Devan jadi anak, jadi kamu nggak kesepian lagi di rumah." Jelas Farhan tersenyum sembari mengelus pelan punggung putranya.
Disampingnya Azra hanya tersenyum seakan menahan perasaan yang sulit di tebak."Mah?" Panggilnya menatap Mamanya sendu
"Iya sayang, sekarang Devan jadi adek kamu."Jawab Azra tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelah (Tired)
FanfictionSakit nya luka yang berdarah tak sebanding dengan sakit nya kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup kita karena luka nya selalu ada dan tak kunjung mereda. Jika aku bisa memilih mungkin aku akan memilih lebih baik aku yang tiada dibandingkan...